Si Kecil Penunggu Mall

Misteri Nusantara – Si Kecil Penunggu Mall. Suatu malam di sebuah mall di Solo, salah satu grup terkenal dari ibu kota menggelar live music. Panitia merencanakan konser itu berlangsung pada malam Minggu, sehingga mereka melakukan berbagai persiapan sehari sebelumnya. Tim mulai menata panggung di lantai tiga, tempat mereka akan menggelar pertunjukan. Panitia memulai gladi resik pukul sembilan malam, setelah semua gerai di mall tutup.

Si Kecil Penunggu Mall
Si Kecil Penunggu Mall

Manajemen mall menugaskan dua satpam, Hadi dan Arif, untuk membantu persiapan tersebut. Mereka dikenal cekatan dan sering dilibatkan dalam berbagai acara. Bertubuh tegap, usia mereka masih muda, Hadi berasal dari Karanganyar sementara Arif dari Klaten. Meskipun berbeda asal, mereka sangat akrab karena sering bekerja dalam shift yang sama.

Tugas ke Gudang Selatan

Menjelang tengah malam, bos mereka memanggil.

“Pak Hadi dan Pak Arif, minta tolong sebentar bisa?” ujar bos dengan nada tegas.

“Bisa, siap Pak!” jawab Hadi dengan semangat.

“Tolong ambilkan perlengkapan panggung di gudang selatan,” pinta bos.

Gudang selatan terletak di pojok mall yang sepi dan jarang dilewati. Meski awalnya merasa sedikit enggan, Hadi dan Arif segera menuju ke sana, melewati koridor gelap di lantai dua. Beberapa cafe dan lounge masih buka; namun, suasana mall tetap terasa sunyi, terutama karena sebagian besar gerai sudah tutup. Ketika mereka mendekati gudang, suara tangis anak kecil tiba-tiba terdengar.

Tangis Misterius di Kamar Kecil

“Rif, kamu dengar suara itu?” tanya Hadi sambil memperlambat langkah.

“Hooh, kayaknya dari arah kamar kecil. Ayo, kita cek!” ajak Arif.

Awalnya mereka ragu, tetapi rasa penasaran mendorong mereka mendekati kamar kecil. Benar saja, di sana seorang anak kecil duduk menangis terisak-isak. Dengan langkah hati-hati, Hadi mendekatinya dan berjongkok.

“Dik, mana orang tuamu?” tanyanya lembut.

“Huu huuu… Tadi sama mama, tapi saya ditinggal…” jawab anak itu sambil terus menangis.

“Kalau begitu, ayo kita cari mamamu,” kata Hadi sambil menggandeng tangan anak itu. Meskipun suasana mulai terasa aneh, Arif mengangguk setuju, dan mereka bertiga mulai berjalan menuju lantai satu.

Pencarian yang Mengerikan

Tangga menuju lantai satu terasa sangat panjang, seolah tidak pernah sampai ke ujung. Suasana makin mencekam, dan tak ada satu pun orang yang mereka temui. Semua gerai sudah tutup, hanya lampu temaram yang menerangi lorong-lorong sepi.

“Kok nggak ada orang, ya? Biasanya masih ada cleaning service,” gumam Arif, memecah keheningan.

“Iya, aneh banget malam ini,” balas Hadi sambil tetap menggenggam tangan anak itu. Saat mereka akhirnya sampai di lantai satu, Hadi menoleh ke belakang untuk memastikan keadaan anak tersebut. Namun, tubuhnya mendadak kaku.

“Rif, anaknya mana?!” tanya Hadi dengan suara gemetar.

Arif menoleh ke belakang dan langsung pucat pasi. Anak yang tadi mereka gandeng sudah tidak ada.

“Tadi… ada di sini, Hadi! Aku yakin banget!” seru Arif panik.

Tiba-tiba hawa dingin menyelimuti mereka. Suara tawa kecil yang menyeramkan terdengar dari arah lorong. Arif terjatuh, tubuhnya gemetar, dan ia tak sadarkan diri. Dalam kepanikan, Hadi mencoba membangunkan Arif, tetapi usahanya sia-sia.

Tanpa membuang waktu, Hadi yang ketakutan segera berlari ke lantai tiga untuk mencari bantuan. Sambil terus menoleh ke belakang, ia merasakan seolah-olah ada sesuatu yang mengikuti langkahnya, membuat malam itu terasa seperti mimpi buruk yang tak kunjung usai.

Klik Disini, Daftar Sekarang.
Klik Disini, Daftar Sekarang.

Pengungkapan Lelembut Mall

Sesampainya di lantai tiga, Hadi menemui rekan-rekannya. “Cepat, bantu aku! Arif pingsan di lantai satu!” teriaknya panik. Beberapa satpam lain segera turun untuk menggotong Arif.

Setelah Arif sadar, ia menceritakan apa yang ia rasakan. “Aku merasa tangan anak itu tiba-tiba dingin sekali, terus lenyap begitu saja. Lalu aku dengar suara tawa kecil di belakang kita,” katanya dengan suara lemah.

Salah satu rekan mereka mengangguk sambil bergidik. “Itu pasti lelembut mall. Banyak yang bilang dia sering muncul untuk menggoda karyawan yang tugas malam. Dia anak kecil yang dulu meninggal di sini,” jelasnya.

Malam itu, kejadian menyeramkan tersebut menjadi pembicaraan seluruh staf mall. Hadi dan Arif sepakat untuk lebih berhati-hati jika mendapat shift malam di masa mendatang. Bagi mereka, pengalaman itu adalah peringatan bahwa dunia tak kasatmata bisa muncul kapan saja, di tempat yang tak terduga.

   === PREDIKSI SINGAPORE HARI INI ===

ISOTOTO : Platform Singapore Terpercaya Sejak 2014
Kamu Menang Berapapun, Pasti Dibayar Lunas 100%
Klik Disini, Daftar Sekarang


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *