Sinta, seorang wanita muda yang selalu berusaha menjalani hidup dengan optimis, tak pernah menyangka bahwa dia akan mengalami pengalaman yang sangat mengerikan di sebuah food court yang biasa ia kunjungi. Sebuah pengalaman yang tidak hanya menegangkan, tetapi juga mengubah cara pandangnya terhadap kehidupan setelah berjumpa Sosok Setan Ngesot, dan terutama tentang bagaimana menghargai orang-orang yang kita cintai.
Semua berawal ketika Sinta memutuskan untuk makan siang di food court tersebut, sebuah tempat yang tidak terlalu ramai, namun cukup populer di kalangan para pekerja kantoran dan pengunjung mal. Saat itu, Sinta sedang mencari tempat duduk di salah satu sudut food court yang agak sepi. Tanpa sadar, dia memilih meja yang berada di dekat pintu masuk dapur yang agak terbuka.
Saat sedang asyik menikmati makanannya, tiba-tiba suasana di sekitarnya terasa berubah saat munculnya Sosok Setan Ngesot. Udara menjadi dingin dan anehnya, tidak ada lagi suara keramaian yang biasanya mengisi food court. Semua orang seolah terdiam, sementara Sinta merasakan kegelisahan yang tak bisa dijelaskan. Dengan cepat, perasaan itu berubah menjadi ketakutan yang begitu nyata. Tiba-tiba, pandangannya tertuju pada sebuah sosok wanita yang duduk sendirian di meja paling pojok. Wanita itu terlihat berbeda dari pengunjung lainnya. Tubuhnya kurus kering, kulitnya pucat, dan matanya tampak kosong, seolah tak ada kehidupan di dalamnya.
Sosok Setan Ngesot yang Terlupakan
Wanita itu, yang tampak seperti tidak menyadari keberadaan orang lain di sekitarnya, hanya duduk diam, menatap ke depan dengan tatapan kosong yang menyeramkan. Sinta merasa tidak nyaman, namun ia berusaha untuk tetap tenang. Namun, seiring berjalannya waktu, Sinta semakin merasa ada yang aneh dengan suasana di sekitar meja itu.
Tanpa disadari, pengunjung lain di food court mulai menghilang satu per satu, seolah tersedot oleh kekuatan yang tak tampak. Sinta yang mulai merasa panik, mencoba untuk berdiri dan meninggalkan tempat itu. Namun, langkah kakinya terasa berat, seolah ada kekuatan yang menghalangi pergerakannya. Ketika ia mencoba menoleh lagi ke arah wanita tersebut, matanya bertemu dengan tatapan kosong yang semakin menakutkan. Wanita itu, meskipun tak bergerak, tampak seolah mengawasi setiap gerak-gerik Sinta dengan penuh kebencian.
Tiba-tiba, Sinta merasakan hawa dingin yang sangat menggigit. Begitu tajamnya sehingga ia bisa merasakan tubuhnya mulai gemetaran. Di tengah ketegangan yang mencekam itu, terdengar suara lirih yang semakin jelas, seperti bisikan yang berasal dari wanita tersebut. Bisikan itu mengerikan, memanggil-manggil Sinta, seolah memintanya untuk datang lebih dekat. Tapi Sinta tahu, sesuatu yang sangat buruk akan terjadi jika dia mendekat.
Sosok Setan Ngesot Teraniaya yang Tak Pernah Tenang
Saat Sinta semakin cemas, tiba-tiba ingatannya terputus oleh bisikan keras yang datang dari wanita tersebut, “Tolong aku…” Begitu mendalam dan memohon, suara itu terdengar seperti teriakan yang berasal dari penderitaan yang panjang. Sinta yang terkejut kemudian mulai merasakan gambaran yang jelas di pikirannya. Ternyata, wanita itu bukanlah pengunjung biasa di food court ini. Sosok itu adalah arwah seorang ibu yang telah meninggal dengan tragis. Seorang wanita tua yang dulunya tinggal di sebuah rumah dekat mal ini, diceritakan selalu dianiaya dan diabaikan oleh anak lelakinya sendiri. Sang putra yang egois dan tak bertanggung jawab, seringkali menyiksa ibu kandungnya karena merasa malu dan tidak peduli dengan keberadaan sang ibu. Hingga pada suatu hari, wanita itu ditemukan tewas di rumahnya dalam kondisi mengenaskan, dengan luka-luka yang mengerikan. Hasil penyelidikan polisi menunjukkan bahwa kematiannya adalah akibat penyiksaan fisik yang panjang.
Ternyata, kematian wanita itu meninggalkan sebuah cerita yang mengerikan, arwahnya yang tidak pernah tenang kini menghantui tempat-tempat yang memiliki energi yang terabaikan, seperti food court ini. Tempat yang semula ramai, kini menjadi rumah bagi arwahnya yang terperangkap, mencari rasa keadilan dan kasih sayang yang tidak pernah didapatkan semasa hidupnya. Arwahnya terus menggantungkan diri pada orang-orang yang datang ke tempat tersebut, berharap ada yang dapat mendengarkan dan merasakan penderitaannya.
Teror Sosok Setan Ngesot
Kembali ke saat Sinta berada di food court itu, arwah wanita tersebut semakin mendekat. Semua yang terjadi begitu cepat dan mencekam. Sinta merasa seolah-olah tubuhnya terperangkap dalam keheningan yang mencekam. Setiap kali dia berusaha bergerak, pandangannya semakin terbatas oleh sosok wanita tersebut yang semakin mendekat. Bahkan dia bisa merasakan hawa dingin yang semakin kuat, seolah-olah wanita itu sedang berdiri tepat di belakangnya.
Jantung Sinta berdegup kencang. Dia merasa lemas dan hampir pingsan. Namun, di tengah rasa takut yang sangat, dia teringat akan sesuatu yang membuatnya tetap berusaha bertahan. Dalam ketakutannya, Sinta mulai berdoa dengan sepenuh hati, mengingat Tuhan dan memohon agar wanita itu bisa mendapatkan ketenangan dan beristirahat dengan damai. “Tuhan, beri dia ketenangan. Ampuni segala dosanya,” bisik Sinta pelan. Dengan setiap doa yang ia ucapkan, ia merasa beban yang ada sedikit demi sedikit menghilang.
Tak lama setelah Sinta mulai berdoa dengan tulus, hawa dingin yang semula menggigit mulai menghilang. Suasana kembali seperti semula, dan suara bisikan itu perlahan mereda. Arwah wanita itu, yang sebelumnya begitu menakutkan, perlahan-lahan menghilang dan lenyap begitu saja.
Pesan Moral yang Dalam
Setelah kejadian itu, Sinta berhasil keluar dari food court dengan tubuh yang lemas dan perasaan yang campur aduk. Arwah wanita itu, yang sebelumnya terlupakan, telah mendapatkan kedamaian berkat doa yang tulus. Namun, pengalaman ini juga memberi pesan penting bagi Sinta dan bagi kita semua. Kejadian ini mengingatkan kita untuk tidak mengabaikan orang-orang yang kita cintai, terutama orang tua kita.
Sinta kini sadar betapa pentingnya untuk memberikan perhatian dan kasih sayang kepada orang-orang yang kita kasihi. Jangan biarkan mereka merasa terlupakan atau disakiti, karena siapa tahu, mereka bisa pergi dengan perasaan yang terabaikan. Kisah Sinta adalah pengingat yang kuat bahwa kita harus menjaga hubungan kita dengan orang-orang yang kita sayangi, karena tidak ada yang tahu kapan kita bisa kehilangan mereka. Menghargai mereka dengan tulus adalah kunci agar mereka tidak merasa kesepian dan terluka, baik dalam hidup maupun setelah mereka tiada.
Pecahkan Misteri Tanpa Tumbal Klik disini :
Tinggalkan Balasan