Misteri Nusantara – Angkernya Aceh Pasca Tsunami Sebut saja Intan, seorang gadis yang tinggal di Tanjung Bahari, kelurahan dekat pantai Samudra Biru. Daerah ini termasuk salah satu lokasi yang paling parah terkena dampak tsunami. Setelah bencana besar itu, Intan dan keluarganya mengungsi ke daerah lain. Ketika mereka memutuskan untuk kembali, rumah yang sempat mereka tinggalkan tidak sepenuhnya hancur. Walaupun rusak, rumah itu masih bisa mereka tempati.
Pada hari pertama membersihkan rumah, Intan dan keluarganya menemukan hal yang mengerikan. Di salah satu ruangan, mereka melihat empat mayat tergeletak: seorang ibu yang memeluk bayinya, seorang pria dewasa, dan seorang wanita muda. Keempat mayat ini terlihat tidak mengalami pembusukan meskipun tsunami sudah terjadi lebih dari tiga minggu. Tubuh mereka hanya berkerut seperti diawetkan. Tim evakuasi yang datang bahkan berkomentar bahwa mereka mungkin orang-orang yang memiliki amal baik selama hidup.
Setelah tim evakuasi membawa mayat-mayat tersebut ke pemakaman massal, Intan dan keluarganya melanjutkan pembersihan rumah. Mereka membuang lumpur, puing kayu, dan besi yang berserakan. Namun, sejak hari itu, mereka mulai merasakan kehadiran yang tidak biasa di rumah tersebut.
Gangguan di Ruangan Mayat
Saat Arif, kakak Intan, membersihkan ruangan tempat ibu dan bayinya ditemukan, dia merasa ada sesuatu yang salah. Setiap kali dia membelakangi sudut ruangan, perasaan aneh mulai muncul. Dia merasa ada yang mengulurkan tangan ke arahnya. Arif berkali-kali menoleh untuk memastikan, tetapi ruangan itu tetap kosong. Namun, perasaan itu terus menghantui setiap kali dia berada di ruangan tersebut.
Setelah selesai membersihkan, mereka mulai kembali tinggal di rumah itu. Namun, gangguan semakin sering terjadi. Intan mendengar bisikan-bisikan halus di telinganya, seperti seseorang yang ingin menyampaikan pesan. Dia juga sering melihat bayangan wanita berkelebat dengan cepat di sudut matanya.
Tangisan Bayi di Tengah Malam
Pada suatu malam, Intan tidur di kamarnya di lantai dua. Saat tengah malam, dia mendengar suara tangisan bayi. Suara itu pertama terdengar dari ruang keluarga. Ketika Intan keluar untuk memastikan, tangisan itu berpindah ke arah tangga. Dia mengikuti suara tersebut hingga ke lantai bawah, dan suara itu berhenti di ruangan tempat ibu dan bayinya ditemukan.
Intan merasa bulu kuduknya berdiri. Dia segera masuk ke kamar ibunya dan tidur di sana malam itu.
Sabun yang Tidak Basah
Suatu hari, saat mandi, Intan menggunakan sabun baru. Setelah selesai, dia hendak meletakkan sabun tersebut di tempatnya. Ketika dia memegangnya, dia merasa ada yang aneh. Sabun itu kembali kering seperti belum pernah digunakan.
Sementara itu, pintu kamar mandi tiba-tiba terbuka sendiri, padahal sebelumnya dia sudah menguncinya. Hembusan angin masuk melalui jendela, membawa wangi bunga yang sangat menyengat. Wewangian itu tetap tercium hingga Intan keluar dari kamar mandi.
Ketukan di Depan Kamar Mandi
Setelah selesai mandi, Intan mendengar suara ketukan di depan kamar mandi. Arif berdiri di sana dengan wajah gelisah.
“Intan, kalau mandi jangan lama-lama! Aku sudah kebelet dari tadi,” katanya.
Intan bingung dan menjawab dari lantai atas, “Aku sudah selesai. Aku bahkan sedang berpakaian sekarang. Mungkin itu Ibu?”
Namun, Arif menjawab, “Ibu sedang ngobrol dengan tetangga di depan rumah. Tidak ada orang lain di rumah ini selain kita.”
Mereka bersama-sama mendekati kamar mandi. Ketika Arif mengetuk pintu, pintu itu terbuka begitu saja. Bak mandi di dalamnya tampak tenang, tanpa tanda-tanda air yang baru digunakan.
Pria Tinggi di Kamar
Pada hari Jumat siang, Arif tidur di kamarnya. Saat dia terlelap, seorang pria bertubuh tinggi besar mengguncang tubuhnya dengan keras.
“Bangun! Masjid sudah hampir azan! Jangan tidur di waktu seperti ini!” bentak pria itu.
Arif langsung tersentak bangun. Dia mencoba memastikan siapa yang membangunkannya, tetapi pria itu sudah menghilang. Dengan tergesa-gesa, dia keluar dari kamar dan menemui Intan.
“Aku baru saja dibangunkan oleh seseorang,” katanya.
Intan menatapnya bingung dan menjawab, “Aku tidak mendengar apa-apa. Sejak tadi aku hanya duduk di sini membaca.”
Arif kemudian mandi dan bergegas ke masjid. Setelah kejadian itu, dia tidak pernah berani tidur lagi di siang hari menjelang salat Jumat.
Doa untuk Mengakhiri Gangguan
Gangguan di rumah itu terus berlanjut hingga ibu Intan memutuskan untuk mengadakan acara kenduri. Mereka mengundang tetangga, menyantuni anak yatim, dan mendoakan para korban tsunami.
Setelah acara tersebut, gangguan aneh mulai berkurang. Rumah itu perlahan kembali tenang, dan keluarga Intan bisa menjalani hari-hari tanpa rasa takut.
Namun, setiap kali Intan mengenang kejadian itu, dia merasa seolah rumah tersebut tetap menyimpan cerita yang tidak pernah benar-benar hilang. Bayangan dan suara-suara yang pernah menghantui keluarganya masih sering terlintas di pikirannya. Demikianlah Misteri Nusantara – Angkernya Aceh Pasca Tsunami.
=== PREDIKSI HONGKONG HARI INI ===
Klik Disini, Daftar Platform Hongkong Aman dan Terpercaya Sejak 2014
Tinggalkan Balasan