Misteri Nusantara – Penunggu Rumpun Bambu Tugas memperluas area bermain untuk anak-anak di SD Harapan Jaya tampak seperti pekerjaan biasa. Aku, Rizal, diperintahkan oleh kepala yayasan untuk memotong dan membersihkan rumpun bambu yang tumbuh lebat di salah satu sudut halaman sekolah. Untuk tugas ini, aku dibantu oleh dua tukang, Pak Herman dan Kang Seno.
Peringatan yang Diabaikan
Saat sedang sibuk memotong batang bambu, seorang pria tua bernama Pak Suradi, yang rumahnya berdekatan dengan sekolah, mendekatiku.
“Rizal, hati-hati ya! Rumpun bambu itu katanya angker, lho. Ada penunggunya,” ucap Pak Suradi serius.
Pada awalnya, aku hanya tertawa kecil, menganggap itu sekadar guyonan. “Kalau penunggunya marah, biar protes ke Pak Herman dan Kang Seno saja. Mereka yang motong,” candaku sambil melirik kedua tukang.
Pak Herman tak kalah menanggapi. “Wah, kalau begitu, saya nanti bilang saja kalau ini suruhan Mas Rizal,” jawabnya sambil terkekeh.
Karena suasana saat itu terasa santai, kami melanjutkan pekerjaan tanpa terlalu memikirkan peringatan tersebut. Dalam waktu tiga hari, rumpun bambu itu lenyap tanpa jejak.
Malam Ketiga yang Aneh
Malam itu, aku kembali ke asrama karyawan yayasan, sebuah bangunan sederhana dengan beberapa kamar di lantai dua. Kami yang masih lajang, termasuk aku, tinggal di sana. Aku berbagi lantai dengan dua teman, Bayu dan Farhan, sementara Pak Slamet, penjaga kantor, tinggal di kamar dekat dapur di lantai bawah.
Seperti biasa, sekitar pukul 3 pagi, Pak Slamet bangun untuk membersihkan ruangan dan menyiapkan minuman. Namun, kali ini ada sesuatu yang tidak biasa. Saat keluar dari kamarnya, dia melihat seorang wanita berambut panjang, mengenakan gaun putih, tengah menaiki tangga menuju lantai dua.
“Siapa itu? Kok ada perempuan di sini?” gumamnya.
Penasaran, Pak Slamet mengendap-endap mengikuti wanita itu. Ia melihat sosok tersebut menuju ruangan di mana ada dua kamar tidur, milikku dan milik Bayu serta Farhan. Namun, anehnya, wanita itu tidak keluar lagi.
Pencarian yang Menggelisahkan
Dengan hati-hati, Pak Slamet memeriksa kamar kami satu per satu. Pertama, ia melihatku yang sedang tidur lelap. Kemudian ia masuk ke kamar Bayu dan Farhan, dan mereka juga tertidur pulas.
Namun, sosok wanita itu tak ada di mana-mana. Pak Slamet sampai bolak-balik memastikan, tetapi hasilnya tetap nihil. Akhirnya, karena tak menemukan jawaban, ia kembali ke dapur dengan rasa bingung bercampur takut.
Percakapan Pagi yang Menegangkan
Saat aku bangun dan bersiap untuk memulai hari, Pak Slamet menghampiriku.
“Rizal, saya mau tanya sesuatu. Jangan marah ya,” ujarnya dengan wajah serius.
“Apaan, Pak? Pagi-pagi sudah bikin penasaran,” balasku sambil tersenyum.
Pak Slamet lalu menceritakan kejadian yang ia alami malam itu. Mendengar ceritanya, aku mulai merasa tak nyaman.
“Pak, saya nggak berani bawa perempuan ke sini. Lagian, kalau ketahuan, bisa dipecat saya,” jawabku sambil menggaruk kepala.
Sementara itu, Bayu dan Farhan, yang mendengar percakapan kami, juga menyangkal membawa perempuan ke kantor.
“Kalau begitu, siapa yang Pak Slamet lihat?” tanya Bayu, ikut bingung.
Mimpi atau Peringatan?
Malam itu, aku mulai merasa gelisah. Ketika akhirnya berhasil tidur, aku bermimpi berada di depan rumpun bambu yang telah kami tebang. Seorang wanita berbaju putih muncul dari sela-sela bambu, wajahnya pucat dengan mata yang menatap tajam ke arahku.
“Kenapa kau usik tempatku?” suara lembutnya menggema.
Aku terbangun dengan keringat dingin membasahi wajahku. Karena mimpi itu terasa begitu nyata, aku jadi teringat ucapan Pak Suradi tentang penunggu rumpun bambu tersebut.
Kesimpulan yang Menggantung
Sejak kejadian itu, aku tak pernah lagi tidur dengan nyenyak. Apakah sosok wanita itu penunggu rumpun bambu yang marah? Atau sekadar imajinasi dari cerita-cerita mistis? Entahlah.
Namun, tatapan dingin wanita itu dalam mimpiku terus menghantuiku, seolah-olah ia mengingatkanku bahwa aku tidak boleh mengusik setiap tempat seenaknya. Kini, setiap kali aku melewati halaman sekolah yang kosong itu, rasa dingin menjalari punggungku, seakan-akan ada yang mengawasiku dari kejauhan. Demikianlah Misteri Nusantara – Penunggu Rumpun Bambu.
=== PREDIKSI HONGKONG HARI INI ===
Klik Disini, Daftar Platform Hongkong Aman dan Terpercaya Sejak 2014
Tinggalkan Balasan