Misteri Nusantara- Rina baru saja membeli sebuah lukisan tua dari pasar loak yang terletak di pinggiran kota. Lukisan itu menggambarkan pemandangan pedesaan yang indah, dengan seorang wanita berpakaian putih berdiri di tengah ladang bunga yang bermekaran. Rina merasa lukisan itu memiliki daya tarik yang kuat, seperti menyimpan cerita-cerita lama yang tersembunyi di balik kanvasnya. Ia merasa ada kehangatan dalam lukisan tersebut, dan menganggapnya sebagai penambah keindahan di ruang tamunya. Tanpa berpikir panjang, ia menggantung lukisan itu di dinding ruang tamu, berharap lukisan itu bisa memberikan suasana tenang di rumah barunya.
Namun, setelah ia menggantungnya, ia mulai merasakan hal-hal aneh yang sulit dijelaskan. Setiap kali ia melewati ruang tamu, ia merasa seolah lukisan itu mengawasinya. Seperti ada yang berbeda dari lukisan itu, meskipun secara fisik tidak ada perubahan. Rina mengabaikannya pada awalnya, berpikir itu hanya perasaan karena kelelahan. Tetapi semakin hari, ia merasa ada sesuatu yang tidak beres.
Perubahan yang Aneh
Seiring berjalannya waktu, Rina mulai melihat perubahan kecil dalam lukisan itu. Pada awalnya, ekspresi wajah wanita di dalam lukisan terlihat biasa saja, tetapi semakin sering ia melihatnya, ia merasa ada yang berbeda. Mata wanita dalam lukisan itu tampak lebih hidup, lebih tajam, dan seolah mengikuti setiap gerak-geriknya. Bahkan, wajah wanita itu yang sebelumnya tampak tenang dan damai, kini berubah menjadi lebih gelap, seolah ada ekspresi kesedihan yang mendalam di sana. Rina mulai merasakan ketidaknyamanan setiap kali ia melintas di depan lukisan itu, tetapi ia berusaha menenangkan diri, beranggapan bahwa mungkin itu hanya efek cahaya atau permainan bayangan.
Namun, pada suatu malam, perubahan itu semakin jelas. Saat Rina duduk di ruang tamu, ia melihat wanita dalam lukisan itu seolah menatapnya lebih dalam, seakan ingin berbicara dengannya. Mata wanita itu begitu tajam, memancarkan rasa ingin tahu yang tak bisa dijelaskan. Rina merasa tubuhnya kaku, seperti ada daya tarik yang membuatnya tidak bisa beranjak. Setiap kali ia menoleh untuk melihatnya, wanita itu semakin terlihat nyata, seolah melangkah keluar dari kanvas.
Suara Bisikan yang Mengganggu
Suatu malam yang sunyi, ketika Rina sedang duduk seorang diri di ruang tamu, ia mendengar suara bisikan lembut, seperti suara seseorang yang berbisik di dekat telinganya. Suara itu terdengar begitu jelas, seolah datang langsung dari dalam lukisan. “Bantu aku…” Suara itu berulang kali mengiang di telinga Rina. Jantungnya berdegup kencang, dan tubuhnya langsung merinding. Rina terkejut dan berdiri, mencoba menenangkan diri. Ia menatap lukisan itu dengan cemas, tetapi wanita di dalam lukisan tetap diam, hanya tatapannya yang semakin menakutkan, semakin tajam, dan semakin hidup.
Rina mencoba mengabaikan suara bisikan itu, berpikir mungkin ia sedang berkhayal. Namun, suara itu tidak berhenti. Sejak malam itu, bisikan “Bantu aku…” terus terdengar setiap kali ia berada di ruang tamu. Semakin lama, bisikan itu semakin jelas, seperti seseorang yang sedang memohon. Rina merasa semakin cemas, tetapi ia tidak tahu harus berbuat apa. Meskipun ia mencoba mengalihkan perhatian dengan berbagai cara, suara itu terus mengikutinya, meresap dalam pikirannya, dan membuatnya merasa tidak tenang.
Keanehan yang Semakin Menyeramkan
Malam demi malam, bisikan itu semakin sering terdengar, dan bukan hanya itu. Rina mulai melihat bayangan samar yang bergerak di balik kanvas yang tergantung di ruang tamu, seolah ada sesuatu yang hidup di dalamnya. Pada awalnya, bayangan itu hanya sekilas, tetapi semakin lama semakin jelas. Wanita dalam gambar itu mulai bergerak—bukan hanya mata dan wajahnya, tetapi seluruh tubuhnya. Kadang, ia melihat wanita itu seolah melangkah di ladang bunga, sementara di lain waktu, tangan wanita itu tampak bergerak seolah memanggilnya. Rina merasa tubuhnya semakin berat setiap kali ia mendekati gambar tersebut.
Suatu malam, Rina berdiri terlalu lama di depan kanvas, merasa ada sesuatu yang menariknya untuk lebih dekat. Tiba-tiba, sebuah sentuhan dingin terasa di kulitnya. Sesuatu menyentuh pundaknya, membuatnya menjerit dan berbalik. Namun, tidak ada siapa-siapa di belakangnya. Suasana di ruang tamu terasa semakin dingin, dan Rina bisa merasakan hawa yang berat, seolah ada sesuatu yang menunggunya. Ia merasa seperti ada tangan tak terlihat yang meraih dari balik kanvas, ingin menariknya ke dalam.
Rahasia yang Terungkap
Ketakutannya mencapai puncaknya ketika Rina memutuskan untuk mencari tahu lebih banyak tentang gambar itu. Ia mulai bertanya pada pedagang pasar loak tempat ia membelinya, dan akhirnya menemukan sebuah cerita yang mengerikan. Ternyata, karya seni itu dulunya milik seorang wanita yang hilang secara misterius puluhan tahun lalu. Wanita itu, yang konon seorang penyihir, telah melakukan ritual untuk menghubungkan dunia nyata dengan dunia roh. Namun, ritual itu gagal, dan alih-alih menghubungkan dunia tersebut, ia malah terperangkap dalam gambar itu. Arwah wanita itu kini terjebak dalam kanvas, menunggu seseorang untuk membantunya keluar.
Rina merasa ngeri setelah mendengar cerita tersebut. Ia mencoba mengabaikan kenyataan itu, tetapi semakin ia berpaling, semakin kuat pula rasa takut itu menggerogoti dirinya. Wanita dalam gambar itu seolah tahu bahwa Rina mengetahui rahasianya, dan dengan tatapan yang semakin tajam, ia merasa wanita itu mulai mendekatinya. Dengan ketakutan yang meliputi dirinya, Rina memutuskan untuk menghapus karya seni itu dari rumahnya. Namun, setiap kali ia menatap ke arah ruang tamu, ia merasa mata wanita itu terus mengikutinya, seolah tidak ingin dilepaskan. Bahkan, ketika ia berpindah ke kamar tidur, ia bisa merasakan tatapan wanita itu mengintainya, seolah ia tidak akan pernah bisa bebas dari tatapan itu.
Tinggalkan Balasan