Setelah bertahun-tahun tinggal di apartemen yang ramai, Dinda memutuskan untuk pindah ke sebuah rumah tua di pinggiran kota. Rumah itu besar, dengan halaman yang luas dan suasana yang tenang. Meski sedikit usang, Dinda merasa rumah ini memberi harapan baru setelah berpisah dengan suaminya. Ia merasa akan menemukan ketenangan dan kedamaian di sini. Namun, ada sesuatu yang tidak bisa ia jelaskan—perasaan aneh yang mengganggunya sejak malam pertama.
Penyelidikan Keanehan
Pada malam ketiga, Dinda mulai merasa ada yang ganjil di rumah itu. Setiap kali ia mendekati jendela kamar tidurnya, ia merasa ada yang mengamatinya dari luar. Gorden di jendela sering terlihat sedikit terbuka, meskipun ia selalu menutupnya rapat sebelum tidur. Awalnya, Dinda mengira itu hanya imajinasinya, namun perasaan cemas semakin mengganggunya. Suatu malam, ia memutuskan untuk mengintip dari balik gorden yang sedikit terbuka itu. Namun, yang ia lihat membuat darahnya membeku—sebuah bayangan samar berdiri di luar, menatapnya tanpa bergerak.

Suara Aneh di Malam Hari
Semakin lama, keanehan itu semakin intens. Suara langkah kaki terdengar di lorong rumah, meskipun Dinda tahu ia sendirian di sana. Setiap kali ia menoleh, tidak ada siapa-siapa. Suatu malam, suara itu semakin jelas, diikuti dengan suara pintu kamar yang berderit pelan. Dinda merasa ketakutan, namun ia berusaha tenang. Ia memeriksa seluruh rumah, memastikan semuanya terkunci rapat, tapi tetap saja, perasaan takut itu tidak hilang. Gorden di kamar tidur tetap terbuka sedikit, seolah ada yang ingin mengintip ke dalam.
Penampakan yang Menghantui
Di suatu malam yang gelap, Dinda terbangun oleh suara bisikan halus yang datang dari arah jendela. Ia membuka mata dan melihat bayangan di balik gorden yang terbuka. Kali ini, bayangan itu bergerak perlahan menuju pintu kamar. Dinda berusaha untuk tidak panik, namun ketakutan itu menguasainya. Dengan hati yang berdebar, ia melangkah mundur menuju pintu, mencoba membuka dan berlari keluar, namun pintu kamar terkunci rapat. Di luar, terdengar suara langkah kaki semakin mendekat.

Mengungkap Misteri Rumah Tua
Keesokan harinya, Dinda memutuskan untuk mencari tahu tentang sejarah rumah itu. Setelah bertanya kepada tetangga, ia mengetahui bahwa rumah tersebut dulunya milik pasangan suami istri yang tragis. Sang istri, yang sangat mencintai rumah itu, ditemukan meninggal secara misterius di dalam kamar tidur. Banyak yang percaya bahwa roh sang istri masih menghantui rumah itu, mencari cara untuk menghubungi suaminya yang meninggalkannya sebelum meninggal.
Epilog: Gorden yang Terbuka
Dinda tidak pernah tahu apakah yang ia alami itu hanya imajinasi atau kenyataan. Namun, sejak malam itu, ia tidak pernah lagi tidur dengan gorden yang terbuka. Setiap malam, Dinda selalu menutup gorden rapat-rapat, berharap bahwa bayangan yang mengintip dari luar itu tidak akan kembali. Tapi setiap kali ia terbangun di tengah malam, ia merasa ada seseorang yang menatapnya dari balik gorden yang terbuka sedikit.

Tinggalkan Balasan