Si Kaki Pincang, seorang sosok yang muncul setiap malam dengan langkah yang berat dan menyeramkan. Mereka yang pernah melihatnya, tak ada yang berani berbicara panjang lebar tentangnya. Hanya satu yang pasti—Si Kaki Pincang adalah sosok yang tidak boleh dihadapi.

Perjumpaan Pertama

Suatu malam, Riko, seorang pemuda dari kota yang baru pindah ke desa itu, merasa penasaran dengan cerita-cerita horor yang sering didengarnya. Teman-temannya selalu memperingatkan untuk tidak keluar larut malam, namun rasa ingin tahunya mengalahkan segalanya. Pada malam yang gelap, ia memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar desa. Saat melintas di jalan setapak dekat hutan, ia mendengar suara langkah kaki berat yang semakin mendekat. Ketika menoleh, ia melihat sosok lelaki dengan kaki pincang, bergerak perlahan dengan tatapan kosong. Riko mencoba mengabaikannya dan berjalan cepat, namun langkah kaki itu semakin dekat, dan suara itu semakin keras.

Suara Kaki Pincang yang Mengerikan

Riko merasa panik dan mempercepat langkahnya. Tiba-tiba, suara langkah itu berhenti. Riko menoleh ke belakang, dan di bawah cahaya rembulan, sosok itu berdiri menghadapnya dengan wajah yang tak tampak jelas, hanya terlihat bayangan yang kabur. Kaki si sosok itu pincang, langkahnya tak beraturan, namun terus mendekat. Riko berlari secepat mungkin, merasakan hawa dingin yang luar biasa mengikutinya. Saat ia menoleh untuk kedua kalinya, sosok itu sudah menghilang, meninggalkan rasa takut yang mendalam di hatinya.

Cerita Lama yang Tersimpan

Keesokan harinya, Riko bertanya kepada warga desa mengenai sosok kaki pincang yang ia lihat. Seorang pria tua yang dikenal sebagai penjaga desa menceritakan sebuah kisah lama. Dulu, ada seorang pria yang hidup di desa itu. Ia dikenal sebagai seorang pekerja keras, namun suatu hari ia terlibat dalam sebuah kecelakaan kerja yang mengubah hidupnya. Kakinya terluka parah, dan sejak itu, ia menjadi sangat pendendam. Ia mulai meneror penduduk desa, dan suatu malam, ia menghilang secara misterius setelah menghabisi beberapa orang. Warga desa percaya bahwa arwahnya belum tenang, dan ia kini kembali sebagai Si Kaki Pincang, menghantui mereka yang berani keluar malam.

Puncak Teror: Malam Mencekam

Riko yang tak percaya dengan cerita itu, memutuskan untuk kembali mencari tahu. Pada suatu malam, ia kembali melewati jalan setapak yang sama. Begitu ia sampai di tempat yang sama, suara langkah kaki berat kembali terdengar. Kali ini, langkah itu terdengar lebih dekat dan lebih keras. Riko berlari, namun langkah itu terus mengikutinya. Saat ia hampir mencapai rumahnya, sosok itu tiba-tiba muncul di depannya, hanya beberapa langkah dari jaraknya. Kaki yang pincang dan wajah yang tak tampak jelas itu membuatnya hampir mati rasa karena ketakutan. Sosok itu mengangkat tangannya, mengarahkannya ke Riko, dan terdengar suara berbisik, “Kau yang berikutnya.”

Epilog: Desa yang Terhenti

Sejak malam itu, Riko tak pernah terlihat lagi di desa itu. Beberapa warga percaya bahwa Riko menjadi korban berikutnya dari Si Kaki Pincang. Desas-desus mulai beredar bahwa siapa pun yang berani keluar setelah matahari terbenam akan menjadi sasaran. Hingga kini, jalan setapak di desa itu selalu sepi setelah malam tiba. Dan di setiap sudut hutan, suara langkah kaki pincang itu terdengar, mengikuti jejak-jejak ketakutan yang tak pernah berakhir.