Misteri Nusantara- Lina menerima sebuah boneka tua sebagai hadiah ulang tahunnya yang ke-16 dari seorang kerabat jauh. Boneka mati itu memiliki wajah porselen pucat dengan mata bulat besar yang seolah-olah selalu mengawasi. Meski terlihat menyeramkan, Lina memutuskan untuk meletakkannya di rak kamar. Namun, sejak malam itu, suasana di kamar Lina terasa berbeda.
Pergeseran yang Tak Wajar
Suatu pagi, Lina terbangun dan mendapati boneka itu tidak berada di rak, melainkan di meja belajarnya. Dia mengira adiknya yang iseng memindahkannya, tetapi saat bertanya, adiknya bersumpah tidak pernah menyentuh boneka itu. Lina mengabaikannya, tetapi malam berikutnya, boneka itu kembali berpindah—kali ini duduk di kursi dekat tempat tidurnya.
Bisikan di Malam Hari
Malam ketiga, Lina mendengar suara berbisik saat mencoba tidur. Bisikan itu terdengar pelan tetapi jelas, “Aku tidak suka di sini…” Lina terbangun dengan keringat dingin dan mendapati boneka itu sekarang berada di lantai, tepat di dekat kakinya. Dia merasa merinding, tetapi tidak ingin terlihat takut di hadapan keluarganya, jadi dia hanya mengembalikan boneka itu ke rak.

Mencari Jawaban
Rasa penasaran membawa Lina untuk menelusuri asal-usul mainan menyeramkan itu. Dia bertanya kepada tantenya, yang memberikannya sebagai hadiah. Tante Lina bercerita bahwa benda tersebut dibeli dari toko antik di sebuah kota kecil. Pemilik toko mengatakan mainan itu pernah milik seorang gadis kecil yang meninggal tragis setelah kecelakaan di rumahnya. Namun, banyak yang percaya bahwa barang itu “hidup” dan terus mencari tempat yang nyaman.
Teror Semakin Menjadi
Setelah mendengar cerita itu, Lina mulai ketakutan. Mainan tersebut tidak hanya berpindah tempat, tetapi juga seolah mendekatkan diri kepadanya. Suatu malam, Lina mendapati benda itu di atas bantalnya, dengan tangan kecilnya menggenggam sehelai rambutnya. Ketika Lina mencoba membuangnya ke luar rumah, suara tangisan tiba-tiba memenuhi kamar.

Ritual untuk Menghentikan Teror
Putus asa, Lina mendatangi seorang paranormal yang dikenal keluarganya untuk meminta bantuan. Paranormal itu menjelaskan bahwa arwah seorang gadis kecil yang belum tenang menghuni benda itu. Untuk menghentikan teror, Lina harus memilih antara mengembalikannya ke tempat asal atau menguburnya dengan ritual khusus. Akhirnya, Lina dan keluarganya memutuskan untuk mengubur benda mati itu di halaman belakang sambil melafalkan mantra penenang.
Akhir yang Tak Pasti
Setelah benda itu dikubur, suasana rumah Lina kembali tenang. Namun, beberapa minggu kemudian, Lina mendapati sebuah mainan kecil yang mirip dengan sebelumnya di meja belajarnya. Benda itu tersenyum lebar, seolah mengatakan, “Aku kembali.”
Tinggalkan Balasan