Misteri Nusantara – Dendam Tengah Malam Saat itu, Ryan, Elmi, Jake, Devi, dan Sherryl memutuskan untuk menghabiskan liburan di sebuah vila terpencil milik ayah Elmi. Mereka berangkat dari kota dengan penuh semangat, tetapi perjalanan yang panjang membuat mereka tiba jauh lebih larut dari yang direncanakan. Keterlambatan ini bukan hanya karena kemacetan, tetapi juga karena beberapa kali mereka berhenti untuk beristirahat di jalan. Ketika mereka akhirnya mencapai vila, waktu menunjukkan pukul 23:58. Malam yang dingin menyelimuti mereka, dan suasana sekitar terasa begitu sunyi dan mencekam. Ketika mereka turun dari mobil, Sherryl merasakan hawa dingin yang menyusup hingga ke tulang. Sesaat, ia merasa ada yang memperhatikannya dari balik kegelapan.

“Hei, kalian merasakan sesuatu yang aneh?” Sherryl bertanya dengan suara lirih, matanya menatap lekat ke arah pohon-pohon yang bergoyang diterpa angin malam.
Jake tertawa sambil membawa tasnya ke dalam vila. “Kamu paranoid, Sherryl. Ini cuma tempat tua. Nggak ada yang perlu ditakutkan,” katanya dengan santai.
Namun, meskipun Jake mencoba membuat suasana lebih ringan, Sherryl hanya diam. Ia menatap sekeliling dengan waspada, tetapi tidak menceritakan perasaan ganjil itu kepada teman-temannya. Perasaan seperti mata tak terlihat yang mengintai dari bayang-bayang membuat bulu kuduknya berdiri, tetapi ia memilih menyimpannya sendiri.
Teror Dimulai
Keesokan malam, tepat pukul 00:00, Sherryl menghilang tanpa jejak. Ketika Ryan dan yang lainnya terbangun dan menyadari bahwa Sherryl tidak ada di kamar, kepanikan pun melanda mereka.
“Dia pasti pergi ke luar!” seru Elmi dengan cemas, tangannya bergetar saat ia meraih senter. “Kita harus mencarinya sekarang. Jangan buang waktu!”
Tanpa membuang waktu, mereka menyisir vila dan pekarangan sekitar dengan senter yang gemetar di tangan. Angin malam yang berembus kencang menambah ketegangan suasana. Setiap bayangan yang bergerak membuat jantung mereka berdebar kencang. Namun, ketika mereka tidak menemukan jejak Sherryl, rasa takut yang menyelimuti mereka berubah menjadi rasa putus asa. Tidak ada yang bisa tidur dengan tenang malam itu, dan perasaan ngeri semakin menguasai mereka.
Sosok Wanita Tanpa Tangan
Malam berikutnya menjadi mimpi buruk. Sosok wanita tanpa tangan kiri mulai menampakkan diri, berjalan perlahan di lorong vila yang gelap. Wajahnya pucat, dan matanya kosong menatap ke arah yang tidak jelas. Bau busuk seperti daging yang membusuk memenuhi udara setiap kali dia muncul.
“Apa… apa itu tadi?” bisik Devi, suaranya bergetar saat ia memegangi tangan Ryan erat-erat.
Ryan mencoba tetap tenang, tetapi kegelisahan jelas terpancar dari wajahnya. “Aku… aku nggak tahu,” jawabnya pelan. “Tapi kita harus tetap waspada. Jangan biarkan rasa takut mengendalikan kita.”
Namun, meskipun berusaha kuat, rasa takut tetap menghantui mereka. Setiap langkah terasa seolah membawa mereka lebih dekat pada sesuatu yang tidak terjangkau akal sehat.
Menghilang Satu per Satu
Setiap malam, satu per satu dari mereka menghilang tepat pukul 00:00. Setelah Sherryl, Jake adalah korban berikutnya. Ketika Devi dan Ryan terbangun dari tidur mereka yang penuh mimpi buruk, hanya seprai kusut yang tersisa di tempat Jake tidur.
“Ini tidak mungkin terjadi lagi!” Devi menangis histeris, suaranya pecah oleh ketakutan. “Apa yang sebenarnya sedang terjadi di tempat ini? Kita tidak bisa diam saja!”
Elmi, yang selama ini selalu tenang, kini terlihat sama paniknya. “Kita harus keluar dari sini sebelum kita semua lenyap,” katanya. Tetapi meskipun rasa takut menyelimuti mereka, rasa penasaran yang membara membuat mereka tetap bertahan.
Malam berikutnya, Ryan dan Devi memutuskan untuk berpura-pura tidur. Detik-detik berlalu lambat. Ketika jarum jam menunjukkan pukul 00:00, suara langkah perlahan terdengar mendekati kamar mereka. Jantung mereka berdetak semakin cepat.
Dengan mata setengah terbuka, Ryan melihat sosok wanita berambut panjang yang beringsut mendekat. Wajahnya diselimuti bayangan, tetapi ada sesuatu yang familiar tentang raut wajah itu.
“Devi,” bisiknya dengan penuh ketegangan, “lihat… wajahnya… mirip kakakmu.”
Devi menahan napas, rasa takut bercampur ngeri menguasainya. Perlahan-lahan, ia membuka matanya lebih lebar. Tubuhnya seketika terasa kaku, dan lututnya bergetar hebat.
Penemuan di Gudang Kematian
Tanpa membuang waktu, mereka mengikuti sosok menyeramkan itu yang berjalan pelan menuju gudang tua di belakang vila. Setiap langkah yang mereka ambil terasa semakin berat, seolah-olah ketakutan yang menguasai mereka berubah menjadi beban yang tak terlihat.
Pintu gudang terbuka dengan suara berderit yang mengerikan. Ryan dan Devi, dengan napas tertahan, melangkah masuk. Pemandangan di dalam membuat darah mereka membeku. Tubuh-tubuh teman mereka yang hilang tergolek kaku di sudut ruangan, membusuk dengan bau yang menyengat. Mata mereka terbuka lebar dalam ekspresi ketakutan abadi.
“Tidak… ini tidak mungkin…” bisik Devi, suaranya hampir tidak terdengar. “Jake… Elmi… Sherryl…” Air matanya mengalir deras.
Tiba-tiba, sosok hantu itu berbalik. Wajahnya kini sepenuhnya terlihat, dan Devi berteriak saat ia mengenali wajah itu—wajah kakaknya yang telah hilang selama empat tahun.
“Kamu tidak akan lolos dariku,” bisik hantu itu dengan suara yang memecah kesunyian.

Kisah Tragis yang Terungkap
Hantu itu melangkah mendekat, tetapi berhenti ketika Devi berseru dengan penuh kepedihan, “Kakak! Ini aku, Devi! Jangan lakukan ini!”
Air mata mulai mengalir di pipi hantu tersebut. “Empat tahun lalu,” katanya dengan suara yang dipenuhi rasa sakit, “aku, Sherryl, Elmi, dan Jake datang ke vila ini. Aku jatuh cinta pada Elmi, pacar Sherryl, dan dia mengetahuinya. Karena cemburu, Sherryl membunuhku dan membakar jenazahku…”
Tangisannya semakin keras, dan Devi merasakan hatinya remuk. “Maafkan aku… aku tidak tahu… aku tidak tahu…”
Dengan penuh kesedihan, hantu itu memeluk Devi. “Aku harus pergi sekarang,” bisiknya sebelum memudar ke dalam bayang-bayang.
Akhir yang Tragis
Pagi harinya, Ryan dan Devi meninggalkan vila dengan perasaan yang hancur. Jalan pegunungan yang mereka lalui tampak sepi, tetapi ketegangan masih menggantung di udara. Saat bayangan lain melintas di depan mobil mereka, Ryan membanting setir dengan panik.
Mobil itu terjun ke jurang dengan suara dentuman keras, meninggalkan sunyi yang mencekam di tengah pegunungan. Demikianlah Misteri Nusantara – Dendam Tengah Malam.
=== PREDIKSI SYDNEY JITU HARI INI ===
ISOTOTO : Platform Sydney Terpercaya Sejak 2014
Kamu Menang Berapapun, Pasti Dibayar Lunas 100%
Klik Disini, Daftar Sekarang.
Tinggalkan Balasan