Penumpang Hantu di Taksi

Misteri Nusantara – Penumpang Hantu di Taksi Hujan gerimis mengguyur kota. Jalanan Jakarta terasa lengang, sunyi senyap, dan waktu sudah menunjukkan pukul dua dini hari. Di tengah kesunyian itu, Bram, seorang sopir taksi berpengalaman, perlahan mengemudikan kendaraannya di depan sebuah mal besar di daerah Grogol. Dia berharap ada penumpang yang memerlukan jasanya.

Penumpang Hantu di Taksi
Penumpang Hantu di Taksi

Ketika berhenti di lampu merah, seorang wanita muda berperawakan kurus melambai di tepi jalan. Rok mini dan kaus merah ketat membungkus tubuhnya. Dengan cepat, Bram menurunkan kaca jendela dan dengan ramah menyapa, “Selamat malam, mau ke mana, Mbak?”

Tanpa membuang waktu, wanita itu menjawab singkat, “Ke Pondok Indah.”

Tanpa bertanya lebih lanjut, Bram mengarahkan taksinya menuju lokasi yang diminta.

Perjalanan yang Sunyi

Sepanjang perjalanan, tidak ada obrolan yang terjadi. Bram terbiasa dengan penumpang yang lebih senang diam. Pool tempatnya bekerja selalu mengingatkan agar sopir tak banyak bicara kecuali jika penumpang memulai percakapan lebih dulu. Sebagai seorang sopir yang mematuhi aturan, ia memilih untuk tetap fokus pada jalanan yang basah dan licin.

Waktu terus berlalu, sementara hujan gerimis semakin menambah rasa dingin di udara. Akhirnya, mereka tiba di kawasan perumahan Pondok Indah. Wanita itu memecah keheningan. “Blok C3 Nomor 17, Pak,” ujarnya dengan suara datar namun jelas.

Bram mengangguk, menyambut instruksinya dengan tenang. “Baik, Mbak,” katanya sambil memutar setir mengikuti tikungan-tikungan yang tampak serupa. Ketika ia melihat papan nama jalan yang sesuai, ia memperlambat taksi dan mencari rumah yang dimaksud. Sebuah rumah besar dengan pagar hitam menjulang tinggi muncul di hadapannya. Lampu taman yang remang-remang menambah kesan suram. Saat itu juga, aroma melati yang menyengat tiba-tiba menusuk hidungnya. Tanpa sadar, bulu kuduknya berdiri.

Kejadian di Depan Rumah

Taksi berhenti tepat di depan gerbang. Dengan suara tenang, Bram berkata, “Sudah sampai, Mbak,” sambil menoleh ke kursi belakang.

Namun, apa yang dilihatnya membuat hatinya mencelos. Tidak ada siapa-siapa di sana. Kursi belakang kosong. “Apa dia sudah keluar? Tapi… pintu taksi tidak terdengar terbuka,” pikirnya sambil berusaha tetap tenang. Ia segera turun untuk memeriksa bagian luar kendaraan, tetapi suasana di luar pun tetap sunyi dan sepi. Tidak ada tanda-tanda keberadaan orang lain di sekitar.

Aroma melati semakin pekat, membuat napasnya terasa sesak. Tubuh Bram mulai gemetar. Dengan jantung berdegup kencang, ia buru-buru kembali ke dalam taksi, memutar kendaraannya, dan melaju menuju pos keamanan terdekat.

Misteri Terungkap

Sesampainya di pos jaga, seorang petugas keamanan yang tampak mengantuk keluar menyambutnya. Bram bergegas turun dari taksinya, wajahnya masih pucat. “Ada apa, Pak?” tanya petugas itu dengan nada heran.

Bram menarik napas dalam sebelum berbicara. “Maaf, Pak. Tadi saya mengantar penumpang ke Blok C3 Nomor 17. Tapi dia tiba-tiba menghilang. Apa Bapak melihat ada yang masuk tadi?”

Petugas itu mengerutkan kening, terlihat bingung. “Tidak ada, Pak. Saya kira Bapak mau menjemput orang,” jawabnya sambil melirik ke arah rumah yang disebut.

Darah Bram berdesir dingin. “Tidak mungkin. Saya jelas membawa seorang wanita muda,” katanya dengan suara gemetar.

Petugas itu terdiam sejenak, lalu berbicara dengan nada lebih pelan. “Di rumah itu memang pernah tinggal seorang gadis. Cantik, berusia sekitar 23 tahun. Tapi dia sudah meninggal sebulan lalu.”

Klik Disini, Daftar Sekarang
Klik Disini, Daftar Sekarang

Mendengar hal itu, Bram terperanjat.

Seluruh tubuhnya terasa dingin seperti es. “Meninggal? Bagaimana kejadiannya?” tanyanya dengan lidah yang nyaris kelu.

Petugas menghela napas panjang sebelum menjawab. “Saat kerusuhan bulan Mei. Dia diperkosa dan dibunuh di dalam taksi waktu pulang kerja. Sejak itu, beberapa sopir taksi bercerita mengalami kejadian aneh kalau lewat sini.”

Pernyataan itu menghantam Bram seperti badai. Merinding, ia memandang ke arah rumah besar yang kini tampak lebih menyeramkan dari sebelumnya. Meskipun tubuhnya ingin segera pergi, rasa penasaran dan ngeri bersatu, membuat kakinya nyaris tak mampu bergerak.

Setelah beberapa saat membeku, ia akhirnya sadar waktu di jam tangannya menunjukkan tanggal 15 Juni 1998, tepat satu bulan setelah tragedi kelam itu terjadi. Dalam benaknya, berbagai pertanyaan berputar-putar tanpa jawaban. Namun, rasa takut yang menghantui jauh lebih kuat. Dengan tangan yang masih gemetar, Bram memutuskan untuk kembali ke taksinya dan meninggalkan kawasan itu secepat mungkin.

Saat melaju di jalanan yang masih basah, pikirannya terus berkecamuk. Satu hal yang pasti, malam itu menjadi pengalaman yang takkan pernah terlupakan. Sebuah peringatan bisu bahwa tidak semua penumpang yang menumpang adalah manusia. Demikianlah Misteri Nusantara – Penumpang Hantu di Taksi.

  === PREDIKSI SYDNEY JITU HARI INI ===

PAUS4D : Platform Sydney Terpercaya Sejak 2014
Kamu Menang Berapapun, Pasti Dibayar Lunas
Klik Disini, Daftar Sekarang.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *