Hantu Anak yang Baik Hati

Di sebuah desa yang terpencil, ada sebuah rumah tua yang sudah lama kosong. Rumah itu dikelilingi pohon-pohon besar yang tumbuh lebat, menciptakan bayangan gelap di halaman depan. Warga desa sering mengatakan bahwa rumah itu berhantu, dan setiap malam, mereka mendengar suara langkah kaki kecil di dalamnya. Namun, tidak ada yang berani mengungkapkan lebih jauh, kecuali seorang anak muda bernama Dara yang baru pindah ke desa itu.

Suatu malam, Dara yang baru saja pindah ke rumah itu merasa penasaran. Ketika tengah malam tiba, suara itu mulai terdengar—langkah kaki kecil dan suara tawa anak-anak yang lembut. Dara memutuskan untuk mencari tahu dari mana asal suara tersebut, meskipun hatinya dipenuhi ketakutan.

2. Malam yang Mengungkapkan Misteri

Dara mengikuti suara langkah kaki itu hingga tiba di ruang tamu yang sudah lama tak terpakai. Saat ia menginjakkan kaki di sana, ia merasa udara di sekitarnya tiba-tiba menjadi lebih dingin. Di tengah ruangan yang gelap, ia melihat sebuah sosok anak kecil, berdiri dengan punggung menghadapnya. Anak itu memakai gaun putih pudar dan rambut panjang yang terurai.

Dara mencoba mendekat, namun anak itu berbalik dan tersenyum dengan wajah yang sangat ramah. “Jangan takut,” kata anak itu dengan suara lembut. “Aku tidak akan menyakitimu.” Dara merasa kebingungannya semakin mendalam, namun ia tetap bertanya, “Siapa kamu?”

3. Hantu yang Baik Hati

Anak itu memperkenalkan dirinya sebagai Siti, seorang anak yang dulu tinggal di rumah itu sebelum meninggal karena sakit. Siti bercerita bahwa meskipun ia telah tiada, ia tetap menjaga rumah itu karena merasa bertanggung jawab. Namun, kehadirannya tak pernah berniat menakut-nakuti, melainkan hanya ingin menemani agar rumah itu tidak kesepian.

“Saya tidak bisa pergi,” ujar Siti dengan mata yang sedikit berkaca-kaca. “Saya hanya ingin teman.”

Dara yang merasa iba, mulai mengobrol lebih lama dengan Siti. Setiap malam, Siti datang dan mereka berbicara, berteman. Dara tidak merasa takut lagi, bahkan ia merasa terhibur dengan kehadiran hantu anak itu.

PAUS4D : Platform Game Online Aman dan Terpercaya
PAUS4D : Platform Game Online Aman dan Terpercaya

4. Perasaan yang Tak Terungkapkan

Hari demi hari, hubungan Dara dan Siti semakin akrab. Siti sering mengajak Dara bermain dan menyarankan hal-hal baik untuknya, seperti menanam bunga di taman atau membersihkan rumah. Meskipun hantu, Siti selalu menunjukkan sisi baik hatinya, dan Dara merasa bahwa ia bukan hanya berteman dengan seorang hantu, tetapi juga dengan seorang sahabat sejati.

Namun, semakin lama Dara tinggal di rumah itu, ia mulai merasa aneh. Kadang-kadang, Dara merasa bahwa ada sesuatu yang mengawasi mereka dari jauh.

5. Rahasia yang Tersembunyi

Suatu malam, ketika Dara sedang duduk bersama Siti di ruang tamu, ia memberanikan diri untuk bertanya lebih dalam. “Kenapa kamu tidak bisa pergi? Apa yang membuatmu tetap tinggal di sini?” tanyanya dengan lembut.

Siti menunduk, wajahnya yang ceria tiba-tiba menjadi muram. “Aku terjebak di sini,” jawabnya dengan suara hampir tak terdengar. “Aku tidak bisa pergi karena ada yang belum selesai… ada yang harus diselesaikan.” Mata Siti kini dipenuhi rasa sedih, dan Dara merasakan kesedihan yang mendalam. “Apa yang harus kamu selesaikan?” Dara bertanya.

Siti terdiam, dan seketika itu, Dara mendengar suara bisikan dari sudut ruangan. Suara itu seperti suara wanita tua yang sudah lama hilang. “Jangan tanya lebih banyak, Dara. Rahasia itu tak bisa terungkap.”

Hantu Anak yang Baik Hati
Hantu Anak yang Baik Hati

6. Keberanian yang Diuji

Pada malam berikutnya, Dara memutuskan untuk mencari tahu lebih jauh tentang Siti. Dara kembali ke rumah itu dan mencari Siti. Ia menemui anak itu di ruang tamu, yang kali ini duduk diam dengan ekspresi muram. “Aku tahu siapa kamu,” kata Dara, “Dan aku tahu bahwa kamu belum selesai dengan sesuatu.”

Siti hanya menatap Dara dalam diam, dan tiba-tiba rumah itu terasa sangat gelap. Dara mulai merasakan kehadiran lain—sesuatu yang lebih gelap, lebih kuat. “Ada sesuatu yang terjebak di sini, bukan hanya kamu,” ujar Dara dengan suara gemetar.

7. Penyelesaian yang Tak Terduga

Tiba-tiba, rumah itu bergetar keras, dan suara tangisan seorang wanita yang dalam terdengar memenuhi udara. Siti berdiri dengan wajah penuh kesedihan, dan tubuhnya mulai menghilang. “Maafkan aku,” kata Siti sebelum menghilang sepenuhnya. “Aku hanya ingin melindungimu.”

Ketika Siti menghilang, Dara merasakan perubahan yang besar. Rumah itu, yang sebelumnya terasa penuh dengan ketegangan, kini terasa lebih ringan dan tenang. Dara tahu bahwa hantu anak yang baik hati itu telah menyelesaikan apa yang seharusnya ia selesaikan, dan akhirnya bisa pergi dengan damai.

PAUS4D : Platform Game Online Aman dan Terpercaya
PAUS4D : Platform Game Online Aman dan Terpercaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *