Misteri Nusantara- Di sebuah kota besar yang penuh dengan gedung pencakar langit, terdapat satu gedung tua yang tampaknya terlupakan. Gedung itu memiliki tiga lantai, namun hanya lantai pertama dan kedua yang digunakan. Lantai ketiga terkunci rapat dan tidak pernah dipakai oleh siapapun. Banyak cerita yang beredar tentang lantai ketiga ini. Warga sekitar sering mendengar suara-suara aneh, terutama pada malam hari. Ada yang mengatakan mereka mendengar langkah kaki, dan beberapa orang mengaku melihat bayangan seseorang berjalan di balik jendela lantai tiga.
Pekerjaan Baru yang Menggugah Rasa Penasaran
Raka, seorang pemuda yang baru saja mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan di gedung tersebut, merasa penasaran dengan cerita-cerita yang beredar. Pada hari pertama kerjanya, ia mendapati bahwa beberapa kolega sering menghindari berbicara tentang lantai tiga. Raka yang tidak percaya pada hal-hal gaib hanya menganggap itu sebagai cerita isapan jempol. Namun, rasa penasaran terus mengganggu pikirannya. Ia memutuskan untuk menjelajahi lantai tiga setelah jam kerja selesai, ketika gedung itu mulai sepi.
Langkah Pertama yang Mengerikan
Raka menaiki tangga menuju lantai tiga. Saat tangannya menyentuh pegangan tangga yang dingin, ia merasakan getaran aneh yang membuat tubuhnya terasa kaku. Meskipun merasa sedikit ragu, ia melangkah maju. Pintu menuju lantai tiga terkunci rapat, namun saat Raka memeriksa kunci pintu itu, ia menemukan bahwa pintunya ternyata sedikit terbuka, seakan menunggu kedatangannya. Tanpa berpikir panjang, Raka mendorong pintu itu dan memasuki lantai tiga.
Lantai Tiga yang Menghantui
Begitu melangkah masuk, Raka disambut dengan udara dingin yang menusuk kulit. Lampu-lampu di sepanjang koridor tampak redup, dan debu tebal menutupi lantai. Seolah-olah tidak ada yang pernah menginjakkan kaki di sana selama bertahun-tahun. Namun, yang membuatnya merasa ngeri adalah suara ketukan pelan yang terdengar dari dalam ruangannya. Suara itu semakin jelas seiring ia berjalan lebih dalam. Raka menelan ludah, namun tetap melangkah maju, berusaha mencari tahu dari mana suara itu berasal.
Bayangan di Lorong
Raka tiba di sebuah lorong panjang yang hanya diterangi oleh cahaya redup dari lampu yang hampir padam. Tiba-tiba, ia melihat bayangan seseorang melintas di ujung lorong, berjalan sangat cepat. Jantungnya berdegup kencang, namun rasa penasaran mendorongnya untuk mengejar bayangan tersebut. Ketika ia berlari mengejarnya, bayangan itu menghilang begitu saja. Di saat itulah, Raka merasa ada yang aneh. Suara ketukan pelan itu berubah menjadi suara langkah kaki yang berat, semakin mendekat dan semakin jelas terdengar.
Penampakan Menghantui
Raka berbalik dan melihat sesuatu yang membuat tubuhnya membeku. Di ujung lorong, berdiri seorang wanita dengan rambut panjang dan kusut, mengenakan gaun putih kusam. Wajahnya tidak tampak jelas, hanya terlihat bayangan samar yang menatap Raka dengan mata kosong. Suara langkah kaki wanita itu semakin mendekat, dan Raka merasa tubuhnya tidak bisa bergerak. Rasanya, udara di sekitar mulai semakin berat, membuatnya sesak dan tercekik ketakutan. Wanita itu perlahan maju, dan dengan suara lirih, ia berkata, “Jangan pernah kembali ke sini.”
Lari dari Kengerian
Raka akhirnya bisa menggerakkan kakinya dan berlari secepat mungkin, meninggalkan lantai tiga dan pintu yang tertutup rapat di belakangnya. Suara langkah kaki wanita itu semakin menghilang saat ia turun ke lantai dua. Ketika ia kembali ke ruang kerjanya, Raka merasa dunia sekelilingnya berputar. Ia duduk, mencoba menenangkan diri, namun bayangan wanita itu masih terus menghantuinya, mengingatkannya bahwa ia telah mengganggu sesuatu yang tidak seharusnya diganggu.
Misteri yang Tidak Terungkap
Keesokan harinya, Raka mencari tahu lebih lanjut tentang lantai tiga. Ia bertanya kepada rekan kerjanya dan mendapat jawaban yang mengejutkan. Ternyata, lantai tiga dulunya adalah tempat tinggal seorang wanita yang bekerja sebagai petugas kebersihan di gedung tersebut. Namun, suatu hari, wanita itu menghilang secara misterius, dan tidak ada yang pernah mengetahui keberadaannya lagi. Sejak saat itu, banyak orang mengaku mendengar suara-suara aneh dari lantai tiga, dan tak ada yang berani mendekatinya. Raka menyadari, mungkin ia telah mengganggu roh wanita itu yang masih terjebak di sana.
Tinggalkan Balasan