Di sebuah rumah sakit besar di Yogyakarta, seorang mahasiswa magang bernama Arif harus menjalani pengalaman yang tidak akan pernah bisa dilupakan seumur hidupnya. Tak seperti magang pada umumnya, yang hanya melibatkan tugas-tugas medis biasa, Arif ditugaskan di kamar mayat yang didalamnya ada Jenazah Tumbal Pesugihan dan unit forensik, tempat yang seharusnya menjadi ruang yang sangat serius dan menegangkan. Namun, tak ada yang bisa mempersiapkan Arif untuk peristiwa-peristiwa aneh dan menyeramkan yang akan dia alami di sana.
Awal yang Tenang, Hingga Malam yang Mencekam
Hari pertama Arif di kamar mayat itu berjalan cukup biasa. Ruangan itu terasa sunyi, dengan udara dingin yang selalu mengalir. Suasana di kamar mayat itu memang seram, namun Arif berusaha untuk tetap profesional dan fokus pada tugasnya.Pada malam pertama setelah kedatangan mayat tersebut, suasana di kamar mayat berubah. Saat Arif dan rekan-rekannya sedang mempersiapkan peralatan untuk otopsi, tiba-tiba terdengar suara kuda berlari di luar. Suara langkah kaki yang berat dan suara gemerincing pelana jelas terdengar, meskipun kamar mayat itu terletak jauh dari jalan raya. Suara kuda itu begitu nyata, namun ketika Arif dan Rina berlari keluar untuk memeriksa, tidak ada apa-apa di sekitar rumah sakit.
Mereka kembali ke kamar mayat dengan perasaan cemas yang semakin membebani. Tetapi fenomena aneh itu baru dimulai.
Jenazah Tumbal Pesugihan Menghilang dan Muncul Kembali
Setelah kejadian tersebut, malam demi malam mereka terus mendengar suara kuda itu. Semakin lama, Arif merasa ada sesuatu yang mengintai mereka. Beberapa jam kemudian, ketika mereka tengah mempersiapkan dokumen lainnya, pena itu muncul kembali di tempat yang sama, seolah tidak ada yang pernah terjadi.
Fenomena aneh itu semakin membuat ketiganya merasa terganggu. Namun, yang paling menakutkan terjadi ketika Dedi, yang awalnya tidak terlalu percaya dengan hal-hal gaib, tiba-tiba pingsan di ruang otopsi. Arif dan Rina segera memanggil bantuan, dan setelah Dedi sadar, dia menceritakan pengalaman mengerikan yang baru saja dia alami. Menurut Dedi, dia melihat sesuatu yang sangat mengerikan—seorang makhluk berkuda, dengan wajah yang mengerikan, menyeramkan, dan penuh amarah. Makhluk itu tampak menunggangi kuda yang juga tampak seperti wujud dari kegelapan itu sendiri. Dedi mengaku melihat makhluk itu di dekat ruang otopsi, tepat sebelum dia pingsan.
Kisah Dedi membuat Arif dan Rina semakin gelisah. Mereka berusaha mengalihkan perhatian dengan menyelesaikan tugas mereka, namun malam hari yang semakin larut membuat suasana semakin mencekam. Arif merasa seolah ada yang mengawasi mereka dari balik bayangan gelap kamar mayat. Tidak hanya suara kuda dan fenomena pena yang menghilang, beberapa kali Arif melihat kilatan cahaya misterius di sekitar tubuh wanita yang mereka otopsi.
Otopsi yang Mengungkapkan Kematian Jenazah Tumbal Pesugihan
Keesokan harinya, Arif dan rekan-rekannya akhirnya melaksanakan otopsi pada mayat wanita yang aneh itu. Ketika mereka membuka tubuhnya, mereka tidak menemukan tanda-tanda kekerasan atau penyebab kematian yang jelas. Jantungnya tidak menunjukkan tanda-tanda serangan atau penyakit, tidak ada luka di tubuhnya, dan tidak ada tanda-tanda keracunan. Mereka bahkan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan alat-alat forensik canggih, namun hasilnya tetap nihil. Tidak ada penjelasan medis yang memadai untuk mengungkapkan penyebab kematian wanita tersebut. Keanehan semakin bertambah ketika Arif menemukan sesuatu yang tidak wajar: pada bagian dalam tubuh wanita itu, ada bekas-bekas yang menyerupai cakar besar yang seperti tergores di dalam tubuhnya. Bekas ini terlihat seperti bukan bagian dari luka biasa, melainkan seperti sesuatu yang lebih mengerikan.
Di tengah ketegangan yang semakin terasa, Arif dan rekannya tidak bisa menahan rasa takut yang semakin menggelayuti mereka. Setiap malam, suara kuda itu datang lagi, mengiringi malam yang gelap dan penuh misteri. Kamar mayat itu seolah menjadi tempat yang angker, seolah-olah tubuh wanita itu menyimpan rahasia yang sangat gelap.
Kesimpulan yang Membingungkan
Beberapa hari setelah otopsi tersebut, kejadian-kejadian aneh semakin sering terjadi. Arif merasa tidak tenang di rumah sakit itu. Tidak ada penjelasan ilmiah yang bisa membuktikan mengapa suara kuda itu terus terdengar, atau mengapa mereka terus mengalami fenomena aneh. Namun, Arif merasa bahwa kejadian-kejadian ini mungkin ada hubungannya dengan kematian wanita tersebut.
Keputusan untuk mengakhiri magang mereka di rumah sakit itu datang dengan sangat cepat. Arif, Rina, dan Dedi akhirnya memutuskan untuk melanjutkan magang di tempat lain, meskipun mereka tidak bisa melupakan kejadian-kejadian horor yang mereka alami. Tidak ada yang tahu pasti apa yang sebenarnya terjadi di kamar mayat itu, tetapi satu hal yang pasti—kejadian misterius yang melibatkan suara kuda dan fenomena lainnya akan tetap menjadi misteri besar yang menghantui mereka.
Pecahkan Misteri Tanpa Tumbal Klik disini :
Tinggalkan Balasan