Misteri Nusantara – Warung Setan Sudah menjadi kebiasaan bagi tim kami untuk melakukan penarikan benda-benda gaib, seperti benda pusaka dan batu akik bertuah. Dua tahun yang lalu, kami mendapatkan tugas untuk melakukan penarikan sebuah keris yang sangat kuat energinya. Lokasi penarikan berada di kawasan sepi, jauh dari keramaian, di sebuah daerah di sekitar Gunung Merapi, Jawa Tengah.
Kami terbagi menjadi dua kelompok, masing-masing beranggotakan lima orang. Kelompok pertama menggunakan mobil, sementara kelompok kedua berboncengan menggunakan sepeda motor. Kami berangkat tepat pukul 11 malam, setelah semuanya siap. Ketika tiba di lokasi, suasana semakin mencekam. Hanya cahaya rembulan yang temaram yang menerangi sekitar, dan tidak ada satu pun rumah atau warung di sekitarnya. Keheningan malam hanya dipatahkan oleh suara angin yang berdesir.
Ritual dan Penemuan yang Aneh
Begitu kami tiba, kami segera memulai ritual. Semua perlengkapan yang diperlukan, seperti bunga tujuh rupa, dupa, dan minyak apel jin, telah disiapkan dengan hati-hati. Kami menaruh semuanya di tempat yang sudah dipilih. Tak lama kemudian, benda pusaka yang kami cari—sebuah keris—terlihat di depan mata. Dengan hati yang penuh rasa syukur, kami memutuskan untuk mengakhiri ritual dan meninggalkan tempat itu.
Namun, ketika kami melangkah keluar dari lokasi, hal aneh terjadi. Tanpa kami sadari sebelumnya, tiba-tiba kami melihat sebuah warung sederhana yang tampaknya muncul entah dari mana. Warung itu sangat kuno, dengan lampu teplok yang temaram, dan terletak di pinggir jalan yang sepi. Padahal sebelumnya, tidak ada tanda-tanda keberadaan warung tersebut.
Salah seorang rekan saya yang kelaparan langsung berteriak, “Eh, ada warung tuh. Ayo kita makan dulu!” Tentu saja, bukan hanya dia yang terkejut, karena sebagian dari kami memang belum makan sepanjang malam.
Namun, ada satu teman yang tampaknya lebih peka dengan situasi ini. Ia berkata dengan wajah serius, “Itu warung setan, jangan masuk!” Namun, karena kami merasa warung itu terlihat nyata, akhirnya kami memutuskan untuk singgah.
Pertemuan dengan Nenek Tua dan Mie Instan yang Aneh
Setelah kami masuk, kami merasa heran karena tidak ada seorang pun yang tampak menjaga warung. Kami panggil-panggil, tetapi tak ada jawaban. Tiba-tiba, seorang nenek tua muncul dari balik meja warung dan dengan suara serak dia bertanya, “Onok opo le?” (Ada apa, nak?)
Kami semua terkejut, namun salah seorang dari kami langsung bertanya, “Mbah tua, mbah jual nasi nggak?”
“Nasinya sudah habis, tinggal mie instan,” jawab nenek itu tanpa ekspresi.
“Kami pesan lima mangkok mie instan, ya mbah,” kata teman saya, yang tak sabar untuk makan. Kebetulan, lima teman lainnya sudah terlebih dahulu pulang dengan mobil mereka.
Di warung itu hanya ada gorengan tahu besar yang aromanya agak aneh. Namun, karena perut kami lapar, teman-teman saya tetap memesan mie instan. Tak lebih dari lima menit, mie instan itu habis disantap, dan kami pun merasa puas. Namun, di tengah makan, nenek tua tersebut tiba-tiba bertanya, “Nak, sampeyan niki menungso ta?” (Nak, kamu ini manusia atau bukan?)
Kami yang terkejut menjawab, “Iya, mbah. Kami manusia. Nenek sendiri?”
“Nenek juga manusia, nak,” jawabnya dengan datar.
Ternyata, di balik pertanyaan itu, ada sebuah maksud yang lebih dalam. Kami baru menyadari bahwa nenek itu ingin tahu mengapa kami—manusia—dapat menembus dunia mereka yang gaib. Kami pun sempat bertanya tentang kehidupannya, dan nenek itu bercerita bahwa ia berjualan di warung itu bersama anak perempuannya yang masih muda, cantik, dan perawan. Menurut nenek itu, anaknya biasa menggantikan dia dari pagi hingga sore. Salah satu teman saya, yang memang dikenal sebagai orang yang suka menggoda perempuan, langsung tertarik dengan cerita tersebut.
Setelah berbincang-bincang panjang lebar, kami memutuskan untuk pulang. Kami membayar makanan dan meninggalkan warung tersebut dengan rasa penasaran yang membuncah.
Warung yang Menghilang Secara Misterius
Keesokan harinya, teman saya yang tertarik pada anak perempuan nenek itu memutuskan untuk kembali ke warung tersebut. Ia naik taksi sendirian, dengan niat ingin mengenal lebih dekat sosok anak perempuan yang diceritakan oleh nenek itu. Namun, ketika ia tiba di lokasi, dia merasa sangat kaget. Warung yang kemarin dia kunjungi sudah hilang. Bahkan, yang ada hanya sebuah bak sampah tua yang sudah rusak, ditumbuhi ilalang dan nampak tak terurus. Tidak ada tanda-tanda warung yang pernah berdiri di sana.
Teman saya langsung menghubungi kami melalui telepon dan menceritakan penemuannya. Semua kami terkejut dan merasa tak percaya. Kami pun akhirnya menyadari bahwa warung yang kami kunjungi malam itu adalah warung setan—tempat yang muncul hanya di dunia gaib dan hilang begitu saja ketika tidak ada yang mengingatnya.
Kesimpulan dan Pembelajaran
Kami semua akhirnya sadar bahwa apa yang kami alami semalam bukanlah kejadian biasa. Kami telah menembus batas antara dunia manusia dan dunia gaib tanpa sadar. Warung yang kami singgahi ternyata hanya ada dalam dunia lain, dan pemiliknya adalah makhluk yang sudah tidak lagi hidup di dunia manusia. Anehnya, nenek tua dan anak perempuannya, meski tampak manusiawi, bukanlah orang biasa. Mereka adalah bagian dari dunia yang tidak bisa dipahami oleh manusia.
Kami tidak tahu mengapa kami bisa melihat warung itu, namun satu hal yang kami pelajari—tidak semua hal yang tampak nyata di mata kita, adalah kenyataan yang sesungguhnya. Ada dunia lain yang bisa memasuki kehidupan kita kapan saja tanpa peringatan. Warung setan itu, meskipun hilang, meninggalkan kesan mendalam dan menambah keyakinan kami bahwa dunia ini jauh lebih kompleks daripada yang kita bayangkan. Demikianlah Misteri Nusantara – Warung Setan.
=== PREDIKSI HONGKONG HARI INI ===
Klik Disini, Daftar Platform Hongkong Aman dan Terpercaya Sejak 2014
Tinggalkan Balasan