Misteri Nusantara- Yogyakarta, 28 November 2024- Warga Desa Kemuning, sebuah desa kecil yang terletak di kaki gunung Merapi, mulai merasakan kejadian-kejadian aneh di sekitar hutan dekat desa mereka. Beberapa orang mengaku melihat sosok misterius yang berpakaian merah, berdiri di tengah hutan, bahkan ada yang mengatakan sosok itu menghilang begitu saja saat didekati.
Kehadiran Sosok Misterius
Cerita pertama datang dari Rendi, seorang pemuda yang biasa bekerja sebagai petani di kebun milik keluarganya yang terletak di pinggiran desa. Pada malam minggu lalu, Rendi sedang berjalan pulang setelah bekerja lembur di ladang ketika ia melihat sebuah sosok wanita berdiri di tengah hutan, mengenakan pakaian merah terang. “Pada awalnya, saya pikir itu seorang penduduk desa yang hilang. Tapi saat saya mendekat, sosok itu tiba-tiba menghilang begitu saja. Saya benar-benar terkejut,” kata Rendi, dengan wajah pucat.
Suara Tertawa yang Mengerikan
Keanehan tidak berhenti di situ. Beberapa warga yang tinggal di sekitar hutan melaporkan mendengar suara tertawa yang sangat keras pada malam hari. Suara itu terdengar seperti berasal dari kedalaman hutan, namun tak ada satu pun yang berani mendekat untuk mencari sumbernya. “Saya mendengar tawa itu dari rumah saya. Tawa itu sangat keras, seperti berasal dari seseorang yang sudah gila. Tapi, saya tidak berani keluar untuk mencari siapa yang tertawa,” ungkap Wati, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di dekat hutan.
Misteri Sosok Berpakaian Merah
Desa Kemuning memang terkenal akan kisah-kisah mistis yang beredar dari generasi ke generasi. Salah satu cerita yang sangat populer di desa ini adalah tentang seorang wanita muda yang meninggal secara tragis di hutan tersebut beberapa puluh tahun lalu. Konon, wanita itu mengenakan pakaian merah pada malam sebelum kematiannya, yang kemudian ditemukan terkubur di dalam hutan setelah hilang selama beberapa hari. Banyak yang percaya bahwa arwah wanita itu belum tenang dan kini menghantui hutan, terutama pada malam hari.
“Orang-orang bilang, arwah wanita itu masih mencari sesuatu yang hilang. Setiap kali ada yang melihat sosoknya, mereka merasa sangat takut. Takut kalau dia akan membawa mereka masuk ke dalam hutan,” kata Pak Agung, seorang warga yang sudah lama tinggal di desa tersebut.
Penelusuran yang Tidak Membuahkan Hasil
Melihat laporan yang semakin banyak, beberapa warga yang penasaran memutuskan untuk melakukan penelusuran di hutan pada malam hari. Namun, mereka tidak menemukan apapun yang bisa menjelaskan keberadaan sosok berbaju merah itu. Beberapa dari mereka hanya merasakan hawa dingin yang tiba-tiba menyelimuti tubuh mereka begitu memasuki hutan. “Rasanya seperti ada yang mengawasi kami setiap langkah. Tidak ada suara apapun di sekitar, tetapi hati kami terus berdebar kencang,” ujar Yono, salah satu warga yang ikut dalam penelusuran itu.
Saat mereka mencoba untuk lebih jauh masuk ke dalam hutan, sebuah suara tawa keras tiba-tiba menggema di antara pepohonan. Para pencari itu langsung lari ketakutan, dan tidak ada seorang pun yang berani kembali ke dalam hutan setelah kejadian itu.
Warga Mulai Menghindari Hutan Kemuning
Sejak kejadian tersebut, semakin banyak warga yang merasa takut untuk melewati hutan, terutama pada malam hari. Bahkan, anak-anak yang biasanya bermain di dekat hutan pun sekarang lebih memilih untuk tinggal di rumah. “Saya tidak berani lagi berjalan lewat hutan itu setelah mendengar tawa yang mengerikan. Rasanya sangat menakutkan,” kata Dito, seorang anak muda yang dulu sering melewati hutan saat pergi ke sekolah.
Kini, hutan Kemuning menjadi tempat yang dijauhi oleh hampir seluruh warga desa. Cerita tentang sosok berpakaian merah dan tawa yang mengerikan semakin menguat, menjadikan hutan itu sebagai tempat yang angker. Banyak orang percaya bahwa sosok itu adalah arwah wanita yang meninggal secara tragis dan mencari pembalasan atas kematiannya.
Arwah yang Tak Tenang di Hutan
Beberapa orang yang berani bertanya kepada orang tua mereka yang lebih tua mengungkapkan bahwa cerita tentang wanita berpakaian merah telah ada sejak lama. “Konon katanya, dia tidak bisa tenang karena ada yang menutup-nutupi kematiannya. Arwahnya tetap berkeliaran di hutan, menunggu seseorang untuk mengungkap kebenaran,” kata Ibu Sari, seorang nenek yang menjadi salah satu saksi cerita lama.
Tinggalkan Balasan