Misteri Nusantara – Pocong Minta Tolong Tahun 2009 menjadi masa yang penuh misteri di desa kami. Sebuah kejadian aneh membuat warga gempar dan dihantui ketakutan setiap malam. Semua dimulai dari penampakan menyeramkan di dekat pos ronda.

Malam Sepi yang Mencekam

Pada suatu malam sekitar pukul setengah sembilan, Bu Sari, salah satu tetanggaku, keluar rumah untuk mengambil jemuran yang tertinggal di halaman. Malam itu terasa berbeda. Biasanya, para pemuda desa berkumpul di pos ronda sambil bercanda. Namun, malam itu pos ronda sepi.

Saat berjalan menuju pagar, mata Bu Sari tertuju pada sesuatu yang membuat tubuhnya kaku. Di samping pos ronda, berdiri sosok putih mirip guling yang terlihat sangat menyeramkan. Penerangan dari lampu jalan yang redup membuat sosok itu tampak semakin nyata.

“Siapa itu?!” Bu Sari memberanikan diri bertanya dengan suara gemetar.

Sosok tersebut tidak menjawab. Sebaliknya, terdengar suara pelan, seperti tangisan perempuan, yang berkata, “Tolong… tolong saya…”

Bu Sari langsung berbalik dan berlari ke dalam rumah. Ia menutup pintu dengan cepat, mengunci semua kunci, dan mematikan lampu ruang depan. Tangannya gemetar saat memeluk anaknya yang terbangun karena suara gaduh. “Ada pocong di luar, Nak. Jangan keluar!” katanya dengan napas tersengal.

Teror Pocong yang Berulang

Keesokan harinya, cerita Bu Sari menyebar ke seluruh desa. Banyak warga yang awalnya ragu mulai merasa waspada. Mereka berusaha untuk tetap di rumah ketika malam tiba. Namun, ketakutan itu semakin memuncak ketika pocong yang sama muncul di rumah salah satu warga, Pak Ahmad.

Malam itu, Pak Ahmad mendengar suara ketukan pelan di pintu depan. “Tok… tok… tok…” Suaranya terdengar lembut, tetapi membuat bulu kuduk berdiri. Ia menghampiri pintu sambil membawa senter.

“Siapa di sana?” tanya Pak Ahmad. Tidak ada jawaban. Ia mengintip dari celah jendela. Di depan pintu, pocong yang sama berdiri dengan wajah pucat tanpa ekspresi. Kali ini, suara itu terdengar lagi, lebih jelas. “Tolong… tolong saya…”

Pak Ahmad mundur perlahan, kakinya terasa lemas. Ia segera berlari ke kamar dan membangunkan istrinya. “Ada pocong di depan pintu! Jangan buka pintu apa pun!” katanya panik.

Misteri Ritual Pesugihan

Selama satu minggu penuh, desa kami diliputi teror. Tidak ada yang berani keluar rumah pada malam hari. Bahkan, beberapa warga melarang anak-anak mereka bermain di luar hingga sore menjelang malam.

Cerita tentang pocong itu akhirnya menjalar ke desa sebelah. Beberapa warga di sana mengaku melihat penampakan serupa, dan suara minta tolong juga terdengar. Ketakutan semakin merajalela.

Dari cerita yang berkembang, pocong itu ternyata seorang anak perempuan yang menjadi korban ritual pesugihan. Konon, anak itu tidak sengaja memakai mukena panjang milik ibunya yang digunakan untuk ritual tertentu. Mukena tersebut konon tidak boleh disentuh oleh siapa pun selain pemiliknya. Karena melanggar pantangan, anak perempuan itu meninggal secara tragis dan menjadi pocong yang terus meminta tolong.

Ketakutan yang Tak Hilang

Meskipun waktu berlalu, kejadian tersebut tetap membekas di hati warga. Banyak yang memilih menghindari keluar rumah di malam hari, terutama di sekitar pos ronda. Bahkan, beberapa keluarga pindah karena merasa desa kami sudah tidak lagi aman.

Cerita pocong itu menjadi pelajaran bagi warga untuk tidak sembarangan dengan hal-hal mistis. Hingga kini, desas-desus tentang ritual pesugihan dan arwah penasaran itu masih sering dibicarakan, menambah misteri yang tak pernah terjawab sepenuhnya. Demikianlah Misteri Nusantara – Pocong Minta Tolong.

    === PREDIKSI SYDNEY HARI INI ===

Klik Disini, Daftar Platform Sydney Aman dan Terpercaya Sejak 2014