Mantan Ngajak Balikan

Misteri Nusantara – Mantan Ngajak Balikan Malam Minggu kali ini terasa begitu berbeda dari biasanya. Biasanya, aku menghabiskan waktu bersama Karin, mantan pacarku. Namun, malam ini aku hanya bisa berbaring di kamar sambil menonton film “Superman vs Iron Man.” Semua berubah sejak aku kembali menyandang status jomblo enam hari lalu, tepatnya hari Senin.

Mantan Ngajak Balikan
Mantan Ngajak Balikan

Semua bermula ketika aku memergoki Karin bersama Riko, teman sekelasku. Melihat mereka berdua begitu mesra membuat darahku mendidih. Tanpa banyak bicara, aku memutuskan hubungan kami saat itu juga. Namun, rasa sakit itu tak kunjung hilang. Bahkan sekarang, saat aku mencoba melupakan semuanya, bayangannya terus menghantui pikiranku. “Ah, sudahlah!” gumamku, merasa muak mengingat kejadian itu.

Listrik Padam

Saat film memasuki adegan yang menarik, tiba-tiba listrik padam. “Huh, sialan!” umpatku kesal. Kala itu, Superman hendak mencium bibir Hulk—momen yang seharusnya lucu, tapi kini malah menghilang dalam gelap.

Aku memandangi layar ponselku yang masih menyala, berharap listrik segera kembali. Namun, detik berganti menit, dan menit berganti jam, listrik tak kunjung menyala. Karena kesal, aku berdiri dengan enggan, memutuskan untuk pergi ke kamar mandi. Dalam gelap, aku hanya bisa mengandalkan cahaya dari ponsel untuk menerangi langkahku.

Setelah selesai buang air kecil, aku mendengar suara getaran dari ponselku. Ada panggilan masuk. Aku tertegun sejenak, merasa aneh. “Siapa yang menelepon malam-malam begini?” pikirku sambil meraih ponsel. Di layar, hanya tertera “Private Number.” Meski ragu, aku akhirnya menjawab panggilan itu karena rasa penasaran.

Suara dari Masa Lalu

“Halo, dengan siapa?” tanyaku, mencoba membuka percakapan dengan hati-hati.

“Bayu, ini aku, Karin,” jawab suara perempuan di seberang.

Darahku seakan berhenti mengalir. Perasaan takut dan bingung bercampur menjadi satu. “Ka… Karin? Tidak mungkin! Ini tidak mungkin kamu!” seruku, mencoba menyangkal kenyataan yang baru saja kudengar.

“Aku tahu aku salah, Bayu. Aku menyesal telah mengkhianatimu. Sekarang aku ingin kita kembali bersama,” katanya dengan nada memohon.

Aku terdiam beberapa detik, berusaha mencerna apa yang baru saja kudengar. Rasanya mustahil, mengingat apa yang telah terjadi. “Tidak! Tidak bisa!” bentakku, lalu langsung memutus sambungan telepon. Bagaimana aku bisa kembali bersamanya, jika dua hari lalu aku yang menghabisi nyawanya?

Wajah dari Kegelapan

Setelah itu, aku berbalik untuk keluar dari kamar mandi. Namun, di saat yang bersamaan, sebuah tangan dingin dan pucat mencengkeram leherku dari belakang.

“Kita harus selalu bersama, Bayu. Hidup atau mati. Bukankah itu janji kita?” suara itu terdengar begitu dekat. Wajahnya muncul dari kegelapan, dan aku sangat mengenal siapa dia.

“Karin?!” teriakku panik, suaraku terdengar bergetar.

Klik Disini, Daftar Sekarang.
Klik Disini, Daftar Sekarang.

Dia menyeringai, menampilkan senyuman yang membuat bulu kudukku berdiri. “Kamu tidak bisa lari dariku, Bayu. Tidak ada tempat untuk bersembunyi. Aku milikmu, dan kamu milikku selamanya.”

Aku mencoba melawan, tetapi kekuatannya terlalu besar. Tubuhku terasa lemah, dan cengkramannya semakin erat. Pandanganku perlahan mulai mengabur, meskipun aku terus berusaha bertahan.

Janji yang Mengikat

Sebelum semuanya menjadi gelap, aku mendengar bisikannya yang menyeramkan. “Kita akan bersama selamanya, Bayu. Tidak ada yang bisa memisahkan kita.”

Saat napasku mulai hilang, aku melihat kilasan kenangan bersamanya. Awalnya, kenangan itu terasa manis—tawa kami, senyuman Karin. Namun, perlahan semuanya berubah menjadi mimpi buruk. Wajah Karin yang dulu cantik kini dipenuhi luka, dan matanya kosong seperti jurang tanpa dasar.

Ketika aku membuka mata, aku tidak lagi berada di kamar mandi. Sebuah ruangan gelap dan dingin menyambutku. Bau busuk menyengat hidungku, membuatku ingin muntah. Dalam kebingunganku, aku melihat sosok Karin berdiri di sudut ruangan. Dia mengenakan gaun putih yang berlumuran darah. Senyumannya lebar, memperlihatkan giginya yang kini runcing seperti pisau.

“Selamat datang, Bayu. Ini rumah baru kita,” katanya dengan nada puas.

Aku hanya bisa menatapnya dengan ketakutan. Tak ada jalan keluar. Tak ada harapan. Aku tahu, aku terjebak di dunia yang tidak seharusnya. Demikianlah Misteri Nusantara – Mantan Ngajak Balikan.

     === PREDIKSI HONGKONG JITU ===

ISOTOTO : Platform Hongkong Aman dan Terpercaya Sejak 2014
Klik Disini, Daftar Sekarang.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *