Misteri Nusantara- Setelah pulang kerja, Adit mendengar bisikan aneh dari kamar tertutup yang semakin keras, memecah kesunyian dan mengganggu ketenangannya. Meskipun cermin itu tampak biasa, dengan bingkai kayu yang sedikit kusam dan kaca yang terlihat agak buram, ada sesuatu dalam cara cermin itu dipajang yang membuat Budi merasa tertarik. Tanpa banyak berpikir, ia membayar harga yang diminta oleh penjual dan membawa cermin itu pulang. Ketika ia menempatkan cermin di ruang tamu, ia merasa ada semacam kehadiran yang aneh, seperti sesuatu yang tidak terlihat mengamati setiap gerakannya. Budi berpikir itu hanya perasaan aneh belaka, namun ia tidak tahu bahwa keputusan itu akan mengubah hidupnya selamanya.
Pintu yang Tertutup Rapat, Tapi Aneh
Dengan rasa penasaran yang besar, Adit memberanikan diri keluar dari kamarnya dan menyusuri lorong gelap yang memisahkan ruang tamu dan kamar tidurnya. Suara bisikan itu semakin dekat, seolah-olah berasal dari dalam kamar yang selama ini terkunci rapat. Pintu kamar itu biasanya tidak pernah terbuka, karena Adit merasa lebih nyaman dengan pintu tertutup. Namun malam itu, pintu itu sedikit terbuka, dan Adit merasa ada sesuatu yang aneh. Dengan hati yang berdebar, ia mendekati pintu dan mendengar suara tersebut dengan lebih jelas, meskipun ia tidak bisa mengerti apa yang diucapkan.
Bayangan yang Menghantui
Adit menggerakkan gagang pintu perlahan dan memasuki kamar dengan perasaan cemas. Begitu ia melangkah masuk, ia merasa udara di dalam kamar terasa lebih dingin daripada biasanya. Hanya ada satu benda yang menarik perhatiannya—sebuah cermin besar yang tergantung di dinding, mencerminkan dirinya yang tengah berdiri ragu. Namun, sesuatu yang aneh terjadi. Ketika Adit menatap cermin itu lebih lama, ia melihat bayangan samar dari seseorang berdiri tepat di belakangnya. Adit menoleh dengan cepat, namun tidak ada siapa-siapa di kamar itu. Ia kembali menatap cermin, namun bayangan tersebut tetap ada. Ia merasa tubuhnya gemetar, seperti ada sesuatu yang sedang mengawasinya.
Mengungkapkan Kebenaran
Panik mulai merasuki Adit, dan ia segera berlari keluar dari kamar itu. Ia mengunci pintu kamar dengan kencang dan kembali ke ruang tamu, berusaha menenangkan diri. Namun, suara bisikan itu tidak hilang. Suara itu kini terdengar lebih jelas, seperti panggilan dari dalam rumah yang mengarah ke kamar itu. Adit, yang kini merasa terjebak dalam rasa takut yang mencekam, berusaha untuk tidur dan mengabaikan suara tersebut. Tetapi, ketika ia menutup mata, ia mendengar langkah kaki yang pelan namun pasti menuju ke arahnya. Langkah itu semakin dekat dan akhirnya berhenti tepat di samping tempat tidurnya. Adit tidak berani membuka mata, khawatir jika ia melihat sesuatu yang tidak seharusnya ada di sana.
Kenyataan Yang Tidak Bisa Diubah
Pagi harinya, Adit bergegas meninggalkan rumah dan tidak berani kembali ke dalamnya. Ketika ia keluar, ia berpapasan dengan tetangga yang baru saja datang. Tanpa sengaja, ia mendengar percakapan tetangganya yang mengatakan bahwa rumah tersebut sudah lama kosong dan tidak ada yang tinggal di sana selama bertahun-tahun. Rasa takut yang mengguncang tubuh Adit semakin menjadi-jadi. Ia menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak biasa terjadi di rumah itu, sesuatu yang tak bisa ia jelaskan. Namun, setelah kembali meneliti lebih jauh, Adit menemukan bahwa rumah tersebut pernah menjadi tempat tinggal seorang pria yang hilang misterius beberapa tahun yang lalu, dan banyak orang percaya bahwa dia masih menghuninya hingga kini.
Tinggalkan Balasan