Misteri Nusantara – Dicakar Kuntilanak Namaku Raka, asal dari Bandung, Jawa Barat. Cerita kali ini akan mengisahkan pengalaman menyeramkan yang dialami oleh dua orang rekan kantorku. Kebetulan hari ini aku mendapat tugas ke kantor lama, tempat di mana aku pernah bekerja selama beberapa tahun.

Seperti biasa, saat bertemu teman-teman lama, cerita mengalir begitu saja. Dari soal pekerjaan hingga kisah-kisah misteri. Salah satu cerita menyeramkan datang dari dua rekan kerjaku ini. Kebetulan keduanya adalah bagian tim pemasaran yang sering pulang larut malam karena harus menyelesaikan dokumen penting untuk tender.
Dokumen di Gudang
Malam itu, sebut saja Bayu dan Jaka, harus mengumpulkan dokumen tender untuk keesokan harinya. Pekerjaan ini membuat mereka bekerja hingga larut malam di kantor. Ketika memeriksa dokumen, mereka menyadari ada satu dokumen yang masih kurang. Lokasinya ada di gudang kantor.
Saat itu waktu menunjukkan pukul 11 malam. Hanya ada Bayu dan Jaka di kantor. Satpam berada di lantai bawah. Meski malas, keduanya memutuskan pergi ke gudang. Untuk mengusir rasa tegang, mereka bercanda dan tertawa sepanjang perjalanan.
“Gila, gelap banget ini gudang!” keluh Bayu. BRAK! Dengan iseng, Bayu menendang pintu gudang yang sudah dibuka oleh Jaka.
“Eh, pelan-pelan, mas bro! Kayak polisi lagi gerebek aja! Cepet cari dokumennya,” kata Jaka sambil tertawa.
Saat melangkah masuk, Bayu merasa seperti melihat bayangan putih di dalam gudang. Dia sempat ragu, tetapi menepis pikirannya dengan menganggap itu hanya pantulan cahaya.

“Sudah ketemu belum?” tanya Bayu.
“Udah nih, yuk cabut!” sahut Jaka.
Keduanya segera keluar dari gudang. Namun, saat keluar, Bayu tiba-tiba merasa ada sesuatu yang mencakar tangannya. Sensasi dingin dan panas menyeruak sekaligus!
“Uh! Apaan tadi?” pikirnya dalam hati. Dalam keadaan remang-remang, Bayu tak bisa melihat dengan jelas apa yang mencakarnya. Setelah kembali ke ruangan yang terang, dia segera memeriksa tangannya.
“Jak, lihat tangan gue!” seru Bayu.
“Kenapa, Bay?” tanya Jaka heran.
Bayu memperlihatkan tangannya yang memiliki bekas cakaran tiga garis sepanjang 10 cm. B
“Kena apa tadi?” tanya Jaka lagi.
“Nggak tahu. Serius, gue nggak kena apa-apa,” jawab Bayu.
Mereka melanjutkan pekerjaan hingga tengah malam, meski rasa waspada mulai menyelimuti.
Suara Tawa di Kegelapan
“Jak, sudah jam 12 lebih. Yuk, balik. Sudah selesai kan?” ajak Bayu.
“Ayo, beres kok. Balik sekarang,” sahut Jaka.
Keduanya mulai membereskan meja kerja dan bersiap untuk pulang.
“Jak, gue matikan lampu di depan ya? Jangan lupa absen dulu,” kata Bayu sambil berjalan ke lobi.
“Oke, gue absen dulu,” sahut Jaka.
Tek… Tek…
“Hoi, tunggu dulu! Gue belum absen!” teriak Jaka sambil setengah berlari ke mesin absensi.
“Terima kasih,” ucap mesin absensi.
“Ya sama-sama,” jawab Jaka iseng sambil tertawa kecil.
Tiba-tiba, suara tawa lirih terdengar di belakangnya. “Hihihihi…!!!” Refleks, Jaka menoleh ke belakang. ASTAGA! Di salah satu kursi meja kerja karyawan, tampak sesosok wanita berambut panjang mengenakan gaun putih duduk diam.
Wajahnya hampir tak terlihat karena tertutup rambut hitam panjang yang lebat.
Sejenak, Jaka terpaku di tempat. Dalam ketakutannya, dia bergumam, “Sial, kok nongol segala ini kuntilanak!” Seakan mendengar gumaman itu, kepala wanita itu bergerak perlahan, menoleh ke arah Jaka.
Tak sanggup melihat lebih lama, Jaka langsung berlari ketakutan menuju pintu depan. “Bayu, tungguin gue! Kampret lo!” teriaknya.
Esok Pagi yang Menyeramkan
Keesokan harinya, Bayu dan Jaka saling bertukar cerita. Bayu menceritakan luka cakaran misterius di tangannya, sementara Jaka menceritakan pengalaman melihat penampakan mengerikan di kantor.
Kisah ini menjadi pembicaraan hangat di kantor. Demikianlah Misteri Nusantara- Dicakar Kuntilanak.
=== PREDIKSI SINGAPORE HARI INI ===
Klik Disini, Daftar Platform Singapore Aman dan Terpercaya Sejak 2014
Tinggalkan Balasan