Sumur Berhantu

Misteri Nusantara – Sumur Berhantu Pada suatu malam, jam menunjukkan pukul 09.37. Hujan gerimis menemani suasana desa kecil di pinggiran Jawa Timur, tempat aku tinggal. Malam itu, ibuku menyuruhku membeli lotion anti-nyamuk di warung. Aku merasa ragu, namun akhirnya aku memutuskan untuk menuruti permintaan ibuku.

Sumur Berhantu
Sumur Berhantu

Aku melangkah cepat, berusaha menenangkan diri. Walaupun langit mendung dan gerimis semakin deras, aku tetap melanjutkan perjalanan menuju warung. Namun, ketakutan mulai menghampiri pikiranku. Jalan yang biasanya sepi kini terasa begitu sunyi, seolah ada sesuatu yang mengintai.

Sosok Perempuan di Bibir Sumur

Saat berjalan, aku melewati sebuah sumur tua yang warga kenal angker. Mereka sering bercerita tentang sosok perempuan menyeramkan yang menghuni sumur tersebut. Sejak kecil, aku selalu menganggap cerita itu hanya mitos belaka. Namun, malam itu, suasananya berbeda.

Ketika aku melewati sumur itu, tiba-tiba mataku menangkap sosok perempuan duduk di bibir sumur. Dia menyisir rambutnya perlahan, tanpa peduli dengan gerimis yang semakin deras. Aku berhenti sejenak, terkejut. “Siapa perempuan itu? Kenapa ada di sana malam-malam begini?” pikirku, tubuhku mulai gemetar.

Perasaan Takut yang Semakin Menguat

Rasa takut mulai merayap, tetapi aku berusaha menenangkan diri sambil berjalan perlahan, mengatur napas. Meski demikian, aku tidak bisa mengabaikan perasaan aneh yang merasuki tubuhku. Tanpa berpikir panjang, aku memutuskan untuk mengalihkan perhatian dan segera melanjutkan perjalanan.

Tindakanku yang Panik

Namun, daripada berlama-lama di tempat itu, aku memungut sebuah batu kecil dan melemparkannya ke arah perempuan tersebut.

“Hei! Kamu ngapain di situ?” teriakku dengan suara gemetar.

Klik Disini, Daftar Platform Game Online Aman dan Terpercaya Sejak 2014
Klik Disini, Daftar Platform Game Online Aman dan Terpercaya Sejak 2014

Tak terduga, perempuan itu berhenti menyisir rambutnya. Perlahan, dia menoleh ke arahku. Mata merah yang menyala menatapku tajam, dan wajahnya yang semula samar berubah menjadi sangat menyeramkan—kulitnya pucat, dengan mulut menyeringai penuh kebencian.

“Aaaaa!” Aku berteriak sekuat tenaga sambil berlari menuju warung. Jantungku berdegup kencang, seolah ingin meledak. Ketakutanku meningkat, dan keringat dingin membasahi tubuhku. Tanpa berpikir, aku berusaha untuk tidak menoleh ke belakang, meskipun aku merasa bahwa sosok itu mengikuti setiap langkahku.

Sisir yang Tersisa di Bibir Sumur

Setelah membeli lotion, aku terpaksa kembali melewati sumur itu. Rasa takut yang belum hilang terus menggerogoti pikiranku. Namun, aku melangkah perlahan. Sesampainya di dekat sumur, aku memperhatikan sekeliling dengan cemas. Kali ini, perempuan itu sudah tidak ada. Namun, mataku tertuju pada sesuatu yang mencolok—sebuah sisir kayu tua tergeletak di bibir sumur.

Aku menatap sisir itu dengan bulu kuduk berdiri. “Itu… sisir yang tadi dia gunakan!” bisikku pada diri sendiri, dengan suara serak karena takut. Perasaan khawatir menguasai diriku,berjalan cepat pulang, berusaha mengabaikan rasa takut yang semakin menghimpit dadaku.

Rahasia Sumur Tua yang Tersembunyi

Sesampainya di rumah, aku menceritakan semuanya kepada ibuku. Aku menjelaskan dengan detil sosok perempuan di sumur, mata merahnya, dan sisir yang dia tinggalkan.

Ibuku menghela napas panjang. “Itu pasti dia…” katanya lirih, suaranya penuh dengan kesedihan.

“Dia siapa, Bu?” tanyaku penasaran, namun ada rasa khawatir yang mulai menggelayuti pikiranku.

Ibuku mulai bercerita, suaranya terdengar berat. “Dulu, ada seorang perempuan muda yang diperkosa dan dibunuh di desa ini. Tubuhnya dibuang ke sumur tua itu. Sejak kejadian tragis itu, arwahnya gentayangan di sekitar sumur, mencari keadilan yang tak pernah dia dapatkan.”

Aku tercekat mendengar penjelasan ibuku. Malam itu, aku tak bisa tidur. Setiap kali menutup mata, bayangan perempuan bermata merah itu selalu muncul di pikiranku, mengikuti langkah-langkahku.

Peringatan yang Tak Terlupakan

Cerita sumur berhantu ini bukan sekadar mitos. Hingga kini, sumur tua itu tetap menjadi peringatan tentang tragedi yang pernah terjadi. Sumur itu tetap menyimpan jejak arwah yang mencari keadilan, dan setiap orang yang melewatinya tak akan pernah bisa melupakan peringatan yang disampaikannya. Karena itu, setiap kali seseorang melewati sumur itu, mereka pasti akan merasa ada sesuatu yang mengawasi.

Klik Disini, Gabung Platform Hongkong Aman dan Terpercaya Sejak 2014



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *