Sekolahku terletak di pinggiran kota, jauh dari keramaian. Sekolah ini tampak biasa saja, dengan gedung tua yang sudah berdiri puluhan tahun. Namun, ada sesuatu yang terasa aneh belakangan ini. Sejak semester baru dimulai, aku dan teman-teman mulai merasakan suasana yang berbeda. Pagi-pagi, koridor sekolah terasa sunyi meskipun banyak siswa berlalu-lalang. Terkadang, kami mendengar suara aneh, seperti bisikan atau suara langkah kaki yang berasal dari ruang-ruang kosong yang tak terpakai.
2. Tanda-Tanda Kerasukan
Pada suatu hari, di tengah pelajaran, seorang teman sekelasku, Rani, tiba-tiba terjatuh pingsan. Kami semua panik dan membawa Rani ke ruang kesehatan. Namun, setelah beberapa menit, Rani terbangun dengan ekspresi yang sangat berbeda. Matanya kosong, dan dia mulai berbicara dengan suara yang bukan miliknya, berkata hal-hal yang tidak kami mengerti. Teman-teman mulai ketakutan, dan kami segera memanggil guru untuk menangani kejadian itu. Namun, yang lebih mengejutkan adalah, tidak lama setelah Rani, satu per satu siswa lainnya mulai mengalami kejadian serupa.

3. Kejadian Menakutkan yang Semakin Banyak
Hari-hari berikutnya, kejadian-kejadian aneh terus terjadi di sekolah kami. Beberapa siswa lain, bahkan guru, mulai menunjukkan perilaku yang sangat aneh. Mereka berbicara dalam bahasa yang tidak kami kenal, bergerak dengan cara yang tidak wajar, dan sering kali terlihat seperti sedang terjebak dalam dunia lain. Setiap malam, aku mendengar bisikan yang semakin keras di lorong sekolah, seolah-olah ada ribuan suara yang saling berbicara. Keanehan ini semakin meningkat, dan semakin banyak orang yang terlibat dalam kerasukan massal di Sekolahku.
4. Pencarian Jawaban
Aku tidak bisa tinggal diam. Aku merasa terpojok dalam ketakutan yang tidak bisa aku jelaskan. Bersama beberapa teman dekat, kami mulai mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di sekolah ini. Kami menemui seorang mantan murid yang dulu pernah sekolah di sini, dan dia menceritakan bahwa sekolah ini dibangun di atas lahan yang dahulu merupakan tempat pemakaman. Ada kisah tentang roh-roh yang tidak tenang yang mengutuk tempat itu. Kami semakin yakin bahwa kerasukan massal yang terjadi di sekolah kami berhubungan dengan roh-roh yang ingin membalas dendam.

5. Pertaruhan dengan Dunia Lain
Kami memutuskan untuk berani menghadapi roh-roh itu. Dengan bantuan seorang dukun, kami mencoba melakukan upacara untuk menenangkan roh-roh yang bergentayangan di sekolah. Namun, ketika upacara berlangsung, segala sesuatunya menjadi semakin kacau. Suara teriakan mengerikan terdengar, dan seluruh sekolah berguncang hebat. Kami harus melawan kekuatan jahat yang jauh lebih besar dari apa yang kami bayangkan. Akhirnya, setelah melalui perjuangan yang panjang, kami berhasil mengusir roh-roh itu, tapi rasa takut tetap menghantui kami. Sejak saat itu, sekolah kami tidak pernah sama lagi.
6. Dampak yang Tak Terhapuskan
Meski kejadian itu sudah berlalu, rasa takut dan trauma masih membekas. Sekolah kami tampak seperti dulu, namun ada yang hilang—ketenangan yang seharusnya ada. Beberapa teman-temanku masih menghindari bagian-bagian tertentu dari sekolah, terutama yang berdekatan dengan ruang-ruang kosong. Kami tidak pernah benar-benar tahu apa yang terjadi di balik kejadian kerasukan massal itu, namun satu hal yang pasti, sekolah kami telah mengalami sesuatu yang akan selalu kami ingat sepanjang hidup.

Tinggalkan Balasan