Di sebuah desa yang terletak jauh dari hiruk-pikuk kota, terdapat sebuah rumah tua yang sudah lama tak dihuni. Masyarakat desa menganggap rumah itu angker dan ber hantu, namun mereka tetap hidup dengan damai, menjalani kehidupan sehari-hari seperti biasa. Salah satu penghuni baru yang datang ke desa itu adalah seorang pemuda bernama Farhan. Ia memutuskan untuk membeli rumah tersebut, menganggapnya sebagai tempat yang tenang untuk memulai hidup baru. Namun, ia tak tahu bahwa rumah itu menyimpan sebuah kisah kelam yang belum terungkap.

2. Suara Misterius di Malam Hari

Pada malam pertama Farhan menginap di rumah itu, suasana terasa sangat sunyi. Hanya suara angin yang terdengar melalui celah-celah dinding rumah tua itu. Namun, di tengah keheningan malam, ia mendengar suara langkah kaki pelan yang terdengar seperti berasal dari lantai atas. Awalnya, ia mencoba mengabaikannya, menganggapnya hanya suara yang berasal dari struktur rumah yang sudah tua. Namun, saat suara itu semakin jelas, seolah ada seseorang yang berjalan di atas kepala Farhan, rasa takut mulai menguasainya.

3. Penampakan yang Mengerikan

Suara langkah kaki itu semakin sering terdengar setiap malam. Farhan yang merasa terganggu akhirnya memutuskan untuk mencari tahu. Pada suatu malam, ia memberanikan diri naik ke lantai atas, berharap dapat menemukan sumber suara itu. Saat ia membuka pintu kamar tidur di lantai atas, ia melihat sesosok bayangan putih berdiri di sudut ruangan. Bayangan itu perlahan berbalik, menampilkan wajah pucat dengan mata yang kosong dan mulut yang menganga, seakan-akan ingin berteriak namun tidak bisa. Farhan terdiam, ketakutan, tidak mampu bergerak dari tempatnya.

4. Kisah yang Tertinggal di Rumah Itu

Esok harinya, Farhan memutuskan untuk mencari tahu lebih banyak tentang rumah tersebut. Ia menemui seorang nenek tua yang tinggal di dekat rumahnya. Nenek itu bercerita bahwa rumah tersebut dulunya milik seorang wanita muda bernama Sari, yang meninggal secara tragis. Sari diketahui memiliki kehidupan yang penuh dengan penderitaan. Ia meninggal dalam kecelakaan yang tidak wajar, namun rumor beredar bahwa ia sebenarnya dibunuh oleh seseorang yang sangat dekat dengannya. Roh Sari belum bisa tenang karena kematiannya yang begitu mendalam dan penuh misteri. Setiap malam, roh Sari tidak bisa berpindah karena ia merasa ada sesuatu yang belum selesai dalam hidupnya.

5. Teror yang Semakin Meningkat

Malam berikutnya, Farhan merasa tidak bisa tidur. Suara langkah kaki dan suara bisikan pelan semakin jelas terdengar di seluruh rumah. Tanpa sadar, ia mulai merasakan kehadiran yang semakin kuat, seolah-olah ada sesuatu yang mengawasi setiap gerakannya. Ketika ia melangkah menuju ruang tamu, ia melihat bayangan Sari berdiri di depan pintu. Kali ini, wajahnya tidak lagi terlihat kosong, melainkan penuh dengan kemarahan. Sari menatap Farhan dengan mata yang penuh kebencian, seakan-akan ingin menunjukkan bahwa ia tidak akan pergi sebelum menemukan penyelesaian atas kematiannya.

6. Menghadapi Hantu yang Belum Siap Mati

Farhan yang ketakutan akhirnya memutuskan untuk menghadapi roh Sari. Ia mulai menyelidiki lebih dalam tentang kematian Sari dan siapa yang sebenarnya bertanggung jawab. Ia menemui beberapa orang yang masih ingat dengan kisah tragis itu, dan setelah beberapa waktu, Farhan menemukan bahwa orang yang telah menyebabkan kematian Sari adalah seorang pria yang telah meninggalkan desa bertahun-tahun lalu. Dengan informasi itu, Farhan melakukan ritual untuk memanggil roh Sari, memintanya untuk mengungkapkan perasaan dan memberi ketenangan sebelum pergi.

7. Penyelesaian yang Menegangkan

Pada malam itu, ketika Farhan melakukan ritual di rumah tua tersebut, roh Sari muncul kembali dengan penampilan yang lebih menenangkan. Ia mulai berbicara, mengungkapkan rasa sakit yang sudah terpendam begitu lama. Setelah beberapa lama, roh itu mengungkapkan bahwa ia akhirnya siap untuk pergi, setelah mengetahui bahwa keadilan telah ditegakkan. Dengan rasa lega, roh Sari perlahan menghilang, meninggalkan rumah angker itu dalam kedamaian yang sebelumnya tidak ada.

8. Rumah yang Kini Tenang

Sejak malam itu, rumah angker tua yang dahulu dihuni oleh ketakutan dan kegelapan, kini berubah menjadi tempat yang lebih tenang. Farhan merasa lega, namun ia tidak pernah melupakan pengalaman mengerikan yang ia alami. Ia belajar bahwa beberapa roh mungkin belum siap mati, karena ada banyak hal yang harus mereka selesaikan di dunia ini. Kini, rumah itu menjadi tempat yang lebih damai, dan Farhan merasa bahwa dirinya telah memberi kesempatan bagi roh yang belum siap mati untuk menemukan kedamaian yang sejati.