Di pinggiran desa, terdapat sebuah hutan yang terkenal angker. Warga sering menghindari tempat itu, karena banyak cerita aneh yang beredar—suara bisikan dari dalam hutan, penampakan sosok misterius, dan kejadian-kejadian tak dapat dijelaskan. Konon, ada sebuah warung ghaib yang hanya muncul pada malam-malam tertentu, dan siapa pun yang mencoba mendekat akan terperangkap dalam kegelapan selamanya.
2. Perjalanan Malam yang Tergoda
Suatu malam, Ardi, seorang pemuda yang baru pindah ke desa, merasa penasaran dengan cerita-cerita tersebut. Tanpa percaya sepenuhnya pada kisah-kisah horor itu, ia memutuskan untuk menjelajah hutan. Setelah berjalan beberapa saat, ia melihat cahaya samar di kejauhan. Tanpa berpikir panjang, Ardi mendekati sumber cahaya itu dan terkejut mendapati sebuah warung kecil yang tampak biasa, meski seharusnya tidak ada bangunan di sana.

3. Pemilik Warung yang Aneh
Warung itu terlihat usang, dengan meja dan kursi yang dipenuhi debu tebal. Di balik meja, duduk seorang perempuan tua dengan wajah yang pucat dan mata yang tajam, seolah menilai setiap pengunjung dengan penuh rahasia. “Silakan duduk,” katanya dengan suara serak yang membuat Ardi merasa cemas. Meskipun ada perasaan tak nyaman, rasa lapar dan penasaran mengalahkan ketakutannya, sehingga ia akhirnya memutuskan untuk duduk. Ia memesan segelas kopi, dan si wanita itu mulai membuatkan pesanan dengan gerakan yang tidak wajar—tangan yang terlalu cepat dan gerakan tubuhnya yang kaku, seolah terjebak dalam rutinitas yang tak berujung dan tak bisa berhenti. Ardi merasa ada sesuatu yang ganjil, tetapi ia tidak bisa berhenti menatap wanita itu yang terus bergerak tanpa henti.
4. Keanehan yang Muncul
Setelah beberapa saat, Ardi mulai merasakan keanehan yang semakin menyelimutinya. Suara-suara aneh terdengar di luar, seperti langkah kaki yang bergerak cepat, meski tak ada seorang pun di luar. Setiap detik berlalu, keheningan itu semakin tegang, dan di setiap sudut warung, bayangan-bayangan gelap seolah bergerak tanpa arah, mengintai dari kegelapan. Ardi mencoba menenangkan diri, namun ketika ia melihat keluar jendela, hutan di sekitarnya tampak semakin gelap, dan waktu seolah berhenti, tak bergerak sedikit pun. Ketika ia mencoba berdiri, kakinya terasa berat, seperti ada kekuatan yang menahannya untuk tetap duduk, seolah jiwanya sudah terikat di tempat itu tanpa bisa lepas. Semua yang ada di sekitar mulai terasa semakin tidak nyata, dan Ardi merasa terperangkap dalam kegelapan yang tak dapat ia hindari.

5. Rahasia Warung Ghaib
Tiba-tiba, wanita tua itu tersenyum lebar, dan senyumnya semakin mengerikan. “Kau sudah memilih untuk datang,” katanya dengan suara yang melengking. Ardi merasa tubuhnya semakin kaku, seolah ada sesuatu yang menahan jiwanya. Ia teringat cerita tentang warung ghaib yang hanya muncul bagi mereka yang terperangkap dalam takdir gelap. Meskipun ia mencoba melawan, ia merasa tak mampu bergerak, terperangkap dalam pandangan wanita itu yang semakin menakutkan. Perempuan tua itu akhirnya berkata, “Kau akan tinggal di sini bersama kami, menjadi bagian dari hutan yang tak bisa keluar. Waktu telah berhenti untukmu.”
6. Warga yang Tak Kembali
Keesokan harinya, warga desa yang mencari Ardi menemukan warung itu, namun semuanya tampak kosong dan terlantar. Tidak ada tanda-tanda Ardi atau pemilik warung yang aneh. Beberapa warga yang berani masuk mengatakan bahwa mereka melihat bayangan Ardi di jendela, menatap kosong ke luar dengan ekspresi ketakutan. Warung ghaib itu kembali menghilang, seolah-olah tidak pernah ada, dan hutan angker itu kembali sunyi. Namun, ada yang mengatakan bahwa suara bisikan lembut masih terdengar, menunggu jiwa-jiwa berikutnya yang terperangkap dalam pesona kegelapannya, tak akan pernah bisa keluar.

Tinggalkan Balasan