Misteri Nusantara – Dibohongi Dedemit Cerita ini berasal dari pengalaman Rudi sekitar tahun 1988-an, saat wilayah tempat tinggalnya masih jauh lebih sepi dibandingkan sekarang. Malam itu, dia mendapat giliran ronda sendirian, sesuatu yang cukup biasa pada waktu itu. Namun demikian, perjalanan rondanya malam itu menjadi pengalaman yang tidak akan pernah dia lupakan.
Wilayah RW 03, tempat Rudi tinggal, terdiri dari dua RT, yakni RT 01 dan RT 02. Pos ronda berada di sisi timur RW, sementara rumah Rudi ada di sisi barat. Karena itu, untuk memulai rondanya, Rudi harus berjalan lumayan jauh hanya untuk sampai ke pos ronda. Malam itu, dia memulai dengan membunyikan kentongan di depan rumahnya, kemudian mengambil beras jimpitan dari rumah-rumah yang dilewatinya.
Keanehan di Pos Ronda
Sesampainya di pos ronda, Rudi terkejut karena tidak ada seorang pun yang hadir. Dia menunggu sekitar 10 menit, tetapi tidak ada tanda-tanda kehadiran teman-temannya. Oleh sebab itu, dia memutuskan untuk langsung memulai patroli sendirian sambil tetap mengumpulkan beras jimpitan.
Saat melewati rumah beberapa teman yang juga mendapat giliran ronda, dia berhenti untuk membunyikan tiang listrik sebagai tanda. Namun, meskipun dia sudah mengetuk beberapa kali, tidak ada satu pun yang keluar. “Mungkin mereka semua kelelahan,” pikir Rudi, mencoba berpikir positif.
Pertemuan Misterius
Ketika sedang berjalan menuju gapura di ujung kampung, Rudi tiba-tiba bertemu Pak Budi, seorang tetangga yang dia kenal baik. Pak Budi sedang berjalan ke arah yang berlawanan, dan mereka pun saling menyapa.
“Sendirian saja, Pak Rudi? Kemana teman-teman rondanya?” tanya Pak Budi dengan ramah.
“Iya, nggak ada yang keluar malam ini,” jawab Rudi.
“Lho, memangnya kamu nggak tahu? Ada pertunjukan wayang kulit di balai desa. Dalangnya terkenal, loh,” kata Pak Budi.
Mendengar itu, Rudi yang memang hobi menonton wayang langsung bersemangat. Tanpa pikir panjang, dia buru-buru menyelesaikan patrolinya, meletakkan beras jimpitan di pos ronda, dan kembali ke rumah untuk mengambil motornya.
Perjalanan yang Mengecewakan
Setelah menempuh perjalanan sekitar 10 menit, Rudi sampai di balai desa. Namun demikian, tempat itu ternyata sepi. Tidak ada tanda-tanda keramaian atau suara gamelan seperti yang biasa terdengar saat ada pertunjukan wayang. Rudi memeriksa sekeliling, tetapi tidak menemukan apa pun. Dengan rasa kesal, dia pun memutuskan untuk pulang.
“Besok sore, aku pasti ke rumah Pak Budi,” pikirnya. Selain itu, dia bertekad untuk menanyakan alasan Pak Budi memberinya informasi palsu.
Konfrontasi dan Kejutan
Keesokan harinya, Rudi benar-benar pergi ke rumah Pak Budi. Dia langsung turun dari motornya dengan wajah marah. “Pak Budi, apa-apaan sih semalam? Kenapa bilang ada wayang di balai desa? Saya jauh-jauh ke sana, tapi nggak ada apa-apa!” kata Rudi dengan nada kesal.
Pak Budi tampak bingung. “Lho? Saya tadi malam tidak kemana-mana, Pak Rudi. Saya tidur lebih awal karena lagi flu,” jawabnya sambil melirik istrinya untuk menguatkan ucapannya.
Istri Pak Budi pun mengangguk. “Betul, Pak. Suami saya tadi malam tidak keluar rumah sama sekali,” katanya.
Pada titik ini, Rudi merasa tubuhnya merinding. “Kalau begitu… siapa yang saya temui tadi malam?” gumamnya pelan, tetapi cukup untuk membuat suasana semakin mencekam.
Pertanyaan yang Tak Terjawab
Hingga kini, Rudi masih tidak tahu siapa sebenarnya sosok yang dia temui malam itu. Lebih dari itu, bagaimana sosok itu bisa tahu namanya dan kegemarannya menonton wayang tetap menjadi misteri besar. Demikianlah Misteri Nusantara – Dibohongi Dedemit.
=== SITUS AMAN dan TERPERCAYA ===
Klik Disini, Daftar ISOTOTO ; Platform Game Online Lengkap Aman dan Terpercaya Sejak 2014
Tinggalkan Balasan