Misteri Nusantara- Hidupku berjalan normal, seperti anak-anak pada umumnya. Aku tinggal bersama ayah dan ibu di sebuah rumah sederhana di pinggiran desa. Ayahku bekerja sebagai petani, sementara ibuku lebih banyak mengurus rumah. Kami hidup serba cukup, tanpa kemewahan, namun penuh kasih sayang. Hingga suatu hari, kehidupan kami berubah drastis.

Ayahku mulai berubah. Dulu ia adalah sosok yang hangat, selalu peduli pada keluarganya. Namun, setelah beberapa bulan, sikapnya mulai berubah. Ia menjadi pendiam, sering pergi malam-malam tanpa memberi penjelasan. Aku merasa ada yang aneh, tapi ibu tak pernah membicarakan perubahan ayah. Aku pun berusaha diam dan tidak bertanya lebih banyak.

Bisikan dari Dunia Gelap

Pada suatu malam, aku terbangun dari tidurku karena mendengar suara-suara aneh dari luar kamar. Aku membuka sedikit pintu dan melihat ayah sedang berbicara dengan seseorang yang tidak terlihat jelas, seolah ada yang berdiri di depan pintu. Suara itu terdengar seperti bisikan, dan kata-kata yang mereka ucapkan membuat hatiku berdebar kencang.

“Dia harus jadi persembahan,” kata suara itu. “Jika kau ingin mendapatkan semua yang kau inginkan, kau harus menyerahkan apa yang paling berharga bagimu.”

Aku terkejut, berusaha untuk tidak membuat suara. Ayahku menjawab dengan suara lirih, “Aku akan melakukannya. Aku akan menyerahkan dia.”

Aku tidak tahu siapa yang diajak berbicara, namun aku merasa terancam. Perasaan takut mulai menghantui setiap malamku.

Ayahku Mengorbankanku untuk Persembahannya pada Persugihan
Ayahku Mengorbankanku untuk Persembahannya pada Persugihan

Mengungkap Rahasia Ayah

Keesokan harinya, ayah semakin tidak terlihat di rumah. Ia terus meninggalkan kami, dan ibu hanya diam, seolah menghindari percakapan. Akhirnya, aku memutuskan untuk mencari tahu sendiri apa yang sebenarnya terjadi. Aku mulai mengikuti ayah setiap kali ia pergi malam, dan tanpa sengaja, aku menemukan tempat yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya.

Di ujung desa, di tengah hutan, ada sebuah rumah besar yang tampak gelap dan angker. Dari balik pepohonan, aku melihat ayah masuk ke dalam rumah itu. Aku merasa ada yang tidak beres, dan saat aku mencoba mendekat, aku mendengar suara tertawa yang menyeramkan dari dalam.

Aku terus mengintip, dan ternyata ayah terlibat dengan sekelompok orang yang memuja kekuatan gaib. Mereka melakukan ritual persembahan, dan ayahku terlibat dalam persugihan untuk mendapatkan kekayaan dan kekuasaan.

Pengorbanan yang Tak Terhindarkan

Semakin lama, aku semakin merasa terperangkap dalam bayang-bayang persugihan yang ayahku lakukan. Setiap kali aku bertanya pada ibu, ia hanya mengalihkan percakapan dan tampak takut jika membahas hal itu lebih lanjut. Ternyata, ibu pun tahu bahwa ayah terlibat dalam sesuatu yang gelap, tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa.

Suatu malam, setelah ayah kembali dari ritual, aku mendengar pembicaraan yang lebih jelas. Ayah bercerita tentang bagaimana ia telah berjanji untuk menyerahkan sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya sebagai syarat dari persugihan yang ia jalani. Tanpa sadar, aku mendengar ayah menyebutkan namaku.

Aku terkejut, dan ketakutanku semakin dalam. Aku tahu bahwa ayah telah mengorbankanku untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.

 PAUS4D : Platform Game Online Aman dan Terpercaya
PAUS4D : Platform Game Online Aman dan Terpercaya

Teror yang Dimulai

Pada malam hari yang gelap, aku terbangun karena suara langkah berat yang mendekat. Aku merasa tubuhku kaku, tidak bisa bergerak, dan suara itu semakin dekat. Tiba-tiba, pintu kamarku terbuka, dan aku melihat sosok gelap berdiri di ambang pintu. Sosok itu memiliki mata yang bersinar merah, dan wajahnya tampak kosong, seperti tak hidup.

Ayah muncul dari balik sosok itu, tapi wajahnya tampak berbeda, kosong dan tak bersuara. Ia mendekat dengan tatapan hampa. Aku mencoba berlari, namun tubuhku terasa seperti terikat. Sosok itu mulai mendekat, seolah ingin membawa aku pergi ke tempat yang tidak diketahui.

Aku sadar, ayah telah mengorbankanku, dan kini, kekuatan gelap itu datang untuk menagih janji.

Melarikan Diri dari Takdir

Dengan segenap tenaga yang tersisa, aku berhasil melarikan diri dari rumah itu. Aku berlari menembus hutan, tidak peduli kemana kaki membawa. Aku merasa ada sesuatu yang mengejarku, namun aku tidak berani menoleh. Suara langkah itu semakin dekat, dan hawa dingin mulai menguasai tubuhku.

Aku tiba di desa dan menceritakan semua yang terjadi kepada penduduk. Mereka terkejut dan khawatir, karena mereka tahu persis bahwa rumah tempat ayahku melakukan ritual adalah tempat yang sangat terlarang.

Kehidupan Baru yang Penuh Ketakutan

Akhirnya, aku berhasil pergi jauh dari desa itu dan tinggal dengan kerabat. Namun, meskipun aku telah melarikan diri, ketakutan itu tidak hilang begitu saja. Setiap kali malam tiba, aku masih merasakan kehadiran sosok-sosok gelap yang membuntutiku. Ayahku mungkin telah mengorbankanku untuk persembahan pada persugihan, tetapi kini aku harus hidup dengan teror yang tidak akan pernah berakhir.

Ketika seseorang terlibat dengan kekuatan gelap, tak ada yang benar-benar bisa melarikan diri dari bayang-bayang yang selalu mengikutinya.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *