Misteri Nusantara – Pengakuan Arwah Mirna Kisah misteri kali ini datang dari Mbah Joyo, seorang pria berusia 60 tahun yang pernah mengalami kejadian mengerikan di masa mudanya. Sekitar tahun 70-an, Mbah Joyo dan teman-temannya sering bermain Jelangkung, sebuah permainan yang melibatkan pemanggilan arwah. Meskipun banyak arwah yang pernah dipanggil, satu arwah yang paling berkesan adalah arwah Mirna.

Ritual di Pohon Randu
Pada malam Jumat Kliwon, Mbah Joyo bersama beberapa teman mendatangi pohon randu yang konon angker menurut warga setempat. Malam itu mereka berencana melakukan ritual pemanggilan arwah. Mbah Joyo menyiapkan semua perlengkapan, mulai dari kemenyan hingga boneka jelangkung yang dibungkus kain mori.
Setelah mereka duduk bersila membentuk lingkaran, Mbah Joyo mulai membakar kemenyan. Asap yang tebal mengisi udara malam itu. Mereka semua bersiap, memegang jelangkung bersama-sama, dan mulai melantunkan mantra pemanggil arwah.
“Arwah yang datang, mari masuk ke dalam tubuh jelangkung,” ucap Mbah Joyo dengan suara yang agak bergetar.
Tidak lama setelah mereka mengucapkan mantra itu, mereka merasakan boneka jelangkung yang mereka pegang semakin berat. Boneka itu bergoyang-goyang, lalu mulai mementalkan satu per satu orang yang tidak cocok dengan arwah yang merasukinya. Tak lama, hanya Mbah Joyo yang tersisa memegang jelangkung.
“Aku merasa… sesuatu ada yang tidak biasa,” gumam Mbah Joyo, namun tetap berusaha tenang.
Arwah Mirna Mengungkapkan Kisahnya
Dengan hati-hati, Mbah Joyo melanjutkan ritual itu. Ia mengeluarkan papan triplek sebagai media komunikasi. “Arwah siapakah yang merasuki jelangkung ini?” tanya Mbah Joyo dengan suara tegas.
Dengan pensil arang, boneka itu menuliskan sebuah nama: MIRNA. Mbah Joyo terkejut karena ia melihat tulisan itu tidak begitu rapi, seolah-olah ditulis oleh tangan yang tidak biasa.
“Mirna… siapa dia?” Mbah Joyo bertanya dalam hati. Ia melanjutkan pertanyaannya. “Kapan Mirna dilahirkan?”
Dengan cara yang sama, boneka itu menuliskan angka 4735, yang berarti tanggal 4 Juli 1935. Namun, kejanggalan mulai muncul. Boneka itu mulai bertingkah aneh, seolah arwah yang merasuki merasa tidak sabar.
“Bagaimana Mirna meninggal?” tanya Mbah Joyo, berusaha melanjutkan komunikasi meskipun suasana semakin mencekam.
Boneka jelangkung itu bergerak lebih agresif. Tanpa disangka, seseorang mengukir pesan di atas triplek: “Diperkosa dan dianiaya oleh penjajah Jepang.”
Teror yang Tak Terduga
Seketika suasana berubah menjadi sangat mencekam. Beberapa teman Mbah Joyo mulai kerasukan. Mereka bertingkah aneh, ada yang menggeram seperti macan, ada juga yang menangis dengan sendirinya. Mbah Joyo merasa cemas, namun ia berusaha tetap tenang.
“Mirna… tenanglah!” Mbah Joyo berusaha menenangkan arwah yang merasuki jelangkung. Namun, boneka itu malah semakin berat dan sulit dipegang. Mbah Joyo mulai kewalahan.
“Saya harus segera mengakhiri ini,” pikir Mbah Joyo. Ia memutuskan untuk menghentikan permainan, dan dengan suara berat ia berkata, “Mirna, pergilah dari sini. Kami sudah selesai.”
Namun, arwah Mirna justru menuliskan kata-kata yang lebih menegangkan di atas papan triplek: “Tidak mau!”.
Jelangkung yang Agresif
Saat itu, jelangkung yang mereka pegang semakin liar. Mbah Joyo hampir terjatuh saat boneka itu berputar-putar dengan cepat. Tangan Mbah Joyo terasa sangat berat, seakan-akan boneka itu melekat kuat padanya.
“Ini bukan arwah yang mudah diajak pergi,” kata Mbah Joyo, menunjukkan kepanikan di wajahnya. Dengan bantuan teman-temannya, Mbah Joyo berusaha melepaskan tangan dari boneka itu, namun semakin sulit.
Jelangkung itu terus berputar dan mengeluarkan suara yang aneh, seakan-akan menantang siapa pun yang mencoba melepaskannya.
Membakar Jelangkung untuk Menyudahi Segalanya
Akhirnya, Mbah Joyo memutuskan untuk membakar jelangkung tersebut. Ia mengambil sebatang kayu dan menyalakan api. Boneka itu mulai terbakar, dan dalam sekejap, api menyebar dengan cepat.
Setelah beberapa saat, boneka jelangkung yang terbakar itu perlahan terlepas dari tangan Mbah Joyo. Namun, kejadian yang mengerikan belum berakhir. Jelangkung yang sudah hangus itu masih berputar-putar di atas tanah seperti tak ingin berhenti.

Jelangkung yang Terperangkap
Kini, jelangkung yang hangus itu disimpan di dalam rumah Mbah Joyo, terbungkus kain mori, dan tidak pernah dipakai lagi. Namun, kejadian aneh terus berlanjut. Setiap malam Jumat Kliwon, jelangkung itu bergerak sendiri. Mbah Joyo yakin bahwa arwah Mirna masih terperangkap di dalam boneka itu, karena saat itu mereka gagal untuk menetralkan arwah dengan benar.
“Arwah Mirna… masih mengganggu kami,” ujar Mbah Joyo dengan suara serak, penuh keputusasaan.
Setiap kali malam Jumat Kliwon tiba, Mbah Joyo merasakan kehadiran arwah Mirna yang masih tidak tenang.
=== PREDIKSI HONGKONG JITU HARI INI ===
PAUS4D : Platform Hongkong Amanah dan Terpercaya Sejak 2014
Berapapun KemenanganMu, Pasti Dibayar Lunas 100%
Klik Disini, Daftar Sekarang
Tinggalkan Balasan