Misteri Nusantara – Tukang Gali Kubur vs Ririwa Pak Wiryo adalah seorang tukang gali kubur berusia 56 tahun yang tinggal di Dusun Tegal Asri. Masyarakat sekitar akrab memanggilnya Pak Wiryo. Sebagai penggali kubur di pemakaman dekat rumahnya, ia sering menjadi saksi bisu dari banyak kisah misteri.

Suatu hari, seorang warga Dusun Tegal Asri meninggal dunia. Pak Wiryo bersama beberapa rekan langsung menggali liang lahat di pemakaman. Dalam waktu singkat, makam pun siap digunakan. Sambil menunggu jenazah tiba, mereka beristirahat di dekat makam sambil menikmati kopi dan berbincang.
Pak Wiryo mulai menceritakan pengalamannya. Ia berbicara tentang berbagai gangguan mistis yang pernah ia alami di rumahnya. “Saya pernah melihat tuyul bermain di depan pintu rumah,” ujar Pak Wiryo dengan nada serius. Ia juga menyebutkan kemunculan genderuwo dan pocong di depan matanya.
Namun, cerita tersebut terpotong karena jenazah akhirnya tiba. Mereka segera melaksanakan prosesi pemakaman hingga selesai.
Gangguan Malam Hari
Malam pertama setelah pemakaman, suasana terasa biasa saja. Pak Wiryo menjalani malam dengan tenang. Namun, pada malam keempat yang bertepatan dengan Jumat Legi, sekitar tengah malam, sesuatu mulai terjadi.
Pak Wiryo terbangun karena suara ketukan di pintu rumahnya. “Pak Wiryo…” panggil suara yang terdengar ngos-ngosan, seperti suara bebek. Dia membuka pintu, tetapi ia tidak menemukan siapa pun di luar.
“Ini pasti gangguan lagi,” gumam Pak Wiryo sambil menutup pintu. Gangguan berlanjut selama tiga malam berturut-turut. Puncaknya, pada malam berikutnya, saat ia membuka pintu setelah mendengar panggilan lagi, ia melihat sosok pocong berdiri tepat di depan matanya.
Pak Wiryo tersentak. “Apa maumu?” teriaknya, tetapi pocong itu menghilang begitu saja.
Rencana Mengakhiri Gangguan
Merasa kesal, Pak Wiryo memutuskan untuk mengambil tindakan. Ia mengajak rekannya, Pak Sardi, untuk pergi ke makam pada malam hari. Setelah Maghrib, mereka berangkat membawa senter, sebilah bambu berlubang, dan sobekan kain.
Sesampainya di pemakaman, malam sudah gelap. “Kita cari kuburan yang baru itu,” ujar Pak Wiryo. Mereka berjongkok di dekat kuburan, memperhatikan dengan cermat. Sekitar pukul sembilan malam, tanah makam itu mulai bergetar.
“Dengar itu, Pak Sardi,” kata Pak Wiryo. Tiba-tiba, suara ledakan keras terdengar dari dalam kubur, diikuti cahaya merah yang melesat ke atas.
Pak Wiryo dan Pak Sardi segera mendekati kuburan itu. Mereka menemukan sebuah lubang kecil di atas makam. “Kita masukkan bambunya sekarang,” perintah Pak Wiryo. Ia memasukkan bambu berlubang ke dalam lubang itu dan menutup bagian atasnya dengan kain.
“Apa yang sebenarnya kita hadapi ini?” tanya Pak Sardi dengan nada gemetar.
“Entahlah, tapi kita harus menyelesaikannya,” jawab Pak Wiryo tegas.

Akhir dari Gangguan
Saat subuh tiba, cahaya merah kembali muncul dan langsung masuk ke dalam bambu. Pak Wiryo dengan sigap menutup lubang bambu tersebut dengan kain. Mereka segera pulang dengan membawa bambu itu. Setelah beristirahat sejenak, Pak Wiryo membuka penutup bambu. Di dalamnya, ia menemukan cairan putih kental yang berbau tidak sedap.
“Apa ini?” tanya Pak Sardi dengan wajah bingung.
Pak Wiryo segera menutup kembali bambu itu. Siangnya, ia membawa bambu tersebut ke makam. Ia duduk bersila di atas makam, membaca doa-doa, lalu menanam bambu itu di atas kuburan.
Pada malam itu juga, Pak Wiryo kembali memastikan bahwa tidak ada gangguan lagi. Ia berjalan mengelilingi rumahnya dengan membawa sebatang kayu dan membacakan doa-doa perlindungan. “Jika ada yang masih mengganggu, hadapi aku sekarang,” katanya dengan lantang. Namun, malam itu benar-benar sunyi.
Sejak saat itu, gangguan di rumah Pak Wiryo berhenti. Ia merasa lega. “Alhamdulillah, akhirnya semuanya selesai,” ujar Pak Wiryo sambil tersenyum puas. Ia kembali menjalani hari-harinya sebagai tukang gali kubur, dengan rasa tenang dan keyakinan bahwa ia telah menyelesaikan tugasnya dengan baik. Demikianlah Misteri Nusantara – Tukang Gali Kubur vs Ririwa.
=== PREDIKSI SYDNEY HARI INI ===
ISOTOTO : Platform Sydney Aman dan Terpercaya Sejak 2014
Klik Disini, Daftar Sekarang.
Tinggalkan Balasan