Misteri Nusantara – Nyaris Mati Tenggelam Pak Wiryo, tetanggaku di kampung, sering menceritakan kisah ini dengan nada serius. Kejadian ini dialami oleh anaknya, Arman, saat menjalani program KKN di sebuah desa terpencil di Kabupaten Wonosari, Jawa Tengah, sekitar tahun 2010-an. Desa itu begitu jauh dari peradaban hingga untuk menelepon saja, Arman harus mendaki bukit demi mendapatkan sinyal.
Awal Kehidupan di Desa
Pada awalnya, kehidupan di desa terasa menyenangkan bagi Arman dan teman-temannya. Mereka mengajarkan baca-tulis kepada anak-anak, membantu petani, dan ikut mengorganisir kegiatan sosial. Namun, setelah beberapa hari berlalu, suasana mulai terasa berbeda. Beberapa warga sering memperingatkan mereka untuk tidak berada di dekat sungai setelah matahari terbenam.
“Kenapa, Pak? Memangnya ada apa di sana?” tanya Arman suatu sore kepada Pak Yono, seorang warga tua.
Pak Yono hanya menggeleng. “Sungai itu bukan tempat sembarangan. Ada yang menunggu di sana.”
Meski merasa penasaran, Arman dan teman-temannya memutuskan untuk tidak terlalu memikirkannya. Lagi pula, mereka menganggap cerita itu hanya mitos belaka. Namun, keadaan mulai berubah ketika Ramadan tiba.
Malapetaka di Sungai
Pada sore hari sebelum malam tarawih pertama, Arman bersama beberapa pemuda desa menuju sungai untuk mencuci tikar masjid. Saat itu, mereka tidak merasa ada yang aneh. Mereka bercanda riang sambil bekerja, seolah-olah sungai itu hanyalah tempat biasa.
Tiba-tiba, salah satu pemuda menunjuk ke tengah sungai. “Eh, itu apa? Kok airnya berputar?”
Arman dan yang lain memperhatikan pusaran air besar sekitar 10 meter dari mereka. Awalnya, mereka menganggap itu hanyalah arus biasa. Namun, seiring waktu, pusaran itu semakin besar, membuat mereka mulai merasa ada yang tidak wajar.
Arman yang penasaran mendekat sedikit ke arah pusaran. Tanpa ia sadari, sesuatu menarik perhatiannya, dan tubuhnya perlahan melangkah masuk ke tengah sungai.
“Man, kamu ngapain?!” seru salah satu temannya, mencoba mendekat.
“Tunggu, kaki saya…,” jawab Arman terbata-bata. Saat itu, ia merasa sesuatu mencengkeram kakinya dan menariknya ke bawah.
Dalam kepanikan, teman-temannya mencoba menariknya kembali. Namun, setiap kali mereka berhasil mendekati Arman, aliran sungai semakin deras, seolah-olah ada kekuatan lain yang menghalangi mereka. Akhirnya, dua warga yang mendengar keributan itu segera terjun ke sungai untuk menyelamatkan Arman.
Setelah perjuangan panjang, Arman berhasil ditarik ke tepi sungai. Namun, wajahnya terlihat pucat, dan tubuhnya gemetar hebat.
Sosok dari Kedalaman
Malam itu, meskipun Arman selamat, pikirannya tidak tenang. Saat teman-temannya mencoba menenangkan, dia hanya bisa berkata, “Kalian nggak tahu apa yang aku lihat di sana. Ada sesuatu… makhluk besar, tapi nggak punya wajah…”
Saat itu, ruangan terasa mencekam. Angin dingin tiba-tiba masuk melalui celah jendela, membuat suasana semakin tidak nyaman. Teman-temannya pun mulai merasakan ada sesuatu yang tidak biasa.
Peringatan Pak Yono
Keesokan harinya, Arman mencoba mencari jawaban dari Pak Yono. Saat itu, Pak Yono menjelaskan bahwa sungai tersebut memang dikenal angker oleh warga setempat.
“Makhluk itu sudah ada di sana sejak lama. Biasanya dia tidak mengganggu, tapi kalau ada yang terlalu sombong atau melanggar batas, dia bisa menunjukkan dirinya,” kata Pak Yono.
Meski penjelasan itu membuat Arman sedikit lega, malam berikutnya kembali membawa teror. Saat sedang tidur, Arman bermimpi berada di sungai itu lagi. Kali ini, sosok yang ia lihat di pusaran air muncul lebih dekat, dengan suara berat yang menggema.
“Kamu belum selesai di sini…”
Arman terbangun dengan napas tersengal-sengal. Ia mendapati jendela kamarnya terbuka lebar, meski sebelumnya sudah ia kunci rapat.
Pemulihan yang Panjang
Setelah kejadian itu, Arman merasa dirinya tidak bisa tinggal lebih lama di desa tersebut. Ia memutuskan untuk pulang ke rumah, di mana keluarganya memanggil seorang paman yang memiliki kemampuan spiritual untuk membantunya.
Paman itu menjelaskan, “Makhluk itu mungkin merasa terganggu. Tapi kamu juga harus memperbaiki diri. Kadang mereka tertarik pada orang yang spiritualitasnya lemah.”
Setelah menjalani beberapa ritual, Arman akhirnya kembali ke desa untuk menyelesaikan program KKN-nya. Namun, sejak kejadian itu, ia berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak pernah lagi mendekati sungai, terutama setelah matahari terbenam.
“Di dunia ini, ada hal-hal yang tidak bisa kita pahami. Yang terbaik adalah menghormatinya,” kata Arman setiap kali mengingat pengalaman itu. Demikianlah Misteri Nusantara – Nyaris Mati Tenggelam.
=== PREDIKSI HONGKONG HARI INI ===
Klik Disini, Daftar Platform Hongkong Aman dan Terpercaya Sejak 2014
Tinggalkan Balasan