Rani baru saja diterima kuliah di sebuah universitas besar di kota. Dengan semangat yang menggebu-gebu, ia mencari tempat tinggal yang dekat dengan kampus. Setelah beberapa hari mencari, ia menemukan sebuah kos-kos an yang cukup terjangkau dan strategis. Meskipun sedikit tua, pemiliknya, Bu Sumi, meyakinkan Rani bahwa kos tersebut aman dan nyaman. Tanpa pikir panjang, Rani pun memutuskan untuk pindah dan mengontrak kamar di sana.

2. Suara Aneh di Tengah Malam

Pada malam pertama di kos-kos an itu, Rani merasa ada yang ganjil. Suara-suara aneh mulai terdengar dari kamar sebelah. Awalnya, ia hanya menganggapnya suara rumah tua yang biasa. Namun, semakin malam, suara itu semakin jelas. Ada suara langkah kaki yang berat, seperti seseorang berjalan pelan-pelan di lorong. Rani pun merasa sedikit takut, tetapi mencoba untuk mengabaikan dan tidur.

3. Teman Tak Terlihat

Hari-hari berlalu, namun suara itu tetap terdengar setiap malam. Suatu malam, Rani terbangun dari tidurnya karena merasa ada yang mengamati. Saat ia membuka mata, ia melihat bayangan seorang wanita berdiri di ujung kamarnya. Bayangan itu hanya tampak samar, seperti kabut yang bergerak perlahan. Rani, dengan jantung berdegup kencang, segera menyalakan lampu dan bayangan itu pun menghilang begitu saja.

4. Cerita dari Penghuni Lama

Rani mulai merasa semakin terganggu dengan kejadian-kejadian aneh yang sering terjadi. Suatu hari, ia berbincang dengan Ika, salah seorang penghuni lama kos-kosan tersebut. Ika memberitahunya bahwa kos ini memang terkenal dengan kisah horornya. Dulu, ada seorang wanita yang tinggal di kamar tepat di sebelah kamar Rani. Ia dikenal sangat pendiam, namun sering terlihat menangis sendirian di malam hari. Suatu malam, wanita itu ditemukan tewas di kamar, dengan ekspresi ketakutan yang tak bisa dijelaskan.

5. Malam Terakhir yang Menakutkan

Malam terakhir Rani di kos-kos an itu, ia merasa tidak tahan lagi. Suara-suara itu semakin menjadi-jadi, dan bayangan wanita itu sering muncul di dekat kamarnya. Pada suatu malam yang mencekam, Rani terbangun dengan perasaan sangat gelisah. Ia mendengar suara tangisan yang pelan, seakan-akan berasal dari dalam kamarnya. Ketika ia membuka mata, ia melihat wanita yang sama berdiri di depannya, menatapnya dengan mata kosong yang penuh penderitaan. Dalam ketakutan yang luar biasa, Rani berlari keluar dan memutuskan untuk pindah dari kos-kos an tersebut.

6. Kos yang Terlupakan

Setelah kejadian itu, Rani tidak pernah kembali ke kos-kos an itu. Ia mendengar dari teman-temannya bahwa kos tersebut kini sudah kosong, dan tak ada lagi yang berani tinggal di sana. Beberapa bulan kemudian, Rani mendengar kabar bahwa kos itu akhirnya dibongkar untuk dibangun ulang. Namun, banyak orang yang mengatakan bahwa meskipun bangunannya sudah hancur, ada sesuatu yang masih mengganggu tempat itu. Sesuatu yang tidak bisa dilihat, namun selalu ada, menunggu di lorong-lorong gelap dan sunyi.