Di pinggiran kota, terdapat sebuah taman bermain yang dulunya ramai dengan tawa anak-anak. Ayunan yang berderak, jungkat-jungkit yang bergerak naik turun, dan tawa riang yang mengisi udara, adalah pemandangan biasa di taman itu. Namun, semua itu berubah setelah tragedi yang mengerikan. Sekelompok anak-anak hilang secara misterius di taman tersebut, tanpa jejak. Setelah kejadian itu, taman bermain itu ditutup, namun cerita tentang kejadian aneh yang terjadi di sana terus beredar di kalangan penduduk sekitar. Mereka yang berani mendekat sering mendengar suara tawa anak-anak, meskipun tidak ada seorang pun di sana.
Langkah Pertama yang Mengerikan
Suatu hari, seorang remaja bernama Ardi, yang penasaran dengan cerita-cerita seram itu, memutuskan untuk mengunjungi taman bermain yang angker tersebut. Meskipun temannya memperingatkannya, Ardi merasa yakin bahwa semua itu hanya mitos belaka. Begitu ia memasuki gerbang taman, hawa dingin langsung menyelimutinya. Taman itu tampak sangat sunyi, tidak ada suara, meskipun itu siang hari. Ayunan di sana terlihat bergerak pelan, meskipun tidak ada angin. Ardi merasa ada sesuatu yang aneh, namun ia terus melangkah lebih dalam, mencari tahu lebih lanjut tentang misteri yang menyelimuti tempat itu.

Suara Tawa yang Terputus
Ketika Ardi berjalan lebih jauh, tiba-tiba ia mendengar suara tawa anak-anak dari arah ayunan. Suara itu terdengar ceria dan riang, seperti sekelompok anak-anak yang sedang bermain. Namun, anehnya, tidak ada anak-anak di sana. Ardi menoleh, dan melihat ayunan itu bergerak lebih cepat, meskipun tidak ada angin yang meniupnya. Jantung Ardi berdegup kencang, dan ia merasa ada yang tidak beres. Tawa itu semakin keras, namun tiba-tiba terhenti, digantikan oleh suara langkah kaki kecil yang terdengar mendekat. Ardi berbalik, namun tidak ada siapa-siapa. Hanya ada jejak kaki kecil yang tertinggal di pasir, seolah ada anak yang baru saja berjalan di sana.
Bayangan di Tengah Taman
Ardi melangkah mundur, tetapi tiba-tiba, bayangan gelap muncul di tengah taman, bergerak perlahan ke arahnya. Bayangan itu berbentuk seperti sosok anak kecil, dengan pakaian kotor dan rambut yang kusut. Matanya kosong, seperti tidak memiliki kehidupan. Ardi merasa tubuhnya kaku, seolah ada kekuatan yang menariknya menuju bayangan itu. Ketika bayangan itu mendekat, Ardi bisa mendengar bisikan lembut yang datang dari sosok itu, “Bergabunglah dengan kami…”. Dengan panik, Ardi berlari keluar dari taman, tetapi gerbang taman itu sudah terkunci dengan rapat. Suara tawa anak-anak kembali terdengar di belakangnya, semakin keras dan semakin dekat.

Kengerian yang Tak Terungkap
Akhirnya, setelah berusaha keras, Ardi berhasil melompati pagar taman dan melarikan diri. Namun, ia tidak bisa melupakan pengalaman itu. Keesokan harinya, ia mencoba kembali ke taman untuk mencari tahu lebih lanjut, namun taman itu sudah tidak ada. Tempat itu kini hanya menjadi lahan kosong, dengan rumput liar yang tumbuh tinggi, dan tidak ada jejak apapun dari taman yang pernah ada. Namun, Ardi tidak bisa menghilangkan ingatan tentang tawa anak-anak yang tak pernah hilang, dan bayangan yang terus mengikutinya di malam hari.
Misteri yang Terus Hidup
Penduduk sekitar percaya bahwa taman itu memang berhantu, dan bahwa roh-roh anak-anak yang hilang tetap terperangkap di sana. Tawa mereka yang riang kini berubah menjadi teror yang mengintai siapa saja yang berani masuk. Mereka yang mencoba mengungkap misteri itu selalu hilang tanpa jejak, menjadi bagian dari taman yang angker, tempat yang tak akan pernah ada jalan keluarnya.

Tinggalkan Balasan