Misteri Nusantara – Mess di Batam Batam, sebagai kota industri yang berkembang pesat, dipenuhi galangan kapal dan pabrik besar. Banyak pekerja dari berbagai daerah datang ke Pulau Kalajengking ini demi mencari penghidupan yang lebih baik. Sebagai upaya membantu karyawan, perusahaan sering menyediakan mess atau asrama bagi pekerjanya. Namun, di balik fasilitas tersebut, cerita-cerita horor sering menghantui penghuni mess. Berikut ini adalah dua kisah mencekam yang dialami teman-teman saya.
Kuntilanak di Ruang TV
Suatu malam, teman saya yang tinggal di mess mengalami kejadian mengerikan. Ia tinggal bersama satu rekan sekamarnya, yang kebetulan sedang masuk shift malam dari pukul 23.25 hingga 07.00 pagi. Malam itu, setelah pulang kerja sore hari, teman saya memutuskan tidur lebih awal karena kelelahan.
Namun, ia terbangun pukul 2 dini hari dalam keadaan lemas dan lapar. Kamar depan gelap, tetapi TV masih menyala. Ia berpikir, “Mungkin teman sekamar tidak jadi kerja?” Dengan penasaran, ia bangkit, membuka gorden yang memisahkan ruang tidur dengan ruang depan. Saat itulah ia membeku.
Di depan TV, duduk seorang wanita berbaju putih dengan rambut panjang menjuntai. Tubuhnya membelakangi teman saya. Ia segera sadar, itu bukan teman sekamarnya. Dalam hati, ia berbisik ketakutan, “Ini pasti kuntilanak!”
Rasa takut membuatnya bimbang. Ia tahu, untuk keluar dari kamar, ia harus melewati makhluk itu. Namun, jika kembali ke ranjang, ia takut kuntilanak itu akan mengikutinya. Setelah beberapa saat berpikir, ia akhirnya memutuskan untuk kembali ke kamar.
Dengan tangan gemetar, ia menyelimuti tubuhnya dan mulai berdoa. Suasana begitu sunyi. Hanya suara TV yang terdengar samar di luar kamar. Untungnya, hingga pagi hari, ia tidak diganggu oleh makhluk itu. Ketika matahari terbit, teman saya segera memeriksa ruang depan. Tapi tidak ada siapa pun di sana, kecuali TV yang masih menyala.
“Siapa yang Tidur di Bawah?”
Kisah kedua datang dari seorang teman lain yang tinggal di blok mess sebelah, yang dihuni oleh para pekerja perempuan. Ia tidur di ranjang tingkat bagian atas. Malam itu, ia terbangun sekitar tengah malam karena merasa tidak nyaman. Dalam gelap, ia melirik ke bawah dan melihat seseorang tidur di ranjang bawahnya.
Ia berpikir, “Bukankah temanku masuk shift malam? Kenapa ada di sini?” Khawatir temannya sakit atau ketiduran, ia turun untuk membangunkannya.
“Hei, kamu nggak kerja? Sakit ya?” tanyanya sambil menepuk bahu temannya.
Makhluk itu membuka mata. Wajahnya pucat pasi, dengan mata merah dan tubuh dingin seperti es. Dengan suara lirih, ia bergumam, “Aku kedinginan.”
Merasa kasihan, teman saya menyelimuti tubuhnya. “Kalau sakit, istirahat yang cukup ya. Jangan lupa pakai selimut biar nggak masuk angin.” Setelah itu, ia naik kembali ke ranjang atas dan berusaha tidur lagi.
Pagi harinya, ia terkejut mendapati ranjang bawahnya kosong. Namun, ia tidak berpikir macam-macam. Beberapa saat kemudian, rombongan pekerja shift malam tiba di mess. Temannya yang semalam ia temui ikut dalam rombongan itu, tampak sehat dan ceria.
Dengan penasaran, ia bertanya, “Kamu kerja tadi malam?”
“Iya, kerja terus sampai pagi. Kenapa?” jawab temannya santai.
“Tapi… semalam kamu di sini, tidur di ranjang bawah,” balasnya bingung.
“Wah, nggak mungkin. Semalam aku nggak pulang sama sekali.”
Jawaban itu membuat tubuh teman saya melemas. Ia hanya bisa terpaku, mengingat kejadian malam sebelumnya. Siapa sebenarnya yang ia temui di ranjang bawah?
Tinggalkan Balasan