Dinda baru saja pindah ke sebuah rumah tua yang terletak di pinggiran kota. Rumah tersebut tampak luas, dengan halaman yang dipenuhi pohon-pohon rindang. Meskipun bangunannya agak usang, Dinda merasa nyaman tinggal di sana, jauh dari keramaian kota. Hari pertama ia menginjakkan kaki di rumah itu, Dinda merasa ada sesuatu yang aneh, namun ia mengabaikannya. Ketika malam tiba, suara-suara dari luar rumah mulai terdengar. Suara angin, daun-daun bergesekan, dan tak lama setelah itu, ia mendengar suara kucing yang mengeong pelan. Namun, suara tersebut terdengar berbeda, seperti ada sesuatu yang tidak biasa.
Suara Kucing yang Mengerikan
Pada malam kedua, Dinda mendengar suara yang sama lagi. Suara kucing itu terdengar melengking, seperti suara kuntilanak yang biasa ia dengar dalam cerita horor. Pada awalnya, Dinda mencoba untuk berpikir rasional, mungkin itu hanya kucing yang sedang berkeliaran di luar rumah. Namun, semakin malam, suara itu semakin jelas, seolah kucing tersebut sedang berteriak dengan suara yang lebih tinggi dan melengking, jauh lebih menyeramkan dari suara kucing biasa. Dinda merasa tidak nyaman, tubuhnya merinding, dan pikirannya mulai dipenuhi oleh berbagai macam kemungkinan yang menakutkan. Ia mulai merasa bahwa ada sesuatu yang salah dengan suara tersebut.

Penyelidikan Malam Hari
Keesokan malam, Dinda tidak bisa tidur karena suara itu terus mengganggunya. Ia memutuskan untuk mencari tahu asal suara tersebut. Dengan hati-hati, Dinda keluar rumah, mencoba mengidentifikasi dari mana suara itu berasal. Ia mengikuti suara mengeong yang terdengar semakin keras dan jelas, mengarah ke bagian belakang rumah. Ketika Dinda sampai di sudut belakang, ia melihat sepasang mata yang bersinar di kegelapan, memandangnya tajam. Namun, ketika ia mendekat, sosok kucing itu tiba-tiba menghilang, dan suara mengeong pun berhenti seketika. Dinda terperangah, merasa ada yang tak beres dengan apa yang baru saja ia alami.
Penemuan yang Mengerikan
Keesokan harinya, Dinda mulai mencari tahu lebih banyak tentang rumah tersebut. Ia bertemu dengan tetangga yang sudah lama tinggal di sekitar rumah itu. Tetangga tersebut menceritakan bahwa beberapa tahun lalu, seorang wanita yang dikenal sebagai Sari tinggal di rumah itu. Sari ditemukan tewas dengan cara yang sangat tragis, dan sejak itu, beberapa orang mengatakan bahwa arwahnya masih berkeliaran di sekitar rumah. Tidak hanya itu, mereka juga mendengar suara kucing yang aneh pada malam hari, yang dipercaya merupakan suara dari arwah Sari yang sedang mencari ketenangan. Dinda mulai merasa ketakutan, karena suara kucing yang ia dengar selama ini mungkin bukan berasal dari hewan biasa, melainkan dari sesuatu yang jauh lebih mengerikan.

Puncak Teror: Wajah yang Mengerikan
Pada malam kelima, Dinda memutuskan untuk tidak lagi tinggal di rumah itu. Namun, saat ia hendak pergi, suara mengeong itu kembali terdengar dengan sangat keras, kali ini di dalam rumah. Dinda merasa ada yang mengintainya, dan saat ia berbalik, sosok itu muncul di depan matanya. Sebuah bayangan wanita berpakaian putih, dengan wajah yang pucat dan mata yang kosong, berdiri tepat di depan pintu. Dinda tidak bisa bergerak, tubuhnya kaku ketakutan. Suara mengeong itu kini terdengar sangat jelas, seperti suara kuntilanak yang mengerikan, mengelilinginya. Sosok itu mulai mendekat, dan Dinda merasakan hawa dingin yang menusuk tulang. Ia berlari keluar rumah, tak berani menoleh lagi, meninggalkan rumah tersebut untuk selamanya.
Epilog: Kehilangan yang Tak Terungkap
Setelah kejadian itu, Dinda tidak pernah kembali ke rumah tua itu. Beberapa minggu kemudian, rumah tersebut kembali kosong, dan suara mengeong yang aneh tidak terdengar lagi. Namun, warga sekitar masih mengingat kisah tentang wanita bernama Sari dan suara kucing yang menyeramkan. Meskipun rumah itu kini ditinggalkan, beberapa orang percaya bahwa suara itu masih terus terdengar pada malam hari, mengingatkan semua orang akan tragedi yang terjadi di sana. Dinda, meskipun jauh, sering terbangun di tengah malam dengan suara mengeong yang melengking, mengingatkan bahwa terkadang, apa yang kita dengar bisa jauh lebih mengerikan dari yang kita bayangkan.

Tinggalkan Balasan