Jemputan Berdarah

Misteri Nusantara – Jemputan Berdarah Namaku Sari. Aku ingin menceritakan pengalaman mengerikanku yang terjadi malam itu, setelah aku selesai bekerja di rumah sakit. Kejadian yang tidak pernah aku duga, membuatku trauma hingga sekarang.

Sudah satu jam aku menunggu di depan rumah sakit, namun kendaraan yang dijanjikan tak kunjung datang. Malam semakin larut, hampir pukul dua belas malam, dan suamiku belum juga muncul. Aku mulai cemas. Dengan rasa lelah, aku duduk di kursi yang ada tak jauh dari kamar mayat, sambil terus memeriksa ponselku.

Aku pun menelepon suamiku. “Halo, pak! Lama banget sih! Dari tadi ini!” kataku, sedikit kesal.

Jemputan Berdarah
Jemputan Berdarah

“Maaf, bu! Ban motor pecah, terpaksa ke bengkel dulu. Ini lagi meluncur. Tungguin di situ, kamu sama siapa?” jawab suamiku.

“Sendirian lah! Emang sama siapa lagi? Bapak udah sampai mana sekarang?” tanyaku, heran.

“Setengah jam-an lagi, bu. Sudah sampai dekat Jatisawit!” jawabnya.

Aku merasa aneh. Seharusnya sudah lebih cepat dari ini, kenapa baru segitu jauh? Apa dia benar-benar ke bengkel? Atau jangan-jangan… dia selingkuh? Rasa curiga itu sempat terlintas, namun aku segera mengusirnya dari pikiran. Nyatanya, suamiku masih dalam perjalanan.

Kedatangan yang Aneh

Tak lama kemudian, aku mendengar suara klakson sepeda motor dari seberang jalan. Aku segera mengenali suamiku. “Pak, sini! Kenapa berhenti di situ? Masuk sini!” Aku semakin kesal.

Suamiku tetap diam, hanya mengklakson berulang kali. Aku akhirnya menghampirinya dengan sedikit jengkel. “Bapak ini aneh banget sih, sudah terlambat malah main-main! Lagipula kemana saja jam segini baru sampai? Capek tau!” kataku, sedikit kesal.

Namun, suamiku hanya diam dan terus melaju. Aku memeluk tubuhnya erat-erat untuk mengusir hawa dingin yang tiba-tiba datang. “Dingin banget tubuh kamu, mas!” ujarku, merasa ada yang aneh. Tubuhnya terasa sangat dingin, seperti es.

Klik Disini, Daftar Platform Game Online Aman dan Terpercaya Sejak 2014
Klik Disini, Daftar Platform Game Online Aman dan Terpercaya Sejak 2014

“Kamu kenapa sih, habis kecebur ya?” tanyaku, bingung. Namun dia tetap tak menjawab. Motor semakin melaju kencang, dan tubuhku menggigil hebat. Aku tidak tahu apakah itu karena hawa dingin atau karena tubuh suamiku yang terasa semakin aneh.

“Mas, pelan-pelan dong! Dingin banget!” kataku memelas, berharap suamiku memperlambat laju motor. Tetapi dia tetap diam.

Berhenti di Tempat yang Terpencil

Jarak perjalanan kami hampir setengahnya, namun tiba-tiba saja suamiku menghentikan motornya. “Pak, ngapain kita turun di sini?” tanyaku, heran.

Suamiku tidak menjawab, malah berjalan ke arah pohon besar yang berada di sisi jalan, tempat yang penuh semak-semak. Aku merasa semakin cemas. “Aneh banget sih bapak ini! Ngapain malah berhenti di situ? Ke sini pak, ayo pulang!” teriakku, memanggilnya berkali-kali, namun dia tetap tidak merespon.

Aku merasa ketakutan, tetapi rasa penasaran memaksaku untuk mendekat. Perlahan aku berjalan menuju suamiku yang berdiri diam di depan pohon besar. Bulu kudukku meremang, dan hawa dingin semakin menusuk. “Bapak jangan main-main ih! Serem tau!” kataku, semakin ketakutan.

Temuan Mengguncang

Aku menyibak semak-semak yang cukup tinggi dan mulai melihat sesuatu yang sangat mengejutkan. Di bawah pohon, ada sesosok tubuh tergeletak telungkup. Mataku terbeliak. “Oooh siapa itu…?” gumamku, tak percaya.

Tubuh itu penuh dengan luka, punggungnya berlumuran darah. Aku semakin cemas, tidak mungkin orang tidur dalam keadaan terluka seperti itu. Aku mengeluarkan senter dan mulai memeriksa tubuh itu, naluri medis membuatku ingin memastikan keadaan orang itu.

“Pak, jangan diam saja, bantu ibu! Ayo angkat!” kataku dengan cemas. Namun suamiku tetap diam, seolah tidak mendengarku. Terpaksa, aku mengangkat tubuhnya sendiri, meskipun itu sangat berat. Setelah susah payah, akhirnya aku berhasil membalikkan tubuh itu. Aku terkesiap.

Lelaki itu mengenakan helm yang terlindung darah, tubuhnya penuh dengan luka bacokan. Aku membuka helm itu dan…

“Ibu, itu mayatku!” Suamiku berkata, suara penuh kepiluan. “Barusan, satu jam yang lalu ada pembegal motor menghadang. Aku melawan, mereka membacokku dengan samurai, dan motorku dibawa kabur,” lanjutnya.

Aku terdiam, tak bisa percaya apa yang baru saja kudengar. “Bapak…” aku tak bisa melanjutkan kata-kataku. Suamiku tiba-tiba menghilang begitu saja, bersama motornya yang juga lenyap.

Kejadian yang Tak Terlupakan

“Suaranya masih terngiang di telingaku. ‘Ibu, itu mayatku.’ Sungguh tak bisa dipercaya.” Aku menjerit histeris, tetapi semuanya gelap dan aku tak sadarkan diri.

Ketika aku terbangun, aku sudah dikelilingi banyak orang. Semua terlihat bingung, dan kejadian itu telah berlalu hampir dua tahun. Sampai sekarang, aku tidak bisa menerima kenyataan bahwa suamiku pergi dengan cara yang begitu mengerikan. Meski pembegal itu akhirnya tertangkap, namun kenangan itu tetap membekas dan takkan pernah terlupakan.

Setiap malam, aku selalu teringat kata-kata suamiku sebelum dia menghilang, “Ibu, itu mayatku.” Setiap malam, suara itu terus menghantui. Demikianlah Misteri Nusantara – Jemputan Berdarah.

Klik Disini, Daftar Platform Game Online Lengkap Aman dan Terpercaya Sejak 2014


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *