Pesugihan Bank Gaib

Misteri Nusantara – Pesugihan Bank Gaib. Aku lahir di Desa Jatimulya, dari sepasang suami istri yang bekerja sebagai penjual makanan. Sejak kecil, orang tuaku mendidikku dengan kasih sayang berlebihan, sehingga aku tumbuh menjadi seseorang yang manja. Ketika dewasa, aku menikahi seorang gadis dari desa sebelah bernama Mumun. Kami hidup sederhana, dan meski sudah dua tahun menikah, aku belum menemukan pekerjaan yang mapan. Segala usaha yang aku coba selalu berujung pada kegagalan.

Pesugihan Bank Gaib
Pesugihan Bank Gaib

Namun, keadaan berubah ketika istriku hamil dan melahirkan seorang putri yang cantik, Mely. Aku merasa semakin tertekan dengan keadaan yang tak kunjung membaik. Aku pun mulai mencari cara lain untuk mengubah nasib.

Tawaran Teman yang Menggiurkan

Suatu hari, seorang teman dari desa lain, Solihin, datang menemui aku. Ia menawarkan sebuah jalan yang terdengar mustahil, yaitu meminjam uang di bank gaib. Solihin adalah orang kaya di desanya, dan kedatangannya kali ini adalah untuk mencari tujuh peserta yang ingin bergabung dalam perjalanan menuju tempat keramat di pesisir laut selatan, Jawa Barat. Tempat itu katanya menyimpan kekayaan yang luar biasa.

Meski aku meragukan tawaran itu, aku terdesak oleh keadaan dan kebutuhan keluarga. Aku memutuskan untuk mengikuti ajakan Solihin, hanya untuk mencari keberuntungan.

Perjalanan Menuju Goa Keramat

Pagi itu, sekitar pukul 06.00, kami menaiki mobil Kijang yang datang menjemput kami. Mobil itu membawa kami menuju pantai Pangandaran di Ciamis, Jawa Barat. Setelah menempuh perjalanan yang panjang, kami tiba di sebuah goa yang pengap. Di sana, kami bertemu dengan seorang juru kunci yang berpakaian serba putih.

“Selamat datang, saudara-saudara. Saya di sini untuk memberi penjelasan tentang proses yang akan kalian jalani,” kata sang juru kunci, dengan suara yang dalam dan penuh wibawa.

Abbas, perantara kami, menjelaskan tujuan kedatangan kami, dan juru kunci itu memberi beberapa peringatan. Ia memperingatkan kami bahwa apa yang kami lakukan bertentangan dengan agama. Namun, setelah beberapa kali didesak, juru kunci akhirnya setuju dan memberi beberapa syarat yang harus kami penuhi.

Ritual yang Menyeramkan

Salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah membawa KTP dan botol kosong bekas air mineral untuk menadah air laut yang datang bersama ombak. Kami semua melakukan ritual tersebut dan kemudian kembali ke rumah dengan membawa air laut yang sudah tercampur bunga tujuh rupa dan beberapa minuman ritual lainnya.

Setibanya di rumah, aku mempersiapkan segalanya sesuai petunjuk: kamar khusus, bahan-bahan ritual, dan menunggu malam yang mencekam.

Kekuatan Tak Terlihat

Malam itu, aku duduk bersila di dalam kamar, mencoba menahan rasa kantuk yang semakin kuat. Tiba-tiba, ruangan kamarku terasa berguncang hebat, seolah rumah ini diguncang oleh kekuatan yang luar biasa. Aku terkejut dan berlari ke belakang, namun tiba-tiba di depanku muncul asap putih yang perlahan mengerucut menjadi sosok besar yang mengerikan.

Makhluk itu tinggi besar, dengan rambut gondrong dan taring mencuat dari mulutnya. Tubuhnya belang-belang seperti zebra, dan ia menggeram seraya menyeringai. Aku merasa seolah-olah makhluk itu akan mencekikku.

“AAAAHHH!” Aku berteriak, namun suaraku tak keluar. Aku hanya bisa berlari menuju pintu dan keluar dari kamar, berlari menuju ruang tamu. Untung saja, makhluk itu tidak mengejarku lebih jauh. Namun, rumahku tetap terasa berguncang, seakan-akan akan roboh.

Meski begitu, anehnya, istri dan anakku tidak merasakan apa pun. Kejadian itu berakhir dalam beberapa menit, dan aku pun terlelap di sofa ruang tamu.

Kegagalan Ritual dan Konsekuensinya

Keesokan harinya, aku bertemu dengan teman-temanku yang mengikuti ritual ini. Mereka semua mengalami hal serupa. Beberapa dari mereka merasa diganggu oleh makhluk yang sama. Makhluk itu terus datang, menuntut ganti rugi atas kegagalan ritual. Banyak dari mereka yang hampir kehilangan nyawa akibat kesurupan.

Tak lama setelah itu, istriku dan anakku pulang dari rumah orang tuaku. Anak kami, Mely, yang baru berusia dua tahun, tiba-tiba kejang-kejang. Semua orang yang hadir, termasuk ibuku, panik dan berusaha membantu. Tak lama kemudian, Mely menghembuskan nafas terakhirnya. Semua orang menangis, termasuk aku yang merasa sangat terpukul.

Saat kematiannya, aku melihat sesuatu yang aneh di leher anakku—seperti bekas cekikan. Kami semua bingung, apakah ini akibat perbuatan kami yang telah melakukan ritual pesugihan.

Klik Disini, Daftar Sekarang
Klik Disini, Daftar Sekarang

Kehilangan yang Tak Terobati

Setelah kejadian itu, istriku memutuskan untuk pergi menjadi TKW ke Arab Saudi, meninggalkanku dalam kesendirian. Aku hanya bisa menyesali perbuatanku dan mengenang setiap kejadian mengerikan yang telah terjadi. Anakku menjadi tumbal atas kesalahanku, dan kini aku hidup dalam penyesalan.

Aku berharap kejadian ini tidak menimpa pembaca lainnya. Semoga kisahku menjadi pelajaran agar tidak terjebak dalam jalan yang salah. Wallahu’alam.

 === PREDIKSI HONGKONG JITU HARI INI ===

PAUS4D : Platform Hongkong Amanah dan Terpercaya Sejak 2014
Berapapun KemenanganMu, Pasti Dibayar Lunas 100%
Klik Disini, Daftar Sekarang


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *