Pada tahun 2016, fenomena unik yang melibatkan sosok dosen bernama Pak Bakti menghebohkan Universitas Negeri Semarang (UNNES). Mahasiswa mengenal Pak Bakti sebagai dosen galak yang telah mengabdi selama 20 tahun dan memiliki reputasi menakutkan. Selain terkenal keras dalam memberikan nilai, dia juga tampil sebagai sosok misterius yang sering memberi nilai jelek tanpa alasan jelas. Hal ini pun menjadi bagian dari cerita yang menggugah rasa penasaran di kalangan mahasiswa.
Latar Belakang Sosok Pak Bakti
Pak Bakti bukan hanya sekadar dosen biasa; dia memiliki aura yang membuat banyak mahasiswa merasa takut. Dengan gaya pengajaran yang tegas dan tidak kompromi, ia sering kali menjadi sosok yang dihindari oleh banyak mahasiswa. Di balik sikapnya yang galak, tersimpan berbagai rumor mengenai kemampuannya yang dianggap gaib. Beberapa mahasiswa bahkan percaya bahwa dia memiliki kemampuan untuk mengetahui kesalahan mereka sebelum mereka menyadarinya. Dengan begitu, banyak mahasiswa yang merasakan ketegangan setiap kali masuk ke kelasnya.
Kisah Empat Mahasiswa
Dalam situasi ini, empat mahasiswa yang bernama Amelia, Emir, Maya, dan Fattah menjadi korban dari kebijakan Pak Bakti. Mereka dinyatakan gagal dalam mata kuliah yang diajarkannya dan diminta untuk menghadap dosen tersebut. Meskipun merasa cemas, keempatnya berusaha untuk menjelaskan situasi mereka. Namun, keputusan Pak Bakti tetaplah tegas: mereka harus mengikuti semester pendek selama liburan. Yang lebih aneh, jadwal kuliah ditetapkan pada malam hari.
Kuliah Malam yang Menegangkan
Ketika malam tiba, keempat mahasiswa tersebut datang ke kampus dalam keadaan sepi. Hanya mereka yang tersisa di ruang kelas, dan suasana kampus yang biasanya ramai berubah menjadi sunyi. Mereka awalnya tidak mencurigai apa pun, tetapi keanehan mulai muncul saat proses pembelajaran berlangsung. Ketika Pak Bakti mulai mengajar, suasana kelas terasa semakin mencekam, terutama dengan keterasingan tempat tersebut.
Kecurigaan yang Muncul
Awalnya, keempat mahasiswa berusaha fokus pada pembelajaran. Namun, saat pembelajaran berlangsung, satu demi satu kejanggalan mulai mereka temukan. Pada suatu kesempatan, Emir yang duduk di dekat Pak Bakti tidak sengaja memperhatikan bahwa dosen tersebut tidak menapakkan kaki saat berdiri. Melihat hal ini, ia merasa merinding dan membagikan penemuan aneh ini kepada teman-temannya. Kecurigaan mulai menyelimuti mereka, dan suasana kelas semakin mencekam.
Penemuan yang Mencengangkan
Ketika keempat mahasiswa saling berbagi penemuan aneh ini, mereka mulai merasakan bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan Pak Bakti. Mereka bertanya-tanya, apakah dosen galak ini sebenarnya sosok gaib? Kecurigaan ini semakin menguat setelah mereka merasakan kehadiran yang tidak biasa di ruang kelas. Dengan ketegangan yang semakin meningkat, keempatnya mulai berusaha untuk mencari tahu lebih jauh tentang sosok dosen yang selama ini membuat mereka merasa takut.
Kesadaran akan Kenyataan
Akhirnya, keempat mahasiswa tersebut sepakat untuk membongkar misteri Pak Bakti. Mereka mulai mencari informasi dari teman-teman lain dan mengumpulkan bukti-bukti yang dapat mendukung dugaan mereka. Dalam pencarian ini, mereka menemukan bahwa banyak mahasiswa sebelumnya juga mengalami hal serupa, di mana mereka merasa dihadapkan pada sosok yang tidak sepenuhnya nyata. Dengan begitu, mereka semakin yakin bahwa Pak Bakti bukanlah dosen biasa, melainkan sosok gaib yang memiliki pengaruh besar di kampus.
Kesimpulan
Fenomena dosen ghaib di UNNES dengan sosok Pak Bakti menimbulkan banyak pertanyaan dan kekhawatiran di kalangan mahasiswa. Meskipun kisah ini terkesan fantastis, hal ini mencerminkan bagaimana mitos dan kenyataan sering kali bercampur dalam dunia pendidikan. Pengalaman Amelia, Emir, Maya, dan Fattah menjadi cermin dari ketakutan yang dirasakan mahasiswa terhadap dosen yang galak, sekaligus memperlihatkan sisi lain dari pendidikan yang bisa jadi penuh misteri. Melalui kejadian ini, UNNES tidak hanya menjadi saksi bisu sebuah fenomena, tetapi juga pelajaran berharga bagi mahasiswa untuk tetap kritis dan peka terhadap lingkungan sekitar.
Tinggalkan Balasan