Misteri Nusantara – Penampakan di Gedung Kantor Di zaman modern seperti sekarang, hal-hal mistis kerap dianggap sekadar mitos, terutama oleh masyarakat di kota besar. Banyak yang percaya bahwa hantu hanyalah hasil dari ketakutan yang muncul dalam benak seseorang. Ketika seseorang mendengar kabar bahwa suatu tempat berhantu, rasa takut yang timbul dianggap tidak lebih dari sugesti semata. Namun, seperti pepatah mengatakan, pengalaman adalah guru terbaik. Aku pernah menjadi salah satu dari mereka—sampai sebuah pengalaman mengerikan mengubah pandanganku selamanya.

Namaku Ardi. Saat itu, aku adalah seorang mahasiswa yang sedang menjalani program magang di sebuah perusahaan besar di Jakarta. Meskipun statusku masih magang, pekerjaanku menuntut untuk selalu diselesaikan tepat waktu, membuatku kerap lembur hingga larut malam. Divisiku memang terkenal paling sering bekerja melewati jam kantor.
Cerita Seram di Waktu Istirahat
Pada suatu siang, rekan-rekanku berbagi kisah horor saat makan bersama. Mereka membicarakan kejadian mistis yang dialami beberapa pegawai di gedung tempat kami bekerja. Kisah tentang bayangan tanpa kepala di lorong dan suara-suara tanpa wujud yang terdengar dari ruang rapat yang kosong membuat suasana makan siang penuh canda menjadi mencekam. Awalnya, aku hanya tertawa, menganggap cerita itu sekadar upaya menakut-nakuti pegawai baru sepertiku. Namun, rasa penasaran tetap tersisa di benakku.
Ketika makan siang selesai, aku kembali ke meja kerja. Seperti biasa, hari itu aku harus lembur. Waktu menunjukkan hampir pukul sepuluh malam ketika perutku mulai terasa kosong. Lupa makan malam, pikirku. Aku memutuskan untuk turun mencari makanan. Biasanya, aku bisa meminta bantuan petugas OB, tetapi karena jam sudah larut, mereka pasti sudah pulang.
Di ruanganku, hanya tersisa Dika dan Vina. Aku mengenali meja kerja mereka dengan baik. Demi mencari teman, aku bertanya apakah mereka ingin makan bersama. “Sudah makan,” jawab Vina sambil tersenyum tipis. Mereka memintaku membelikan camilan dan minuman saja.
Lift yang Membawa Kehororan
Dengan perut yang semakin lapar, aku berjalan menuju lift. Lorong menuju lift sudah gelap. Lampu-lampu sebagian besar sudah dipadamkan. Saat itu, bayangan cerita seram siang tadi mulai menghantui pikiranku, terutama kisah tentang sosok misterius yang muncul di lift. Meskipun rasa ragu menyelimuti, aku berusaha menguatkan diri. Rasa lapar akhirnya mengalahkan segalanya. Menekan tombol lift, aku berdiri di pojokan dan menatap pintu.
Lift mulai bergerak turun: 7… 6… 5… 4… 3. Tiba-tiba, lift berhenti di lantai 3. Seketika, perasaanku tidak enak. Aku yakin telah menekan tombol lantai dasar langsung. Pintu lift terbuka, memperlihatkan lantai yang gelap dan kosong. Tidak ada siapa pun di sana. Dengan napas yang mulai memburu, aku buru-buru menekan tombol untuk menutup pintu. Begitu pintu tertutup, lift melanjutkan perjalanan dengan suara yang terdengar lebih nyaring dari biasanya.
Saat tiba di lobi, suasana lebih terang. Seorang satpam terlihat duduk di meja resepsionis, dan beberapa orang duduk di kursi dekat pintu, berbicara pelan. Lega rasanya melihat keramaian setelah momen mencekam tadi. Aku segera melangkah keluar menuju warung makan di seberang jalan.
Hembusan Misterius dan Bau Menyengat
Setelah selesai makan, aku membeli pesanan Dika dan Vina di minimarket 24 jam. Ketika kembali ke kantor, kursi di lobi yang tadi diduduki beberapa orang kini kosong, dan meja resepsionis pun tak berpenghuni. Perasaan ganjil kembali menyergap, tetapi aku mencoba mengabaikannya. Dengan langkah cepat, aku masuk ke lift dan menekan tombol lantai tujuh. Namun, untuk kedua kalinya, lift berhenti di lantai tiga. Pintu terbuka lebar, memperlihatkan kegelapan yang sama.
Kali ini, hembusan angin dingin menyentuh wajahku, membawa bau menyengat seperti kemenyan yang terbakar. Aku terpaku, jantungku berdegup kencang. Ketakutan mulai merayap di punggungku. Berusaha tetap tenang, aku segera menutup pintu lift dan menekan tombol berulang kali. Namun, bau menyengat itu seolah menempel di udara bahkan saat lift melanjutkan perjalanan ke atas, dan hanya menghilang ketika pintu terbuka di lantai tujuh.
Aku melangkah cepat menuju ruanganku, mencoba mengabaikan kegelapan di koridor. Begitu masuk, aku menghela napas panjang. Di meja mereka, Dika dan Vina tampak sibuk dengan komputer masing-masing. Mereka tidak memperhatikan aku yang kembali dengan tergesa.
Sosok Tanpa Wujud
Aku duduk di kursiku dan menceritakan kejadian aneh yang kualami kepada mereka. “Tadi lift berhenti di lantai tiga. Ada bau aneh dan hembusan angin,” kataku, mencoba mengendalikan suara yang bergetar.
Namun, yang membuatku semakin merinding adalah saat mereka tidak menanggapi dengan cara yang biasa. Dika hanya tersenyum tipis, sementara Vina tetap menatap layar tanpa bergerak sedikit pun. Merasa ada yang janggal, aku berdiri hendak memberikan camilan yang mereka pesan. Namun, saat aku menoleh ke arah meja mereka, kursi itu kosong. Monitor komputer mereka mati.
Panik, aku menjatuhkan makanan yang kubawa. Suara bungkus camilan yang terempas ke lantai menggema di ruangan yang sunyi. Aku berlari ke pintu dan hampir bertabrakan dengan satpam yang sedang membawa kemenyan menyala.
“Masih di sini, Mas?” tanyanya heran. Aku langsung menceritakan semua yang kualami, berharap penjelasannya bisa meredakan ketakutanku.
Satpam itu menggeleng pelan. “Sudah lama mereka pulang, Mas. Kamu sendirian dari tadi. Sosok yang kamu lihat itu penunggu gedung ini. Mereka suka meniru karyawan yang masih bekerja.” Sambil terus membakar kemenyan, dia menuntunku keluar gedung.

Malam yang Tidak Akan Kulupakan
Keesokan harinya, saat makan siang, aku bertemu Dika dan Vina di kantin. Dengan napas yang sedikit tertahan, aku bertanya, “Kalian pulang jam berapa tadi malam?”
“Jam delapan,” jawab Dika sambil mengangkat alis. “Kenapa?”
“Tidak ada yang tersisa di kantor selain kamu,” tambah Vina dengan nada penasaran.
Sejak malam itu, aku tidak pernah lagi lembur sendirian di kantor. Sosok-sosok yang menghantui lantai tiga tetap menjadi cerita horor yang menempel erat dalam ingatanku, mengingatkanku bahwa ada hal-hal yang tak dapat dijelaskan oleh logika manusia. Demikianlah Misteri Nusantara – Penampakan di Gedung Kantor.
=== PREDIKSI SYDNEY HARI INI ===
ISOTOTO : Platofrm Sydney Terpercaya Sejak 2014
Kamu Menang Berapapun, Pasti Dibayar Lunas 100%
Klik Disini, Daftar Sekarang
Tinggalkan Balasan