Di sebuah desa terpencil, kehidupan kami berlangsung dengan damai, jauh dari keramaian kota. Kami tinggal di rumah sederhana yang terletak di pinggir hutan. Namun, ada satu hal yang selalu membuatku merasa cemas setiap kali malam datang. Keluarga kami hidup dengan tenang, tetapi beberapa cerita aneh mulai terdengar dari warga sekitar adanya Sapu Terbang
2. Penemuan Pertama
Suatu malam, saat aku sedang berjalan pulang dari rumah nenek, aku melihat sesuatu yang tidak biasa di langit. Sebuah sapu terbang melintas dengan kecepatan tinggi, melayang begitu rendah, seolah-olah ada seseorang yang mengendarainya. Aku berdiri tertegun, tidak percaya dengan apa yang kulihat.
Beberapa hari kemudian, seorang teman yang lebih tua menceritakan bahwa desa kami dulunya dihuni oleh seorang penyihir yang terkenal dengan kemampuan anehnya. Penyihir itu memiliki sapu terbang, dan konon, sapu itu masih ada hingga sekarang. Setiap malam Jumat, sapu itu terbang di udara, menunggu seseorang yang ingin menggunakannya untuk tujuan yang tak diketahui.
4. Ketakutan yang Tak Terungkap
Mendengar cerita itu, aku semakin terbelalak. Saat aku menceritakan kepada orang tuaku tentang sapu terbang yang kulihat, mereka hanya diam. Mereka tidak mengucapkan apapun, namun ekspresi wajah mereka berubah. Aku merasakan rasa takut yang sudah lama terkubur dalam diri mereka. Mereka mengingatkanku untuk tidak bermain-main dengan hal-hal yang tak bisa dijelaskan, karena banyak rahasia yang lebih baik tetap terpendam di desa ini.
5. Perasaan yang Makin Menghantui
Meski sudah mendapat peringatan, rasa penasaran yang semakin membara membuatku tidak bisa menahan diri. Malam demi malam, aku mulai merasakan kehadiran sapu terbang itu semakin dekat. Setiap kali aku berjalan melewati hutan atau di jalan sepi, aku merasa seolah ada yang mengikutiku. Suara desiran angin yang menggema seakan menjadi pertanda bahwa sapu itu melayang di atas kepalaku. Aku tidak tahu apakah itu hanya perasaanku saja atau jika ada kebenaran di balik cerita yang aku dengar.
Pada suatu malam yang gelap, aku memutuskan untuk keluar dan mencari tahu lebih banyak. Dengan tekad yang bulat, aku memasuki hutan, berharap menemukan jawaban atas semua rasa penasaran yang menggangguku. Saat aku melangkah lebih dalam, aku melihat sapu itu melayang lagi, lebih dekat dari sebelumnya. Dengan keberanian setengah hati, aku mencoba mendekatinya. Namun, sapu itu tiba-tiba meluncur pergi dengan cepat, meninggalkanku dalam kegelapan yang mencekam.
Tinggalkan Balasan