Di sebuah desa terpencil, ada cerita lama yang beredar tentang makhluk bernama Gendoruwo. Dikenal sebagai sosok raksasa berbulu lebat dengan kulit hitam pekat, Gendoruwo dikatakan sering muncul di malam hari. Mereka dipercaya sebagai makhluk gaib yang suka menggoda dan menakut-nakuti manusia, terutama di hutan-hutan atau tempat sepi. Masyarakat desa meyakini bahwa Gendoruwo dapat mengubah wujudnya menjadi manusia atau hewan, membuatnya semakin sulit untuk dikenali.
Banyak yang menghindari hutan dekat desa itu setelah matahari terbenam, karena itulah tempat di mana Gendoruwo paling sering terlihat. Namun, meski tak ada yang berani mendekat, ada satu orang yang ingin membuktikan bahwa itu hanya cerita belaka.
2. Alfi dan Tantangannya
Alfi, seorang pemuda yang baru pindah ke desa tersebut, tidak percaya pada cerita-cerita horor seperti itu. Ia merasa penasaran dan ingin membuktikan bahwa Gendoruwo hanyalah mitos. Malam itu, Alfi bersama dua temannya, Eko dan Rina, memutuskan untuk menjelajah ke dalam hutan yang dianggap sebagai sarang Gendoruwo.
Mereka membawa perlengkapan sederhana, seperti senter dan kamera, untuk merekam apapun yang mereka temui. Mereka berangkat saat malam mulai larut, dengan semangat berani dan penuh rasa ingin tahu.

3. Suara Aneh di Hutan
Begitu mereka memasuki hutan, suasana menjadi sunyi. Hanya suara langkah kaki mereka yang terdengar. Semakin dalam mereka masuk, semakin aneh pula suasananya. Angin berhenti berhembus, dan udara terasa semakin berat. Tanpa sadar, mereka terus berjalan lebih jauh, hingga tiba di sebuah clearing yang sepi.
Tiba-tiba, mereka mendengar suara berat seperti napas makhluk besar yang datang dari dalam semak-semak. Eko yang ketakutan ingin kembali, namun Alfi mengajak mereka untuk tetap bertahan dan melanjutkan perjalanan. “Tidak ada apa-apa,” kata Alfi dengan percaya diri. Namun, sesuatu terasa berbeda.
4. Pertemuan dengan Gendoruwo
Saat mereka melangkah lebih jauh, tiba-tiba muncul sosok besar di hadapan mereka. Gendoruwo, dengan tubuh besar dan berbulu lebat, berdiri tegak di depan mereka. Matanya bersinar merah, dan tubuhnya seolah dipenuhi energi yang gelap. Makhluk itu mendengus, mengeluarkan suara berat yang membuat ketiga pemuda itu terperangah ketakutan.
Eko dan Rina hampir tidak bisa bergerak karena terkejut, sementara Alfi mencoba tetap tenang meski jantungnya berdebar kencang. “Apa yang kalian inginkan?” suara berat Gendoruwo bergema di hutan. “Kami… kami hanya ingin tahu apakah kamu benar ada,” jawab Alfi dengan suara gemetar.

5. Hantu atau Nyata?
Gendoruwo tertawa dengan suara yang menggetarkan pohon-pohon di sekitar mereka. “Aku ada di mana saja,” katanya. “Aku bisa menjadi siapa saja yang kalian inginkan, bahkan seseorang yang kalian kenal.” Makhluk itu mendekat, dan tubuhnya berubah perlahan menjadi sosok manusia—seorang pria yang tampak seperti salah satu penduduk desa.
Mereka bingung, tak tahu apakah itu benar Gendoruwo atau hanya ilusi. Sosok itu tersenyum lebar, lalu tiba-tiba menghilang ke dalam kegelapan hutan. Alfi, Eko, dan Rina hanya bisa berdiri terpaku, tak tahu apakah yang mereka lihat itu nyata atau hanya halusinasi.
6. Meninggalkan Hutan
Dengan ketakutan yang mencekam, mereka akhirnya memutuskan untuk keluar dari hutan secepat mungkin. Mereka tidak ingin tahu lebih banyak lagi tentang Gendoruwo. Setibanya di desa, mereka langsung menceritakan pengalaman mereka kepada penduduk. Banyak yang terkejut, tetapi tidak sedikit yang meyakini bahwa itu adalah pertemuan dengan makhluk gaib yang memang ada di hutan tersebut.
Sejak saat itu, Alfi, Eko, dan Rina tidak pernah lagi berani mendekati hutan malam hari. Mereka tahu, meskipun mereka tidak bisa menjelaskan semuanya, kadang ada hal-hal yang lebih baik tidak dilihat atau dipahami lebih jauh. Gendoruwo, dengan segala misterinya, tetap menjadi legenda yang menakutkan di desa mereka.

Tinggalkan Balasan