Misteri Nusantara – Kuntilanak Usil Penunggu Kamar Asrama Tahun 2013, Rahmat dan rekan-rekannya mengikuti pelatihan di Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi) Bogor. Dari pagi hingga sore, Rahmat dan teman-temannya menjalani berbagai aktivitas yang dipandu oleh anggota TNI. Pelatihan berjalan lancar hingga akhirnya para peserta kembali ke kamar masing-masing.
Rahmat berbagi pengalaman dengan Zaki, rekan sekamarnya. Lokasi kamar mereka cukup strategis, berdekatan dengan kantin tempat para anggota TNI berkumpul. Malam itu, usai salat Isya, Rahmat dan Zaki duduk santai di depan kamar sambil berbincang. Ketika jam menunjukkan pukul 10 malam, mereka sepakat beristirahat. Rahmat segera tidur, sedangkan Zaki yang masih merasa gelisah memutuskan untuk tetap terjaga sebentar.
Bayangan Misterius di Kamar
Saat memasuki kamar, Zaki merasa ada yang aneh. Dia melihat bayangan berkelebat masuk melalui pintu yang baru saja ditutupnya. Ia menoleh ke belakang, namun tak menemukan apa pun. Merasa merinding, Zaki segera menuju tempat tidur dan mencoba tidur. Baru saja memejamkan mata, suara ketukan terdengar dari pintu kamar.
“Tok… Tok…”
Zaki membuka mata dan menunggu untuk memastikan. Beberapa saat kemudian, suara itu terdengar lagi, lebih keras.
“Tok… Tok…”
Dengan ragu, Zaki bangkit dan membuka pintu. Namun, tidak ada siapa pun di luar. Ia melihat ke kiri dan kanan, tetapi koridor kosong dan sunyi. Pukul 12 malam sudah lewat, Zaki kembali ke tempat tidur dengan perasaan tidak tenang.
Penampakan Anak Kecil
Zaki mencoba tidur lagi, tetapi suara tawa anak-anak membuatnya tersentak. Ia membuka mata dan melihat beberapa anak kecil berkulit hitam, berkepala gundul, dan bertelanjang dada berlari-lari di depan tempat tidurnya sambil tertawa cekikikan.
“Heh, siapa kalian?! Pergi!” teriak Zaki, meskipun suaranya terdengar parau.
Namun, anak-anak itu terus berlarian, membuat Zaki merasa semakin takut. Ia menutupi tubuhnya dengan selimut sambil menggigil. Ketika suara tawa itu berhenti, Zaki mengintip keluar dari selimut dan mendapati anak-anak itu sudah lenyap.
Sosok di Atas Lemari
Zaki mulai merasa lega, tetapi tiba-tiba ia melihat bayangan perempuan berambut panjang melintas di depan matanya.
“Sreeet…”
Ia mengikuti arah bayangan itu dengan pandangan penuh rasa takut. Saat ia mendongak, tubuhnya langsung membeku. Sosok perempuan bergaun putih dengan rambut panjang menutupi wajahnya sedang duduk di atas lemari.
“Astaga! Apa itu?!” teriak Zaki dengan suara bergetar.
Makhluk itu hanya diam sambil mengarahkan wajahnya yang tertutup rambut ke arah Zaki. Tubuh Zaki kaku, tidak bisa bergerak. Suara tawa pelan terdengar, membuat bulu kuduknya semakin berdiri.
“Hihihihi…”
Teror Fisik yang Mengguncang
Zaki mencoba menenangkan diri, tetapi tiba-tiba kakinya terasa dingin seperti disentuh sesuatu.
“Cees…!”
Ia merasakan seperti ada tangan mencengkeram dan menggoyang-goyang kakinya.
“Tolong! Siapa pun, tolong saya!” jeritnya dalam hati. Suara tawa perempuan itu semakin keras. Zaki berusaha sekuat tenaga melawan rasa takutnya. Dalam kepanikan, ia melompat dari kasur dan berlari menuju pintu.
Pelarian ke Kamar Rahmat
“Tok… Tok…!” Zaki mengetuk pintu kamar Rahmat dengan keras. Nafasnya terengah-engah, tubuhnya gemetar.
Rahmat membuka pintu dengan ekspresi bingung. “Ada apa, Zaki?”
“Rahmat, tolong! Ada kuntilanak di kamar saya! Kaki saya dipegang, dia tertawa-tawa!” jelas Zaki sambil langsung masuk ke kamar Rahmat tanpa menunggu jawaban.
“Tenang, tenang. Duduk dulu,” Rahmat mencoba menenangkan temannya.
“Enggak, saya tidur di sini saja! Saya enggak mau balik ke kamar itu!” Zaki bersikeras sambil meringkuk di kasur Rahmat.
Malam yang Panjang
Rahmat akhirnya membiarkan Zaki tidur di kamarnya. Malam itu terasa panjang bagi Zaki, tetapi setidaknya ia merasa lebih aman di dekat Rahmat. Sosok kuntilanak di kamar sebelah tetap menghantui pikirannya, namun ia bersyukur masih bisa lolos dari teror yang mengerikan tersebut. Demikianlah Misteri Nusantara – Kuntilanak Usil Penunggu Kamar Asrama.
Klik Disini, Gabung ISOTOTO : Platform Game Online Lengkap Aman dan Terpercaya Sejak2014
Tinggalkan Balasan