Misteri Nusantara- Di sebuah toko barang antik yang terletak di pusat kota, Budi menemukan sebuah cermin besar yang sangat menarik perhatiannya. Meskipun cermin itu tampak biasa, dengan bingkai kayu yang sedikit kusam dan kaca yang terlihat agak buram, ada sesuatu dalam cara cermin itu dipajang yang membuat Budi merasa tertarik. Tanpa banyak berpikir, ia membayar harga yang diminta oleh penjual dan membawa cermin itu pulang untuk di pajang di kamar nya. Ketika ia menempatkan cermin di ruang tamu, ia merasa ada semacam kehadiran yang aneh, seperti sesuatu yang tidak terlihat mengamati setiap gerakannya. Budi berpikir itu hanya perasaan aneh belaka, namun ia tidak tahu bahwa keputusan itu akan mengubah hidupnya selamanya.

Perubahan yang Aneh

Pada malam pertama setelah menaruh cermin itu, Budi merasakan ada yang berbeda saat ia melihat ke dalam cermin. Bayangannya tampak sedikit kabur, tetapi ada sesuatu yang aneh dengan tatapan matanya. Wajah Budi dalam cermin terlihat lebih gelap dan pucat, seperti seseorang yang tidak hidup. Awalnya, Budi mencoba untuk mengabaikannya, berpikir bahwa itu hanya efek cahaya atau kelelahan. Namun, semakin sering ia melihat ke cermin, semakin banyak hal aneh yang terjadi. Bayangan di cermin tidak selalu sesuai dengan gerakan tubuhnya. Terkadang, cermin menampilkan ekspresi atau gerakan yang tidak ia lakukan. Ada kalanya, bayangan dalam cermin tampak lebih hidup, seolah cermin itu menyimpan rahasia gelap yang tak bisa ia pahami.

Bayangan yang Mengikuti

Suatu malam, Budi kembali berdiri di depan cermin yang ia letakkan di kamar nya, hanya untuk melihat bayangan dirinya yang tersenyum lebar padanya. Namun, wajah Budi yang asli terlihat tegang dan cemas. Ia merasa seolah bayangan itu menyiratkan sesuatu yang tidak bisa dijelaskan. Cermin itu seolah-olah hidup dan menanggapi perasaan Budi. Setiap kali ia merasa takut atau cemas, bayangan itu berubah sesuai dengan perasaan hatinya. Bayangan itu seolah memiliki kehidupan sendiri, seperti makhluk yang terjebak di dalam cermin dan menunggu untuk keluar. Budi merasa semakin tidak nyaman dengan keberadaan cermin itu, tetapi ia juga tidak bisa melepaskannya. Cermin itu sudah terlalu terikat dalam hidupnya.

Pertemuan yang Mengerikan

Pada suatu malam yang gelap, saat Budi terbangun dari tiduran, ia melihat bayangan dalam cermin bergerak sendiri. Tanpa ia sadari, bayangan itu mulai keluar dari cermin dan berdiri di depannya. Budi terkejut dan mencoba untuk bergerak mundur, namun tubuhnya terasa lumpuh, seperti ada kekuatan yang menahannya. Bayangan itu semakin mendekat, wajahnya semakin jelas, dan kini, Budi melihat sosok yang sama sekali berbeda—seorang pria dengan mata yang kosong dan wajah yang terdistorsi. Sebelum Budi sempat berteriak, bayangan itu meraih tubuhnya dan menariknya masuk ke dalam cermin. Begitu Budi terhisap, cermin itu kembali memantulkan bayangan seorang pria yang berdiri sendirian di ruang tamu, seperti tidak pernah ada yang berubah.

Kehilangan yang Tidak Bisa Diperbaiki

Keesokan harinya, tetangga Budi yang kebetulan datang mengunjungi rumahnya mendapati cermin itu masih terpasang di ruang tamu, namun Budi tidak ada di tempat. Mereka mencari ke seluruh penjuru rumah, tetapi Budi hilang tanpa jejak. Hanya cermin itu yang terlihat utuh, mencerminkan ruang tamu yang sepi. Sejak saat itu, tidak ada yang pernah tahu apa yang terjadi pada Budi. Namun, beberapa orang yang pernah mengunjungi rumah itu mengatakan bahwa mereka sering melihat bayangan seorang pria dengan tatapan kosong di dalam cermin, menunggu untuk menarik siapa pun yang berani melihat lebih lama.