Di sebuah desa terpencil di pesisir, terdapat sebuah rumah tua yang dikenal dengan nama “Rumah Gadis Belanda.” Rumah ini sudah lama kosong, namun tak jarang penduduk desa melihat cahaya lampu yang menyinari jendela rumah itu pada malam hari. Legenda tentang seorang gadis Belanda yang menghantui rumah tersebut sudah lama beredar, namun tak ada yang benar-benar tahu kebenarannya. Warga desa selalu memperingatkan orang luar untuk tidak mendekat ke rumah itu, karena mereka yang berani mencoba biasanya tidak pernah kembali.
Pertemuan Pertama dengan Gadis Belanda
Suatu hari, Rio, seorang fotografer muda yang sedang mencari lokasi untuk proyek foto sejarah, datang ke desa itu. Ia mendengar tentang “Rumah Gadis Belanda” dan memutuskan untuk mengunjungi rumah tersebut. Meskipun penduduk desa melarangnya, Rio tetap nekat untuk menjelajahi rumah yang sudah lama ditinggalkan itu. Saat ia memasuki rumah, suasana terasa sangat dingin dan sunyi, dengan debu yang menutupi hampir seluruh furnitur. Di salah satu jendela, Rio melihat bayangan samar seorang gadis muda berpakaian putih, yang tampak menatapnya dengan mata kosong. Rio merasa terkejut, namun ketika ia mendekat, gadis itu menghilang begitu saja.

Suara Tertawa di Malam Hari
Malam pertama Rio menginap di desa, ia mendengar suara tertawa halus yang datang dari arah rumah tersebut. Tertawa itu terdengar begitu jernih, namun sangat mengerikan, seperti suara seseorang yang sangat senang namun penuh dengan kesedihan. Rio merasa penasaran dan memutuskan untuk kembali ke rumah Gadis Belanda, meskipun rasa takut mulai merasuki dirinya. Ketika ia tiba di depan rumah, pintu utama terbuka perlahan tanpa ada angin. Di dalam, ia melihat bayangan gadis muda itu berdiri di tengah ruangan, tertawa pelan, seolah menunggu seseorang untuk mendekat. Rio mencoba berbicara, tetapi suara tertawa itu tiba-tiba berhenti, dan ruangan itu menjadi sunyi kembali.
Cerita Lama yang Tersingkap
Pada keesokan harinya, Rio berbicara dengan seorang pria tua yang tinggal di desa dan dikenal sebagai orang yang tahu banyak tentang sejarah desa. Pria itu menceritakan bahwa gadis Belanda yang dihantui rumah tersebut adalah seorang wanita muda bernama Anna, yang dulunya datang dari Belanda untuk menemui kekasihnya yang bekerja di pelabuhan. Namun, setelah kapal yang membawa kekasihnya tenggelam dalam perjalanan, Anna yang hancur karena kehilangan memilih tinggal di rumah tersebut, menunggu kekasihnya kembali. Beberapa bulan setelah itu, Anna ditemukan tewas di dalam rumah dengan luka-luka aneh, dan sejak saat itu, arwahnya menghantui rumah tersebut, tidak pernah bisa tenang.

Puncak Teror: Gadis Belanda Mencari Pengganti
Pada malam ketiga Rio menginap di desa, ia kembali terbangun di tengah malam. Kali ini, ia merasakan kehadiran yang sangat kuat di sekitarnya. Ketika ia membuka matanya, gadis Belanda itu berdiri di ujung tempat tidurnya, menatapnya dengan mata yang kosong dan penuh kesedihan. “Tolong… temani aku,” bisiknya, suaranya lembut namun penuh harapan. Rio merasa tubuhnya seolah dibekukan oleh tatapan itu, tak bisa bergerak. Gadis itu kemudian mengulurkan tangannya, seolah memintanya untuk ikut bersamanya. Rio mencoba melawan rasa takutnya, namun langkah kaki gadis itu semakin mendekat, dan tiba-tiba Rio merasa seolah dirinya terhisap ke dalam kegelapan.
Epilog: Tidak Ada yang Kembali
Pagi berikutnya, penduduk desa menemukan kamera milik Rio tergeletak di depan rumah Gadis Belanda. Namun, Rio tidak ditemukan. Beberapa orang mengklaim bahwa mereka mendengar suara tertawa halus dan melihat bayangan Rio yang bergerak ke dalam rumah itu. Mereka percaya bahwa Rio menjadi pengganti kekasih Anna, yang akhirnya menemani arwah gadis Belanda tersebut untuk selamanya. Rumah itu kini kembali sunyi, namun terkadang, pada malam hari, suara tertawa itu kembali terdengar, mengingatkan bahwa ada seorang gadis Belanda yang masih menunggu, tak pernah bisa pergi.

Tinggalkan Balasan