Kejutan di Toilet

Misteri Nusantara – Kejutan di Toilet Hari itu, aku bekerja dengan penuh semangat seperti biasa. Pagi yang cerah mendukung suasana hatiku untuk menghadapi hari yang panjang. Namun, semua berubah saat “negara api menyerang.” Perutku mulai memberontak, terasa dipelintir-pelintir, dan tubuhku mendadak berkeringat dingin. Aku langsung tahu, penyebabnya adalah ritual pagi yang belum selesai.

Kejutan di Toilet
Kejutan di Toilet

Dengan langkah cepat, aku menuju toilet kantor. Pikiran hanya fokus pada satu hal: menyelesaikan urusan ini sebelum semuanya terlambat.

Saat-saat Santai Berubah Mencekam

Begitu aku masuk ke bilik toilet, akhirnya aku bisa bernapas lega. “Akhirnya…” gumamku, menikmati momen kebebasan itu. Namun, suasana berubah ketika aku mendengar suara langkah kaki masuk ke toilet. Suara air mengalir dari salah satu urinoir terdengar, lalu sunyi kembali. Tidak lama kemudian, suara langkah lainnya muncul.

“Ah, mungkin ada yang mau buang air juga,” pikirku santai sambil terus duduk di atas singgasana. Namun, sesuatu terasa aneh. Tidak ada suara air dari urinoir, bahkan setelah beberapa detik. Rasanya seperti seseorang hanya berdiri di depan bilikku. Bayangan samar terlihat dari celah bawah pintu kaca buram.

Aku mulai merasa gelisah. “Kenapa dia diam di situ? Mau antre, ya?” pikirku sambil menahan tawa kecil. “Kalau begitu, aku lama-lamain aja. Biar tahu rasa!” Aku mencoba tetap santai, tetapi bayangan itu tak bergerak sedikit pun.

Kejutan Tak Terduga

Tiba-tiba, suara keras terdengar. “Duk!” Sesuatu jatuh di depan pintuku dan menggelinding ke dalam bilik. Aku menunduk, dan pandanganku langsung bertemu dengan… sebuah kepala! Kepalanya masih memakai helm kuning.

Mataku membelalak. Aku berteriak, “Aaaahhhh!” refleks menendang kepala itu. Kepala tersebut menggelinding keluar bilik, tetapi ketakutan sudah menyerangku. Badanku gemetar, dan tanpa sadar aku langsung menarik celana ke atas.

Ketukan di pintu mengejutkanku lagi. “Pak, ada apa? Kenapa teriak?” suara seorang pria terdengar. Itu suara Wahyu, rekan kerjaku di divisi Training.

“Eh, nggak apa-apa, Bro. Tunggu sebentar di situ, ya!” jawabku dengan suara gemetar. Aku baru sadar, dalam panik, aku lupa cebok. Dengan cepat, aku kembali menyelesaikan urusan sebelum keluar.

Rahasia di Balik Teror

Di luar toilet, Wahyu menatapku penasaran. “Lu kenapa tadi, Pak? Kok sampai teriak segala?”

“Ah, nggak apa-apa. Tadi gue ketiduran di toilet, terus mimpi dikejar Satpol PP,” jawabku asal-asalan, mencoba menyembunyikan kejadian yang baru saja terjadi.

Wahyu tertawa keras. “Ketiduran di toilet? Hahaha! Aneh banget lu!” katanya sambil menepuk bahuku. Aku hanya tersenyum kecut, mencoba menyembunyikan rasa takut yang masih menghantuiku.

Di dalam hati, aku bertanya-tanya, apakah yang barusan aku lihat adalah ulah “Si Buntung”? Seluruh kantor memang sudah sering mendengar cerita tentang dua hantu di gedung ini—Si Merah dan Si Buntung. Tapi, ini adalah pertama kalinya aku mengalami sendiri kejadian semengerikan ini.

Klik Disini, Gabung Platform Game Online Terpercaya Sejak 2014
Klik Disini, Gabung Platform Game Online Terpercaya Sejak 2014

Misteri Si Kuning dan Si Buntung

Setelah kejadian itu, aku mulai lebih waspada. Banyak kolega di kantor yang juga mengeluhkan pengalaman mistis, entah di tangga darurat, lift, atau bahkan ruangan kantor. Namun, cerita tentang Si Merah dan Si Buntung selalu menjadi sorotan.

Si Merah dikenal sering menjahili dengan suara-suara aneh atau menjatuhkan barang, sementara Si Buntung lebih sering muncul secara langsung, seperti yang aku alami. Mereka memang suka berpindah-pindah lokasi. Kadang di toilet pria, kadang di toilet wanita.

Pikiranku kembali pada kepala dengan helm kuning tadi. Apakah itu sebenarnya Si Buntung? Atau justru hantu lain?

“Kalau Si Merah yang masuk ke toilet pria, kayaknya bakal aku laporin ke satpam, deh,” pikirku sambil tersenyum kecut.

Akhir yang Belum Selesai

Walaupun kejadian itu membuatku trauma, aku mencoba tetap tenang. Ternyata, menjadi sasaran jahil hantu-hantu itu adalah hal biasa di kantor ini. Mereka memang hanya suka menakuti, tanpa benar-benar mencelakakan.

“Untung aja gue nggak asma atau jantungan,” pikirku sambil memandangi meja kerjaku. Namun, satu hal yang pasti, aku harus lebih berhati-hati saat menggunakan toilet kantor, terutama di jam-jam sepi.

Mungkin, lain kali aku akan ceritakan kejadian horor lain, termasuk bagaimana Si Merah membuat laptopku jatuh dan hancur berkeping-keping. Tapi untuk saat ini, aku hanya ingin mencoba melupakan kepala dengan helm kuning itu—walaupun aku tahu, kenangan itu akan terus menghantuiku. Demikianlah Misteri Nusantara – Kejutan di Toilet.

Klik Disini, Gabung Platform Sydney Terpercaya Sejak 2014


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *