Arya baru saja pindah ke sebuah apartemen lama yang terletak di pusat kota. Meskipun kondisinya agak usang, harga sewa yang terjangkau membuatnya memutuskan untuk tinggal di sana. Semua berjalan normal hingga ia mulai merasa ada yang aneh dengan kamarnya. Sejak malam pertama, udara di kamar itu terasa lebih berat, seolah ada sesuatu yang tidak tampak sedang mengawasi setiap gerak-geriknya. Namun, karena terlalu lelah, ia mengabaikannya dan mencoba tidur, berharap itu hanya perasaan semata.
Perasaan Aneh di Malam Hari
Malam demi malam, perasaan tidak nyaman itu semakin kuat. Arya merasa seperti ada yang mengikuti setiap langkahnya ketika ia berada di dalam kamar. Tidur di malam hari menjadi semakin sulit, karena ia sering terbangun mendengar suara samar, seperti bisikan pelan yang berasal dari sudut kamar. Meski ia mencoba untuk tetap tenang, rasa dingin yang tiba-tiba datang saat ia mendekati dinding membuat tubuhnya gemetar. Ia merasa ada sesuatu yang salah, tapi tidak bisa menjelaskan apa itu.

Suara Misterius di Tengah Malam
Suatu malam, saat tengah terjaga, Arya mendengar suara gesekan yang pelan, seperti benda yang digerakkan di atas lantai. Perlahan, suara itu semakin jelas, diikuti dengan langkah kaki yang berat, seakan ada seseorang berjalan di dalam kamarnya. Namun, ketika ia membuka mata dan menyalakan lampu, tidak ada siapa-siapa di sana. Ketakutan mulai menguasai dirinya. Ia mencoba untuk berpikir rasional, mungkin itu hanya suara dari luar atau efek dari angin yang masuk melalui celah-celah jendela. Namun, saat ia kembali berbaring, suara itu kembali terdengar, kali ini lebih jelas dan lebih dekat.
Aura Gelap yang Menyusup
Hari-hari berlalu, dan perasaan aneh di kamar itu semakin menjadi-jadi. Arya mulai merasa bahwa bukan hanya suara atau sensasi fisik yang mengganggu, tetapi juga adanya aura gelap yang mengelilingi kamarnya. Ia merasa ada sesuatu yang menempel pada dirinya setiap kali memasuki ruangan tersebut. Suasana kamar terasa semakin gelap meskipun langit masih terang. Setiap benda di dalam kamar tampak seperti berubah bentuk, menyembunyikan kekuatan yang tak tampak oleh mata biasa. Arya merasa terperangkap dalam suasana yang semakin menekan.

Puncak Teror: Pertemuan dengan Entitas
Pada malam yang sangat sunyi, Arya akhirnya tidak bisa menahan rasa takutnya lagi. Ia memutuskan untuk tidur di ruang tamu, jauh dari kamar yang semakin mengerikan. Namun, saat ia membuka pintu ruang tamu, ia melihat bayangan hitam berdiri di ambang pintu kamar tidurnya. Bayangan itu bergerak perlahan, semakin mendekat. Arya ingin berteriak, tetapi tubuhnya seperti terkunci. Sosok itu, yang tampak seperti seorang wanita dengan rambut panjang dan wajah yang kabur, bergerak menuju tempat tidurnya, lalu berbisik dengan suara rendah, “Kamu tak bisa lari dariku.” Seketika, Arya merasakan tubuhnya kaku, seolah tidak bisa bergerak.
Epilog: Kehilangan dan Penyembuhan
Keesokan harinya, setelah kejadian itu, Arya memutuskan untuk meninggalkan apartemen tersebut. Ia mencari tahu tentang sejarah bangunan itu dan mendapati bahwa beberapa orang sebelumnya juga mengalami kejadian serupa. Ternyata, kamar yang ia tempati dulunya adalah tempat seseorang yang meninggal dalam keadaan tragis, dan sejak itu, roh yang penuh amarah menghantui ruangan itu. Arya akhirnya pindah, namun setiap kali ia mengingat kamar tersebut, ia merasakan kembali aura gelap yang menyelubungi dirinya. Meskipun ia sudah pergi, ingatan akan kehadiran entitas itu tetap menghantui, mengingatkan bahwa terkadang, beberapa tempat menyimpan lebih dari sekadar kenangan.

Tinggalkan Balasan