Siska baru saja pindah ke rumah tua yang terletak di pinggir kota. Rumah itu sudah lama kosong, namun harga sewanya terjangkau. Siska yang sedang mencari tempat tinggal murah tak mempermasalahkan kondisinya yang sedikit usang. Dia merasa beruntung bisa mendapatkan tempat tinggal dengan harga miring dan segera mulai menjalani kehidupan barunya di sana, tanpa merasa curiga sedikit pun.
Gangguan Pertama
Seminggu setelah pindah, Siska mulai merasakan hal-hal aneh. Suatu malam, dia terbangun karena suara pintu berderit. Ketika dia memeriksa, tidak ada siapa-siapa. Namun, ia merasa hawa di dalam rumah semakin dingin. Lantai kayu yang usang mengeluarkan suara langkah kaki yang berat meski tak ada orang di sana. Siska mulai merasa cemas, tetapi mencoba untuk mengabaikan rasa takut itu.

Penampakan Sosok Wanita
Pada malam ketiga, Siska melihat sosok perempuan berdiri di ujung lorong. Wajahnya pucat dengan mata yang kosong, menatapnya tanpa bergerak. Siska merasa kaku, tak bisa bergerak atau berteriak. Sosok itu perlahan mendekat, namun sebelum bisa mencapai Siska, tiba-tiba menghilang begitu saja. Sejak itu, gangguan-gangguan semakin sering terjadi, suara tangisan dan langkah kaki terdengar di malam hari.
Rahasia Rumah Tua
Ketika Siska mencoba mencari tahu sejarah rumah tersebut, dia menemukan fakta mengerikan. Ternyata, rumah itu dulunya milik seorang wanita bernama Maya yang dibunuh dengan kejam oleh suaminya. Maya, yang sangat mencintai suaminya, tidak pernah bisa menerima kenyataan bahwa dia dikhianati. Hantu Maya diyakini masih menghantui rumah itu, mencari pelampiasan atas kematiannya yang tragis.
Dendam yang Mencari Keadilan
Siska mulai menyelidiki lebih dalam dan mencoba mencari tahu siapa yang bisa membantu mengusir roh Maya. Saat malam tiba, sosok Maya muncul lagi, kali ini dengan ekspresi marah. “Aku ingin keadilan,” suara Maya terdengar tajam dan penuh kebencian. Siska merasa ketakutan, tetapi dia tahu satu-satunya cara untuk menghentikan teror ini adalah dengan membantu roh Maya menemukan kedamaian.

Menghadapi Hantu Perempuan
Siska memutuskan untuk melakukan ritual pemanggilan roh dengan bantuan seorang paranormal. Saat ritual berlangsung, Maya muncul dalam bentuk penuh, menatap Siska dengan tatapan yang penuh dendam. Namun, dengan lembut Siska berkata, “Maya, saya tahu apa yang terjadi. Anda harus pergi dan mencari kedamaian.” Tiba-tiba, sosok Maya menjerit keras dan tubuhnya mulai memudar. Dalam sekejap, semua gangguan berhenti.
Kedamaian yang Tercapai
Setelah kejadian itu, rumah tersebut kembali tenang. Siska merasa lega karena akhirnya dia bisa membantu roh yang terperangkap oleh dendam. Meski rumah itu tetap tua dan sunyi, Siska bisa merasakan kedamaian di sekitarnya. Maya akhirnya bisa beristirahat dengan tenang, dan Siska melanjutkan hidupnya tanpa gangguan hantu perempuan yang penuh dendam.

Tinggalkan Balasan