Misteri Nusantara – Guna-Guna Pesaing Bisnis Nama saya Leo, biasa dipanggil Kemplonk. Sejak kuliah, saya sudah punya cita-cita menjadi pengusaha. Apa pun yang menguntungkan, saya jalani. Ketika bisnis konter pulsa sedang booming beberapa tahun silam, saya ikut terjun dan berhasil meraih kesuksesan. Namun, semakin banyak pesaing membuat saya beralih ke usaha lain.

Usaha ketiga saya adalah warung makan, didorong oleh lokasi strategis milik saya di pinggir jalan, tak jauh dari kampus. Meskipun pengetahuan saya tentang bisnis kuliner sangat minim, semangat saya tak surut. Saya merekrut seorang koki dan beberapa pelayan, melengkapi segala kebutuhan warung, lalu membuka usaha dengan penuh harapan.

Warung makan itu langsung menarik banyak pelanggan. Tempatnya yang dekat kampus membuat mahasiswa dan pekerja sekitar berbondong-bondong datang. Dengan tegas, saya tegaskan, saya tidak menggunakan penglaris atau hal mistis lainnya.

Awal Mula Keanehan

Pada awalnya, segalanya berjalan lancar. Namun, beberapa minggu kemudian, tanda-tanda aneh mulai muncul. Kejadian pertama datang saat koki saya, Pak Arif, mengeluh tentang nasi yang cepat basi.

“Mas Leo, ini nasi baru matang tiga jam lalu, kok sudah basi semua?” Pak Arif menunjukkan penanak nasi yang penuh dengan nasi berbau asam.

Saya menggeleng tak percaya. “Mungkin kurang bersih. Coba kita periksa lagi,” ujar saya, mencoba berpikir logis.

Namun, setelah saya sendiri menanak nasi menggunakan alat yang sama, hasilnya serupa. Nasi yang baru matang mendadak busuk hanya dalam hitungan jam.

Makanan Berisi Kecoak

Suatu malam, seorang pelanggan datang dengan wajah jijik.

“Mas, ini ada kecoak di dalam sayur sop saya!” serunya sambil memegang mangkuk.

Saya dan Pak Arif segera memeriksa. Anehnya, kecoak itu seolah muncul begitu saja. “Tadi waktu saya masak, saya pastikan semua bahan bersih, Mas!” Pak Arif bersumpah.

Setiap kali kami memasak, kami lebih hati-hati, tetapi kejadian itu terus berulang. Kecoak dan serangga aneh selalu muncul di makanan kami, meskipun dapur sudah kami bersihkan dan tutup rapat.

Kiriman Bunga Misterius

Pagi-pagi, saya kerap menemukan kembang kantil, melati, dan bunga-bunga lain bertebaran di depan pintu warung. Aroma harum dan mistis menguar, membuat bulu kuduk meremang.

“Mas Leo, ini kiriman guna-guna,” bisik Pak Arif dengan wajah tegang.

“Siapa yang berbuat begini?”

“Sejak tukang bakso di sebelah buka, hal-hal aneh ini mulai terjadi,” jawabnya pelan.

Saya menelan ludah. Tidak ingin menuduh tanpa bukti, saya tetap waspada.