Misteri Nusantara – Kisah Horror di Gedung Sate Bandung Bagi warga Bandung, nama Gedung Sate bukanlah sesuatu yang asing. Sebagai salah satu ikon ibu kota Jawa Barat, bangunan bersejarah yang berdiri sejak masa Hindia Belanda ini menjadi saksi bisu perkembangan zaman. Namun, di balik kemegahannya, Gedung Sate menyimpan kisah-kisah menyeramkan yang tak kalah mencengangkan.

Kisah Horror di Gedung Sate Bandung
Kisah Horror di Gedung Sate Bandung

1. Kakek dengan Jenggot Menyentuh Tanah

Di malam sunyi tahun 1991, seorang penjaga malam bernama Pak Rudi berjaga di posnya di Gedung Sate. Saat itu, ia sedang bersiap tidur ketika suara ketukan keras terdengar dari kaca pos jaga.

“Tok! Tok!”

Pak Rudi membuka matanya. Ia memandang keluar, namun tidak ada siapa pun. Namun, saat ia hendak menutup kembali pintu, seorang kakek tua dengan jenggot panjang yang menyentuh tanah berdiri tepat di depannya. Kakek itu menatapnya tanpa ekspresi.

“Bapak siapa?” tanya Pak Rudi dengan suara gemetar.

Sosok itu tidak menjawab, hanya menatapnya tajam sebelum perlahan menghilang di depan matanya. Pengalaman itu membuat Pak Rudi tidak berani berjaga sendirian lagi.

Beberapa karyawati juga mengalami cerita serupa. Mereka sering melihat kakek tua berjalan tertatih-tatih melintasi lorong menuju toilet. Sosok itu lenyap dalam hitungan detik saat mereka mengejarnya. Sosok kakek ini bahkan kerap membuat kekacauan di ruang Sub-Humas dengan memindahkan barang-barang tanpa sebab.

2. Pohon Angker di Belakang Gedung Sate

Di halaman belakang Gedung Sate terdapat sebuah pohon besar yang menjadi pusat perhatian. Pohon ini tidak hanya menciptakan suasana sejuk, tetapi juga diyakini menjadi tempat tinggal makhluk halus.

“Jangan buang air kecil sembarangan di situ,” pesan seorang pedagang kepada rekannya. Namun, peringatan itu tidak diindahkan. Salah seorang pedagang bernama Ujang nekat buang air kecil di dekat pohon tersebut.

Keesokan harinya, Ujang sering mengeluhkan gangguan suara-suara aneh di malam hari. Ia mendengar suara tawa perempuan dari arah pohon, meski tidak ada siapa pun di sana. Selama empat hari berturut-turut, Ujang tidak bisa tidur nyenyak hingga akhirnya ia meminta maaf di depan pohon tersebut.

3. Museum Pos Indonesia yang Menyeramkan

Terletak di belakang Gedung Sate, Museum Pos Indonesia memiliki reputasi angker yang tak terbantahkan. Bahkan di siang hari, suasana museum ini terasa mencekam. Salah satu cerita yang paling terkenal menceritakan tentang ruang bawah tanah yang dipenuhi patung-patung.

“Eh, kok patungnya kayak ngeliatin kita ya?” bisik seorang pengunjung kepada temannya.

Saat berjalan lebih dalam, kedua pengunjung itu merasakan tatapan patung-patung tersebut seolah mengikuti mereka. Bahkan, ada cerita bahwa patung-patung itu bergerak di malam hari. Beberapa penjaga malam mengaku mendengar suara langkah kaki dari ruang bawah tanah, meskipun tidak ada orang di sana.

4. Tugu di Halaman Depan: Jejak Para Pahlawan

Di halaman depan Gedung Sate terdapat sebuah tugu batu alam yang menjadi saksi bisu perjuangan tujuh pemuda yang gugur melawan pasukan Gurkha pada 3 Desember 1945.

Meskipun tugu ini menjadi penghormatan bagi para pahlawan, banyak yang percaya bahwa roh para pemuda tersebut masih gentayangan. Beberapa pedagang mengaku melihat sosok pemuda berpakaian kuno berjalan-jalan di sekitar halaman pada malam hari.

“Saya lihat ada laki-laki pakai seragam zaman dulu jalan ke arah tugu. Tapi pas saya samperin, orangnya hilang,” kata salah satu pedagang.

5. Kuntilanak Berbaju Merah

Cerita lain yang tak kalah menyeramkan adalah sosok kuntilanak berbaju merah yang sering muncul di sekitar jalan Gedung Sate. Seorang pemuda bernama Andi pernah mengalami kejadian ini.

Suatu malam, saat Andi melintasi jalan tersebut dengan sepeda motornya, ia merasa motor yang ia kendarai menjadi berat. Saat menoleh ke kaca spion, ia melihat seorang wanita berbaju merah dengan wajah menyeramkan duduk di belakangnya.

“Saya hampir jatuh dari motor! Waktu saya berhenti dan nengok, dia udah nggak ada,” cerita Andi dengan wajah pucat.

6. Teror Hantu Neng Siti

Di malam yang sepi, seorang wanita bernama Dinda melintasi jalan belakang Gedung Sate dengan mobilnya. Tiba-tiba, seekor hewan seperti angsa melintasi jalan dan berhenti di depan mobilnya.

“Tiiit! Tiiit!” Dinda membunyikan klakson, tetapi hewan itu tidak bergerak. Kesal, ia keluar dari mobil untuk mengusirnya. Namun, saat ia mendekat, hewan itu perlahan berubah menjadi seorang wanita menyeramkan.

“Aku adalah Neng Siti,” bisiknya dengan suara dingin. Wanita itu kemudian menghilang dalam kabut tebal, meninggalkan Dinda yang ketakutan setengah mati.

7. Lorong Rahasia yang Penuh Misteri

Gedung Sate juga dikenal dengan lorong bawah tanahnya yang konon menghubungkan gedung ini dengan Gedung Pakuan, rumah dinas gubernur Jawa Barat. Meski pihak Gedung Sate membantah keberadaan lorong ini, cerita-cerita mistis terus beredar.

Rumor menyebutkan bahwa lorong tersebut pernah digunakan untuk menahan tawanan perang. Beberapa pengunjung mengaku mendengar suara rintihan dari lantai dasar Gedung Sate, terutama saat mereka berada di dekat ruangan yang selalu tertutup untuk umum.

8. Pasukan Kerajaan Jin

Pada malam-malam tertentu, kabut tebal sering menyelimuti area belakang Gedung Sate. Banyak yang percaya bahwa kabut ini adalah tanda kehadiran pasukan kerajaan jin.

Seorang penjaga malam bernama Pak Herman pernah melihat bayangan-bayangan besar muncul dari kabut tersebut. “Mereka tinggi sekali, seperti raksasa, dan berjalan menuju pohon besar di belakang gedung,” ujarnya sambil gemetar.

Klik Disini, Daftar Sekarang.
Klik Disini, Daftar Sekarang.

Kesimpulan

Gedung Sate tidak hanya menjadi simbol sejarah, tetapi juga menyimpan banyak misteri yang belum terpecahkan. Kisah-kisah menyeramkan ini menambah daya tarik tersendiri bagi mereka yang penasaran. Apakah Anda berani mengunjungi Gedung Sate di malam hari?

    === PREDIKSI HONGKONG HARI INI ===

ISOTOTO : Platform Hongkong Terpercaya Sejak 2014
Kamu Menang Berapapun, Pasti Dibayar Lunas 100%
Klik Disini, Daftar Sekarang


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *