Dita selalu merasa ada yang aneh dengan apartemen baru yang ia sewa. Meskipun apartemen itu terlihat biasa saja, entah mengapa, ia merasa seperti ada yang mengawasi. Tetapi, Dita mencoba mengabaikannya. Hidupnya sedang berjalan normal. Ia baru saja pindah ke kota ini dan ingin memulai lembaran baru setelah hubungan dengan mantan pacarnya, Arman, berakhir dengan cara yang buruk.

Suara Aneh di Tengah Malam

Pada malam pertama Dita tidur di apartemennya, ia terbangun oleh suara ketukan dari arah pintu. Awalnya, ia menganggap itu suara dari tetangga yang mungkin sedang berisik. Namun, ketukan itu terdengar semakin jelas dan teratur, seperti seseorang yang sedang memanggil namanya. “Dita… Dita…” Suara itu terdengar familiar, namun ia tidak dapat mengingat dari mana. Jantung Dita berdegup kencang.

Penampakan yang Mengerikan

Pagi berikutnya, Dita mencoba untuk melupakan kejadian semalam, tetapi malam kedua, kejadian itu terulang lagi. Kali ini, ketukan itu lebih keras dan lebih intens. Ketika Dita membuka pintu, ia terkejut melihat sosok Arman, mantan pacarnya, berdiri di depan pintu dengan wajah pucat, penuh luka di sekujur tubuhnya. “Kenapa kamu meninggalkanku?” Arman berkata dengan suara yang serak. Dita terperangah, tak tahu harus berkata apa. Namun, seketika Arman menghilang begitu saja, meninggalkan Dita dengan rasa takut yang mendalam.

Pertemuan yang Tak Terduga

Semakin lama, penampakan Arman semakin sering datang. Ia tidak hanya muncul di malam hari, tetapi juga di siang hari—di depan cermin, di pojok ruangan, atau bahkan berdiri di balik pintu. Dita merasa gila, tetapi yang lebih aneh lagi, setiap kali Arman muncul, ia merasa seakan ada sesuatu yang hilang dari dirinya. Dita mulai teringat akan perasaan yang dulu ia rasakan saat bersama Arman—perasaan cinta yang tulus, yang kini berubah menjadi ketakutan. Apakah ini benar-benar Arman? Atau hanya bayangan dari masa lalu?

Rahasia Tersembunyi

Penasaran, Dita mulai mencari tahu lebih banyak tentang Arman. Ternyata, Arman meninggal dalam kecelakaan mobil setelah putus dengan Dita. Ia merasa sangat terpukul, tetapi tidak pernah mengungkapkan perasaan itu pada Dita. Dita merasa bersalah dan mulai berpikir bahwa mungkin roh Arman tidak tenang karena hubungan mereka yang berakhir buruk. Dalam pencariannya, ia menemukan sebuah foto lama yang menunjukkan Arman dengan ekspresi penuh kesedihan—sebuah ekspresi yang kini ia lihat setiap kali Arman muncul.

Menghadapi Kenangan

Pada malam terakhir, Dita memutuskan untuk berhadapan dengan sosok Arman. Ketika Arman muncul, kali ini Dita berbicara dengan lembut, “Arman, aku minta maaf. Aku tak tahu betapa besar rasa sakitmu setelah kita berpisah.” Arman menatap Dita dengan mata yang kosong, lalu pelan-pelan ia berkata, “Aku hanya ingin kamu tahu, aku tak pernah berhenti mencintaimu.” Perlahan, tubuh Arman menghilang, dan Dita merasa sebuah beban berat di dadanya menghilang.

Penyelesaian yang Menenangkan

Sejak malam itu, penampakan Arman tidak lagi muncul. Dita merasa lega dan mulai bisa melanjutkan hidupnya. Meski masih menyimpan kenangan tentang Arman, ia akhirnya bisa menerima kenyataan bahwa setiap hubungan pasti ada akhirnya, dan terkadang, untuk pergi dengan damai, kita harus melepaskan yang telah pergi.