Misteri Nusantara- Di sebuah kota kecil, berdiri sebuah sekolah tua yang sudah lama tidak digunakan. Sekolah itu ditutup setelah serangkaian kejadian aneh yang menggemparkan. Warga sekitar selalu menghindari tempat tersebut, dan rumor tentang penampakan hantu di sekolah itu mulai menyebar. Namun, ada satu hal yang tidak pernah bisa dijelaskan—suara langkah kaki yang selalu terdengar di koridor gelap sekolah itu, meski tidak ada seorang pun yang berada di dalam.
Keberanian Seorang Siswa
Pada suatu hari, Dani, seorang siswa kelas 12 yang baru saja pindah ke kota itu, mendengar cerita tentang sekolah angker tersebut. Teman-temannya memperingatkan agar tidak mendekati sekolah itu, tetapi rasa penasaran Dani justru semakin besar. Ia memutuskan untuk datang pada malam hari, seorang diri, untuk mencari tahu apakah semua itu hanya kebohongan belaka atau ada sesuatu yang lebih mengerikan.
Langkah Kaki yang Tertinggal
Saat tiba di depan gerbang sekolah, Dani merasakan ketegangan yang tidak biasa. Meski sekolah itu sudah lama terbengkalai, ia melihat beberapa lampu jalan masih menyala, memberi sedikit penerangan di sekitar gedung. Dengan hati-hati, ia memasuki sekolah melalui pintu belakang yang sedikit terbuka. Begitu melangkah masuk, udara terasa berat, dan suara langkah kaki tiba-tiba terdengar dari ujung koridor yang gelap. Langkah itu sangat jelas, seperti seseorang yang berjalan menghampirinya, meski Dani tidak melihat siapa pun.
Mencari Sumber Suara
Dani merasa semakin cemas, namun rasa ingin tahu mengalahkan ketakutannya. Ia melangkah mengikuti suara langkah kaki yang semakin jelas terdengar. Koridor yang gelap semakin terasa mencekam, dengan dinding-dinding yang penuh grafiti dan pintu-pintu yang terbuka lebar. Saat ia berputar di salah satu tikungan, suara langkah kaki itu berhenti. Dani terdiam dan berusaha mendengarkan dengan seksama. Tiba-tiba, ia melihat jejak-jejak kaki yang basah dan berlumpur, menuju ke sebuah ruang kelas di ujung koridor.
Ruangan yang Terbengkalai
Dani membuka pintu ruang kelas yang sudah reyot itu, dan segera merasakan hawa dingin yang menyelimuti. Di dalam, kursi-kursi berserakan, papan tulis sudah pudar, dan jendela-jendela tertutup rapat dengan jeruji besi. Namun, yang paling mengejutkan adalah jejak kaki berlumpur yang mengarah ke meja guru. Dani mendekat, merasa seperti ada yang memperhatikannya. Tiba-tiba, dari balik meja guru, sebuah tangan yang pucat muncul, mencengkeram kakinya. Dani berteriak, namun tangan itu hilang begitu cepat, meninggalkan bekas dingin yang menjalar di seluruh tubuhnya.
Wajah di Jendela
Ketika Dani berusaha melarikan diri, ia melihat bayangan seseorang di luar jendela. Wajah yang mematung, dengan mata yang kosong dan senyum yang mengerikan, mengintip dari balik kaca. Dengan ketakutan yang semakin parah, Dani berlari keluar dari kelas, namun suara langkah kaki itu kembali terdengar, kali ini lebih cepat dan semakin mendekat. Ia menoleh ke belakang, dan yang ia lihat hanyalah bayangan putih yang bergerak cepat mengejarnya.
Melarikan Diri dari Kegelapan
Dani berlari menuruni tangga dan berusaha menemukan jalan keluar. Namun, setiap kali ia berlari ke arah pintu keluar, pintu itu selalu tertutup rapat, seolah-olah tidak ada jalan keluar. Suara langkah kaki itu semakin keras, hingga ia merasa ada sesuatu yang sedang memburunya. Di saat-saat terakhir, Dani berhasil membuka pintu belakang dan melarikan diri ke luar sekolah. Begitu keluar, ia merasa ada sesuatu yang mengikutinya, namun saat ia berbalik, tidak ada apa-apa.
Mengungkap Misteri
Keesokan harinya, Dani kembali ke sekolah bersama beberapa temannya untuk mencari tahu apa yang terjadi. Setelah beberapa jam mencari, mereka menemukan sebuah buku catatan tua di ruang kepala sekolah. Buku itu mencatat tentang kejadian-kejadian aneh yang terjadi di sekolah beberapa tahun lalu. Ternyata, ada seorang guru bernama Pak Adi yang meninggal secara misterius setelah berusaha menyelamatkan siswanya dari kecelakaan fatal. Sejak saat itu, suara langkah kaki di koridor terus terdengar, seolah-olah Pak Adi tidak bisa tenang dan masih berusaha melindungi sekolah dan siswanya.
Akhir yang Mencekam
Meskipun Dani dan teman-temannya meninggalkan sekolah itu dengan rasa lega, suara langkah kaki itu tidak pernah berhenti. Beberapa warga yang berani mendekat mengaku mendengar suara langkah kaki yang sama, bahkan melihat bayangan seorang pria tua di salah satu jendela sekolah. Dani, yang merasa ada yang belum selesai, mulai mendengar suara itu lagi setiap malam, seakan-akan Pak Adi masih mengikuti jejak langkahnya, bahkan setelah ia meninggalkan sekolah itu.
Tinggalkan Balasan