
Misteri Nusantara – Bertemu Almarhumah Ibu di Alam Kubur Setelah menerima kabar bahwa nenekku sakit keras, aku memutuskan untuk pulang ke desa kelahiranku. Setibanya di sana, aku disambut hangat oleh keluargaku. Mungkin karena sudah bertahun-tahun kami terpisah, pertemuan ini membawa kebahagiaan tersendiri. Saat berbicara dengan mereka, aku merasakan hangatnya kenangan masa kecil yang perlahan muncul kembali. Beruntungnya, sakit nenekku pun sembuh setelah kehadiranku. Ia mengatakan, “Kehadiranmu adalah obat terbaik, Nak.” Mendengar itu, aku tersenyum, merasa bersyukur bisa datang tepat waktu.
Tak lama setelah itu, keluargaku mengajakku berziarah ke kuburan ibu dan kakekku. Awalnya, aku ragu-ragu karena sudah lama tidak ke sana. Namun, setelah mempertimbangkan pentingnya menghormati mereka yang telah tiada, aku akhirnya setuju.
Ziarah yang Mengubah Segalanya
Setelah membersihkan sekitar makam, aku mulai membaca Surat Yasin. Namun, di tengah lantunan doa, aku merasakan hal aneh. Mataku terasa berat, dan segalanya berubah menjadi gelap. Ketika siuman, aku menemukan diriku di sebuah kamar yang sangat indah, dengan benda-benda antik berkilauan di sekelilingku.
“Dimanakah aku?” batinku. Seseorang menyapaku, “Arya, jangan takut!”
Kulihat seorang laki-laki tua dengan rambut hitam tanpa uban berdiri di dekatku.
Meski terasa asing, aku tetap bertanya, “Siapa Bapak ini?”
“Aku adalah kakek dari pihak ibumu,” jawabnya lembut. “Lihatlah, ibumu ada di sana.”
Aku menoleh dan melihat seorang wanita tersenyum sambil menangis. Ia menghampiriku dan mengusap rambutku. “Ibu!” seruku haru. Tubuhku gemetar, tak percaya bisa melihat wajahnya lagi. Ia tampak lebih muda dari ingatanku, dengan sorot mata lembut yang penuh kasih.
Kebingungan di Alam Lain
Hari-hariku bersama ibu dan kakek terasa penuh kehangatan. Namun, seiring waktu berlalu, aku mulai merasa janggal. Tak ada manusia lain di tempat ini selain kami bertiga. Aku mencoba mencari tahu lebih jauh, tetapi tempat ini seperti tak memiliki ujung. Dimanapun aku melangkah, aku selalu kembali ke tempat semula.
Suatu hari, aku mendengar bisikan samar yang menyuruhku pulang, tetapi bisikan itu hilang begitu saja. Semakin lama aku berada di sana, perasaan gelisah semakin menghantuiku.
“Aku ingin pulang! Tapi bagaimana caranya?” gumamku penuh kebingungan.
Saat kebingungan itu memuncak, tanpa sengaja, aku mendengar percakapan antara ibu dan kakek.
Mereka tampak berselisih.
“Ratna, kita harus memulangkan Arya. Ini bukan alamnya,” ujar kakek dengan tegas.
“Ayah, aku tak sanggup berpisah lagi dengannya,” tangis ibuku.
“Aku tak bisa membiarkanmu menahannya di sini!” balas kakek dengan nada keras.
Aku terkejut mendengar percakapan itu. Meskipun berat, aku sadar bahwa aku harus kembali ke tempat asalku.
Perjalanan Pulang yang Menegangkan
Akhirnya, kakek menarik tanganku menuju sebuah sungai. Ia menyuruhku naik perahu kecil dan mendorongnya ke tengah arus. Tanpa menunggu penjelasan lebih lanjut, perahu melaju deras, membawa tubuhku menuju jeram besar. Aku berteriak meminta tolong, tetapi yang kudengar hanya gemuruh air. Beberapa saat kemudian, aku jatuh dari air terjun yang tinggi. Segalanya kembali gelap.

Ketika aku sadar, aku sudah berada di kamarku. Poster-poster dindingku tampak akrab di mataku. Orang tua angkatku memelukku erat sambil menangis bahagia. Mereka bercerita bahwa aku tak sadarkan diri selama dua minggu, bahkan sempat dirawat di rumah sakit tanpa hasil. Akhirnya, mereka memutuskan untuk merawatku di rumah.
Pesan dari Kakek
Seiring waktu, kesehatanku pulih. Namun, aku sering bermimpi bertemu kakek. Ia berpesan, “Arya, jangan kembali ke pusara ibumu. Biarkan ia tenang di alamnya.”
Meskipun misteri itu masih membayangi pikiranku, aku percaya Tuhan selalu memberi jalan terbaik. Aku pun mulai memahami bahwa kehadiranku di desa memiliki makna lebih dari sekadar reuni dengan keluarga. Dalam doa, aku memohon agar ibu dan kakek mendapatkan kedamaian, sembari berusaha melanjutkan hidup dengan semangat baru.
Namun, sesekali, aku masih merasakan kehadiran mereka. Terkadang, dalam heningnya malam, aku seolah mendengar bisikan lembut ibu, mengingatkan agar aku selalu menjaga diri. Demikianlah Misteri Nusantara – Betermu Almarhumah Ibu di Alam Kubur.
=== PREDIKSI SYDNEY HARI INI ===
ISOTOTO : Platform Sydney Aman dan Terpercaya Sejak 2014
Klik Disini, Daftar Sekarang.
Tinggalkan Balasan