Misteri Nusantara- Rina dan Arif pindah ke rumah baru, namun Arif terbangun mendengar tawa dan langkah kecil setiap malam, membuat mereka cemas. Rumah ini luas, dengan halaman yang luas pula, dan suasana yang tenang jauh dari hiruk-pikuk kota. Namun, tidak lama setelah mereka mulai menetap, Rina mulai merasakan keanehan. Suami tercintanya, Arif, tampak semakin sering terjaga di tengah malam.

Suatu malam, setelah beberapa hari mereka tinggal di rumah itu, Rina terbangun dari tidurnya karena mendengar Arif bergerak gelisah di sampingnya. Ketika ia membuka mata, ia melihat suaminya duduk di tepi tempat tidur, menatap ke arah pintu kamar dengan ekspresi cemas.

“Ada apa, sayang? Kenapa kamu terjaga?” tanya Rina dengan suara lirih.

Arif menoleh dan menggeleng pelan, namun wajahnya terlihat sangat lelah. “Aku… aku mendengar suara anak kecil lagi,” jawabnya, suaranya bergetar. “Suara tawa dan langkah kecil di luar kamar.”

Suara yang Tak Bisa Dijelaskan

Rina merasa cemas, namun berusaha menenangkan Arif. “Mungkin hanya suara dari rumah sebelah atau mungkin angin. Kita tinggal di rumah yang baru, pasti ada banyak suara yang aneh,” ujar Rina mencoba memberikan penjelasan yang rasional. Namun, Arif tampaknya tidak begitu yakin. Setiap malam, ia terus mendengar suara yang sama—sebuah tawa kecil yang menggelitik dan langkah-langkah kaki yang ringan, seolah-olah ada seorang anak kecil bermain di luar kamar mereka.

Suamiku Selalu Mendengar Tangisan Hantu Anak Kecil Tiap Malam
Suamiku Selalu Mendengar Tangisan Hantu Anak Kecil Tiap Malam

Pada malam berikutnya, Arif terbangun lagi, kali ini lebih awal dari biasanya. Ia duduk di tempat tidur, menatap kosong ke arah pintu kamar. Rina yang terbangun karena gerakan suaminya, bertanya dengan khawatir, “Apa yang kamu dengar kali ini?”

“Ada suara tawa anak kecil… dan langkah kaki, di luar kamar. Aku merasa seperti ada yang mengintai kita,” jawab Arif dengan cemas. Kali ini, ada sesuatu yang berbeda dalam suaranya. Rina mulai merasa ketakutan, meskipun ia tidak ingin mengakui ada yang aneh di rumah mereka.

Menyelidiki Keanehan

Tidak tahan dengan suara yang terus mengganggu tiduran suaminya, Rina memutuskan untuk menyelidiki. Pagi-pagi sekali, ia menyusuri rumah, mencari tahu apakah ada sesuatu yang bisa menjelaskan suara-suara itu. Ia memeriksa setiap ruangan dengan seksama, namun tidak menemukan apa-apa yang mencurigakan. Namun, ketika ia memasuki ruang bawah tanah yang tidak pernah mereka gunakan, ia merasakan hawa dingin yang aneh. Ada sesuatu yang tidak beres.

Rina mulai merasa ada yang tersembunyi di dalam rumah itu, sebuah rahasia yang belum terungkap. Ia bertanya-tanya apakah suara itu ada hubungannya dengan rumah ini, ataukah ada yang salah dengan pikirannya sendiri. Setelah mencari lebih dalam, Rina menemukan sebuah kotak tua yang tergeletak di sudut ruang bawah tanah. Saat membuka kotak itu, ia menemukan sebuah boneka kayu usang yang tampaknya sudah sangat lama.

“Ini… apa ini?” gumam Rina dengan rasa takut yang mulai muncul. Tiba-tiba, suara tawa anak kecil itu terdengar lagi, kali ini lebih jelas, lebih dekat. Rina menggigil ketakutan.

Kebenaran yang Mengerikan

Rina segera membawa boneka itu ke atas dan menunjukkan kepada Arif. Begitu melihat boneka itu, wajah Arif langsung berubah pucat. “Itu… boneka yang sama,” katanya dengan suara terputus-putus. “Itu adalah boneka yang dimiliki oleh anak kami yang dulu, sebelum kecelakaan itu terjadi.”

 PAUS4D : Platform Game Online Aman dan Terpercaya
PAUS4D : Platform Game Online Aman dan Terpercaya

Rina terkejut, tak memahami apa yang suaminya maksud. “Anak kita? Bukankah kita belum memiliki anak?” tanyanya bingung.

Arif menunduk, matanya tampak kosong. “Ini bukan rumah kita yang pertama. Kita dulu pernah tinggal di tempat lain, di sebuah rumah yang lebih tua. Tapi rumah itu terbakar. Kami kehilangan anak kami dalam kebakaran itu. Sejak saat itu, aku merasa seperti ada yang mengikutiku, mengganggu pikiranku. Setiap kali aku tidur, aku mendengar suara anak kecil itu, tawa dan langkah kaki… dan sekarang, suara itu kembali lagi.”

Rina merasa dunia seakan runtuh. Semua yang ia ketahui tentang kehidupan mereka adalah kebohongan. Rumah ini, boneka ini, dan suara-suara itu adalah pengingat dari masa lalu yang kelam, sebuah tragedi yang telah lama terkubur.

Terperangkap oleh Kenangan

Pada malam berikutnya, suara anak kecil itu kembali terdengar, lebih keras, lebih nyata. Suara tawa yang tidak bisa dijelaskan mulai mengisi setiap sudut rumah mereka. Rina dan Arif merasa seolah-olah terperangkap dalam sebuah kenangan buruk yang tak bisa mereka hindari.

Saat mereka berdua duduk di ruang tamu, suara langkah kaki kecil mulai terdengar lagi, kali ini datang dari arah tangga. Langkah itu semakin dekat. Rina meraih tangan Arif dengan gemetar. “Kita harus pergi dari sini. Suara itu… itu bukan hanya kenangan. Itu sesuatu yang lebih mengerikan.”

Namun, Arif hanya menatap kosong ke arah tangga, lalu perlahan berbicara dengan suara bergetar. “Kami tak bisa lari, Rina. Ini adalah rumahnya… Dia tak akan pernah pergi.”

Dan dengan itu, rumah yang mereka anggap aman berubah menjadi sebuah tempat yang terperangkap dalam bayang-bayang masa lalu, di mana suara anak kecil itu terus mengikuti mereka, mengingatkan mereka tentang sebuah tragedi yang tak bisa dilupakan.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *